Jalan raya ialah jalan utama yang menghubungkan satu kawasan dengan kawasan yang beda. Biasanya jalan besar ini ada ciri-ciri berikut:
- Dipakai untuk kendaraan bermotor
- Dipakai oleh masyarakat umum
- Dibiayai oleh perusahaan negara
- Penggunaannya diatur oleh undang-undang pengangkutan
Di sini wajib diingat bahwa tidak semua jalan yang dapat dilalui oleh kendaraan bermotor itu jalan raya. Misalnya lintasan-lintasan di kawasan perkebunan. Di Malaysia jalan raya yang aci haruslah diumumkan oleh pihak berkuasa.
Pengembangan jalan raya
Jalan Raya di Jepang
Pada landasannya pengembangan jalan raya yaitu proses pembukaan ruangan kemudian lintas yang mengatasi pelbagai rintangan geografi. Proses ini melibatkan pengalihan muka bumi, pengembangan jembatan dan terowong, bahkan juag pengalihan tumbuh-tumbuhan. (Ini mungkin melibatkan penebasan hutan). Pelbagai jenis mesin pembangun jalan hendak dipakai untuk proses ini.
Muka bumi wajib diuji untuk melihat kemampuannya untuk menampung beban kendaraan. Berikutnya, jika perlu, tanah yang lembut hendak diganti dengan tanah yang bertambah keras. Lapisan tanah ini hendak menjadi lapisan landasan. Selanjutnya di atas lapisan landasan ini hendak dilapisi dengan satu lapisan lagi yang dinamakan lapisan permukaan. Biasanya lapisan permukaan dibuat dengan aspal ataupun semen.
Pengaliran air adalah salah satu faktor yang wajib diperkirakan dalam pengembangan jalan raya. Air yang berkumpul di permukaan jalan raya sehabis hujan tidak hanya membahayakan pengguna jalan raya, malahan hendak mengikis dan merusakkan bangun jalan raya. Karena itu permukaan jalan raya sebenarnya tidak betul-betul rata, sebaliknya ada landaian yang berarah ke selokan di pinggir jalan. Dengan demikian, air hujan hendak mengalir pulang ke selokan.
Sehabis itu retroflektor dipasang di tempat-tempat yang berbahaya seperti belokan yang tajam. Di permukaan jalan mungkin juga hendak diletakkan "mata kucing", yakni sejenis benda bersinar seperti batu yang "ditanamkan" di permukaan jalan raya. Fungsinya yaitu untuk menandakan batas pelintasan.
Perekonomian jalan raya
Jalan raya dapat memperkembangkan kegiatan ekonomi di suatu tempat karena menolong orang untuk pergi atau mengirim benda/barang bertambah cepat ke suatu tujuan. Dengan keadaan jalan raya, komoditi dapat mengalir ke pasar setempat dan hasil ekonomi dari suatu tempat dapat dijual kepada pasaran di luar wilayah itu. Beda daripada itu, jalan raya juga menjadi berkembang ekonomi kemudian lintas di sepanjang pelintasannya. Contohnya, di menengah pelintasan jalan raya utama yang menghubungkan bandar-bandar besar, masyarakat setempat dapat menjual makanan kepada sopir truk yang kerap lewat di situ. Satu contoh yang baik untuk ekonomi kemudian lintas dapat dijaga di pasar Machap, Johor Malaysia. Sehubungan itu, Machap telah menjadi tempat istirahat untuk bus jarak-jauh karena keadaan fasilitas istirahat yang sempurna di situ dan juga letaknya di menengah Lebuh Raya Utara Selatan. Di Machap, penumpang-penumpang bus hendak membelanjakan uang untuk pelayanan restoran dan kamar kecil.
Ekonomi Trafik-Istirihat seperti yang berjalan di Machap sebenarnya tidak hanya bergantung kepada lokasi dan juga fasilitas. Yang bertambah penting ialah hubungan pihak pemilik restoran dengan sopir bus. Untuk menarik bertambah banyak sopir bus masuk ke mari bersama penumpangnya, pemilik restoran berusaha menarik hati sopir bus dengan mengusahakan makanan dan rokok gratis kepada mereka. Tetapi kegiatan yang paling baik ialah menghubungi langsung perusahaan bus tersebut agar memilih suatu tempat menjadi tempat istirahat yang tetap.
