Hanjuang (Cordyline) atau andong (bahasa Jawa) merupakan sekelompok tumbuhan monokotil berbatang yang sering dijumpai di taman menjadi tanaman hias. Marga Cordyline memiliki sekitar 15 jenis. Sistem APG II memasukkan hanjuang ke dalam suku Laxmanniaceae. Tapi demikian, beberapa pustaka lain memasukkannya ke dalam Liliaceae (suku bakung-bakungan) serta Agavaceae.
Nama hanjuang juga dipakai untuk sekelompok tumbuhan dari marga Dracaena.
Daun hanjuang khas, mempunyai bentuk lanset, mempunyai ukuran persangkaan luhur dan berwarna hijau kemerah-merahan (Cordyline) atau berwarna hijau muda (Dracaena).
Jenis
Lebih banyak jenis Cordyline merupakan tanaman hias karena warna daunnya yang berubah menjadi merah jika mendapat sinar matahari langsung. Beberapa jenisnya:
- Cordyline australis
- Cordyline banksii
- Cordyline fruticosa syn. C. terminalis (hanjuang biasa)
- Cordyline haageana
- Cordyline indivisa
- Cordyline obtecta syn. C. kaspar, C. baueri dari Selandia Baru
- Cordyline pumilio
- Cordyline stricta
Kegunaan
Hanjuang Cordyline sering dipakai menjadi tanaman penjaga dan pembatas blok pada sawah, ladang, serta perkebunan teh atau kina di Indonesia. Hanjuang, terutama C. fruticosa, populer menjadi tanaman hias. Daun hanjuang dipakai menjadi pembungkus makanan. Hasil riset menunjukkan, bungkus daun hanjuang memiliki kemampuan antibakterial.[1]
Dalam masyarakat Sunda, Jawa, serta Bali, hanjuang memiliki makna menjadi "pembatas ruang", baik dengan cara harafiah maupun filosofis.
Catatan kaki
- ^ http://rumahbacabukusunda.blogspot.com/2007/04/hanjuang-jeung-wates-rohang.html
Sumber :
pasar.kucing.biz, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, diskusi.biz, dsb-nya.