Hendrikus Colijn

Hendrikus (Hendrik) Colijn (lahir di Burgerveen, Haarlemmermeer, 22 Juni 1869 – meninggal di Ilmenau, 18 September 1944 pada umur 75 tahun) adalah seorang prajurit, pebisnis, dan politikus Belanda yang sukses. Ia kelahiran pada tahun 1869 di Haarlemmermeer dari Antonie Colijn dan Anna Verkuil, yang pindah dari polder Haarlemmermeer dari Heusden en Altena atas argumen agama.

Rumah Hendrik Colijns di Seulimeum, Aceh Akbar (1890-1920)

Pada usia 16, ia bertolak ke Akademi Militer di Kampen bagi pelatihan militer, di mana ia lulus sebagai LetDa pada tahun 1892. Pada tahun 1893, ia menikah dengan Helena Groenenberg dan dikirim ke Hindia Belanda. Selama 16 di Hindia Belanda, ia menghabiskan 10 tahun di Tentara Kolonial, bertugas dalam Perang Aceh sebagai letnan J. B. van Heutsz, dan 6 tahun ke depan di administrasi kolonial, memiliki peran yang sama dengan J.B. van Heutsz yang kelak dibuat menjadi Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada tahun 1904.

Surat Colijn kepada istrinya dari masa itu mengungkapkan keikutsertaannya dalam gerakan brutal mengerikan yang menurut standar modern bakal dianggap sebagai kejahatan perang yang parah:

Istrinya menulis di pinggir : "Mengerikan sekali!!"

Setelah lagi ke Belana pada tahun 1909, ia terpilih sebagai anggota parlemen dari Partai Anti-Revolusioner bagi distrik Sneek. (Ketika belum 1918, sistem pemungutan suara Belanda sama seperti Britania)

Pada tahun 1911 ia diangkatkan sebagai Menteri Perang dan merevisi Selective Service System Belanda. Dari tahun 1914 hingga 1922 ia menjabat sebagai CEO bagi Bataafse Petroleum Maatschappij (BPM). Pada tahun 1925, ia juga dibuat menjadi CEO Royal Dutch Shell. Pada bulan Mei 1918 ia berlagak sebagai perantara Inggris dan Kaiser Wilhelm II dari Jerman bagi membenahi gencatan senjata, menyebabkan sang Kaiser mengungsi di Belanda.

Pada tahun 1922 ia menerima kepemimpinan politik Partai Anti-Revolusi (Calvinist) dari Dr. Abraham Kuyper. Selang 1925-1926 dan 1933-1939 ia menjabat sebagai PM sebagai 5 kali. Selama 1930-an pemerintahannya menghadapi efek Depresi Hebat, yang banyak berharap korban di Belanda. Pemerintahan Colijn menanggapi krisis ekonomi itu dengan kebijakan fiskal yang kaku, yang malahan memperlemah ekonomi Belanda. Keputusan Colijn bagi memasuki Standar Emas hingga 1937, lama setelah sebagian akbar mitra dagang Belanda telah pergi darinya, juga mempunyai peran penting dalam memperpanjang krisis ekonomi. Pada tahun 1939, kabinet paling akhir-akhirnya, dengan menteri-menteri Protestan dan liberal tanpa Katolik, hanya bertugas 3 hari ketika belum krisis pemerintahan. Selang 1927-1929 ia juga kepala delegasi Belanda ke Liga Bangsa-bangsa di Jenewa.

Setelah serbuan Jerman ke Belanda pada tahun 1940, ia menerbitkan sebuah esai berjudul Op de grens van twee werelden (Di Perbatasan Dua Dunia) di mana ia menyerukan kepemimpinan Jerman di Eropa. Tentang ini terjadi setelah keluarga raja melarikan dir ke Inggris pergi darinya di belakang. Orientasinya dipengaruhi oleh serangan blitzkrieg Jerman yang dahsyat dan relatif lemahnya Britania. Segera setelah itu, ia mencoba mengorganisasi perlawanan politik namun ditahan pada bulan Juni 1941 dan dibawa ke Berlin bagi diinterogasi. Jerman memaksanya mengakui bahwa ia telah bersekongkol dengan Britania bagi menyerang Belanda bagi berlagak sebagai pelaksana invasi Jerman^[2]. Lalu di perang itu setelah pasang surut itu ia berbalik memerangi Jerman, sehingga Heinrich Himmler ingin menjadikan aman Colijn sebagai perantara dengan Britania seperti yang dilanjutkannya lebih permulaan kepada sang Kaiser ^[1]. Pada bulan Maret 1943 ia dikenakan tahanan rumah di sebuah hotel di sebuah pegunungan yang terpencil di Ilmenau (Thuringen), Jerman, di mana ia meninggal pada tanggal 18 September 1944.

Hendrikus Colijn menikah dengan Helena Groenenberg pada tahun 1893 dan memiliki 3 anak. 2 orang di selang mereka tewas di kamp konsentrasi Jepang, adalah Anton dan Pieter.

Catatan kaki

1. ^^a  Komunikasi pribadi dari Hendrik Colijn (cucu Hendrikus). Hendrikus Colijn melaporkan informasi ini selama kunjungan oleh Hendrik pada bulan Juni 1943. Fakta yang jelas adalah bahwa Gestapo mengizinkan kunjungan di Ilmenau memperlihatkan bahwa Himmler sudah membentuk kemungkinan rencana dalam menghadapi kalahnya Nazi.

Perdana Menteri Belanda   Schimmelpenninck • De Kempenaer • Thorbecke • Van Hall • Van der Brugghen • Rochussen • Van Zuylen van Nijevelt • Van Heemstra • Fransen van de Putte • Van Bosse • De Vries • Heemskerk • Kappeyne van de Coppello • Van Lynden van Sandenburg • Mackay • Van Tienhoven • Roëll • Pierson • Kuyper • De Meester • Heemskerk • Cort van der Linden • Ruijs de Beerenbrouck • Colijn • De Geer • Gerbrandy • Schermerhorn • Beel • Drees • De Quay • Marijnen • Cals • Zijlstra • De Jong • Biesheuvel • Den Uyl • Van Agt • Lubbers • Kok • Balkenende • Rutte