Sejarah Pengembangan Jalan Raya
Jalan raya sudah ada sejak manusia memerlukan area untuk berjalan terlebih-lebih sehabis menemukan kendaraan beroda diantaranya berupa kereta yang ditarik kuda. Tidak jelas dituturkan bahwa peradaban mana yang bertambah dahulu membikin jalan raya. Hendak tetapi hampir semua peradaban tidak terlepas dari keberadaan jalan raya tersebut.
Salah satu asal menyebutkan bahwa jalan raya timbul pada 3000 SM. Jalan tersebut baru saja berupa jalan setapak dengan kontruksi berdasarkan dengan kendaraan beroda padaknya diduga selang masa itu. Letaknya diduga selang Pegunungan Kaukasus dan Teluk Persia.
Jalan raya Mesopotamia-Mesir
Seiring peningkatan peradaban di Timur tengah pada masa 3000 SM, maka dibangunlah jalan raya yang menghubungkan Mesopotamia-Mesir. Beda daripada untuk perdagangan, jalan tersebut berguna untuk norma budaya istiadat bahkan untuk peperangan. Jalan utama pertama di kawasan itu, disebut-sebut yaitu Jalan Bangsawan Persia yang terentang dari Teluk Persia hingga Laut Aegea sepanjang 2857 km. Jalan ini bertahan dari tahun 3500-300 SM.
Jalan raya di Eropa dan China
Di Eropa, jalan tertua disebut-sebut yaitu Jalur Kuning yang berawal dari Yunani dan Tuscany hingga Laut Baltik.
Di Asia timur, bangsa Cina membangun jalan yang menghubungkan kota-kota utamanya yang bila digabung mencapai 3200 km.
Jalan Romawi
"Banyak jalan mengarah Roma" begitulah sebutan yang umum dikenal mengenai jalan-jalan Romawi. Sebutan tersebut tidaklah aib karena bangsa Romawi banyak membangun jalan. Di puncak kejayaannya , bangsa Romawi membangun jalan sepanjang 85.000 km yang terbentang dari Inggris hingga Afrika Utara, dari pantai Samudera Atlantik di Semenanjung Iberia hingga Teluk Persia. Keberadaan jalan tersebut diabadikan dalam peta yang dikenal menjadi Peta Peutinger.
Pengembangan Jalan Daendels di Pantura Pulau Jawa
Artikel utama untuk proses ini: Jalan Raya Pos
Herman Willem Daendels yaitu seorang Gubernur-Jendral Hindia-Belanda yang ke-36. Dia memerintah selang tahun 1808 – 1811. Pada masa itu Belanda baru saja dikuasai oleh Perancis. Pada masa kedudukannya dia membangun jalan raya pada tahun 1808 dari Anyer hingga Panarukan. Beberapa dari jalan ini sekarang menjadi Jalur Pantura (Pantai Utara) yang membentang sepanjang pantai utara Pulau Jawa. Pengembangan jalan ini yaitu proyek monumental tetapi dibayar dengan banyak pelanggaran hak-hak asasi manusia karena dikerjakan dengan kegiatan paksa tanpa imbalan pantas.
Faedah yang diperoleh dari jalan ini yaitu menjadi jalan pertahanan militer. Beda daripada itu dari bidang ekonomi guna menunjang tanam paksa (cultuur stelsel) hasil produk kopi dari pedalaman Priangan semakin banyak yang diangkut ke pelabuhan Cirebon dan Indramayu sedangkan ketika belumnya tidak dijadikan dan produk itu membusuk di gudang-gudang kopi Sumedang, Limbangan, Cisarua, dan Sukabumi. Beda daripada itu, dengan keadaan jalan ini afal darat Surabaya-Batavia yang ketika belumnya ditempuh 40 hari dapat dipersingkat menjadi tujuh hari. Ini sangat berguna untuk pengiriman surat yang oleh Daendels kemudian dikelola dalam dinas pos.
Sejarah Konstruksi Membangun Jalan
Dalam sejarahnya, bermacam jenis teknik dipakai untuk membangun jalan raya. Di Eropa Utara yang repot dengan tanah basah yang berupa "bubur", ditunjuk jalan kayu berupa gelondongan kayu dipasang diatas ranting, kemudian diatasnya disusun kayu dengan kegiatan melintang berbentuk untuk menempuh rintangan tersebut.
Di kepulauan Malta ada proses jalan yang ditatah agar kendaraan tidak meluncur turun. Sedangkan masyarakat di Lembah Sungai Indus, sudah membangun jalan dari bata yang disemen dengan bituna (bahan aspal) agar tetap kering. Dapat dituturkan, pemakaian bahan aspal sudah dikenal sejak milenium ke 3 ketika belum masehi dikawasan ini, terbukti di Mahenjo Daro, Pakistan, terdapat penampung air berbahan batu bata bertambalkan aspal.
Konstruksi jalan Bangsa Romawi berciri khas lurus dengan empat lapisan. Lapisan pertama berupa hamparan pasir atau hasil mengaduk semen, lapisan berikutnya berupa batu besar datar yang kemudian disusul lapisan kerikil dicampur dengan kapur, kemudian lapisan tipis permukaan lava yang mirip batu api. Ketebalan jalan itu bertambah kurang 0,9-1,5 m. Rancangan Jalan Romawi tersebut termasuk mutakhir ketika belum timbul teknologi jalan modern di yang belakang sekali abad XVIII atau awal abad XIX. Sayangnya jalan itu rusak ketika Romawi mulai runtuh.
Seorang skotlandia bernama Thomas Telford (1757 - 1834) membikin rancangan jalan raya, di mana batu besar pipih diletakan menghadap ke atas atau berdiri dan sekarang dikenal dengan pondasi jalan Telford. Konstruksi ini sangat kuat terutama menjadi pondasi jalan, dan sangat padat karya karena wajib disusun dengan tangan satu per satu. Banyak jalan yang bermutu baik dengan konstruksi Telford, tetapi tidak praktis mengonsumsi waktu.
Oleh sebab itu ada konstruksi berikutnya oleh John Loudon Mc Adam (1756-1836). Konstruksi jalan yang di Indonesia dikenal dengan jalan Makadam itu kelahiran berkat semangat membikin banyak jalan dengan biaya murah. Jalan tersebut berupa batu pecah yang diatur padat dan ditimbun dengan kerikil. Jalan Makadam sangat praktis, batu pecah digelar tidak perlu disusun satu per satu dan bergantian mengunci menjadi satu kesatuan.
Di yang belakang sekali abad ke XIX, seiring dengan maraknya penggunaan sepeda, pada 1824 didirikan jalan aspal tetapi dengan kegiatan menaruh blok-blok aspal. Jalan bersejarah itu dapat disaksikan di Champ-Elysess, Paris, Perancis. Jalan aspal yang bersipat bertambah plastis atau dapat kembang berkurang yang baik terhadap perubahan cuaca dan menjadi pengikat yang bertambah tahan air.
Di Skotlandia, ada jalan beton yang dibuat dari semen portland pada 1865. Sekarang banyak jalan tol dengan konstruksi beton (tebal minimum 29 cm) dan tahan hingga bertambah dari 50 tahun serta sangat kuat sekali memikul beban besar.
Jalan Aspal modern adalah hasil karya imigran Belgia Edward de Smedt di Columbia University, New York. Pada tahun 1872, dia sukses merekayasa aspal dengan kepadatan maksimum. Aspal itu dipakai di Battery Park dan Fifth Avenue, New York, tahun 1872 dan Pennsylvania Avenue, Washington D.C pada tahun 1877.
Pada saat ini seberapanya 90 % jalan utama di perkotaan selalu menggunakan bahan aspal.
Lihat pula
Asal :
m.andrafarm.com, pasar.kuliah-karyawan.com, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, dsb.
