Giorgio Napolitano

Giorgio Napolitano
Presiden Republik Italia ke-11
Petahana
Mulai menjabat
15 Mei 2006
Didahului olehCarlo Azeglio Ciampi
Informasi pribadi
Kelahiran29 Juni 1925
Napoli, Italia
Partai politikDemokrat Kiri
Suami/istriClio Maria Bittoni
ProfesiPolitikus
AgamaAtheis

Giorgio Napolitano (lahir di Napoli, Italia, 29 Juni 1925), yaitu politikus dan senator seumur hidup Italia serta Presiden Republik Italia saat ini. Ia terpilih lewat pemilu yang diterapkan pada 10 Mei 2006 dan memulai jabatannya sejak dilantik pada 15 Mei.

Biografi

Pada 1942, dalam usia 17 tahun, Napolitano masik ke Universitas Napoli Federico II. Ia menjadi anggota organisasi GUF (Gruppo Universitario Fascista, Gugusan Fasis Universitas) setempat, organisasi mahasiswa Fasis. Di sana ia menemukan sejumlah mahasiswa lain yang sama-sama menganut pandangannya yang negatif terhadap rezim yang berkuasa. Seperti yang ditulisnya, gugusan ini, "pada kenyataannya yaitu sebuah ladang persemaian sejati dari energi intelektual anti fasis yang menyamar dan lebih kurang ditoleransi".[1] Ia belakangan mendirikan sebuah gugusan komunis yang anti fasis, yang, sehabis gencatan senjata, ikut serta dalam sebagian gerakan perlawanan terhadap Nazi dan pasukan-pasukan pro Mussolini.[2]

Pada 1945, sehabis hasilnyanya Peperangan Dunia II, Napolitano bergabung dengan Partai Komunis Italia (Partito Comunista Italiano, atau PCI). Pada 1947 ia lulus dari sekolah hukum. Ia pertama-tama terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan pada 1953. Sehabis itu, ia terpilih ke dalam Komite Nasional partai, dan memikul tanggung jawab bagi Komisi bagi Italia Selatan pada 1956.

Pada tahun itu, terjadilah Revolusi Hongaria yang akhir ditindas oleh Uni Soviet. Pimpinan Partai Komunis Italia menganggap pemberontakan itu kontra-revolusi (l'Unità, koran resmi PCI, menyebut mereka menjadi "bajingan-bajingan" dan "Agen-agen provokasi") dan Napolitano mendampingi garis partai. Bertahun-tahun akhir, ia berulang kali mengetengahkan telah pergi dari sikapnya, dan hal itu sebagian dikarenakan oleh keprihatinan tentang kesatuan partai dan terutama terhadap "konsep bahwa peranan dan sikap yang dibuat PCI tidak terpisahkan dari 'lapangan sosialis' yang diberi nasihat oleh Uni Soviet, lapangan yang dengan sendirinya harus dibiarkan tidak tesentuh oleh front 'imperialis'". Dalam otobiografi politiknya Dal PCI al socialismo europeo ("Dari Partai Komunis Italia menuju Sosialisme Eropa"),[1] Napolitano mengingat pembenarannya atas campur tangan Soviet menjadi "siksaan otokritis yang mendukakannya."

Keputusan pada 1956 menciptakan perpecahan dalam PCI. CGIL, serikat perdagangan Italia yang paling penting, yang saat itu didominiasi oleh kaum komunis, mengusir pandangan pimpinan dan mengklaim bahwa revolusi Hongaria dapat dibenarkan. Jumlah orang di serikat datang yang berpendapat bahwa "Jalan Italia menuju sosialisme" harus didasarkan pada demokrasi. Pandangan-pandagan mereka di partai didukung oleh Giorgio Amendola.

Dekat dengan sayap partai yang diberi nasihat oleh Amendola, pelan-pelan Napolitano menjadi salah satu pemimpin yang paling berpengaruh dari PCI. Karena sering tampak bersama-sama, Giorgio Amendola dan Giorgio Napolitano sering dengan bercanda disebut Giorgio ’o chiatto and Giorgio ’o sicco (bahasa Napoli setiap bagi "Giorgio si gemuk" dan "Giorgio si kurus"), oleh teman-teman mereka. Napolitano akhir menjadi sekretaris federasi di Napoli dan Caserta dan belakangan, selang 1966 dan 1969, ia menjadi koordinator kantor sekretaris dan kantor politik. Pada 1970-an dan 1980-an ia bertanggung jawab mula-mula bagi segi kebudayaan dan belakangan bagi kebijakan ekonomi serta hubungan internasional partai.

Gagasan-gagasan politiknya lebih kurang moderat dalam konteks PCI: malah ia menjadi pemimpin dari apa yang disebut "sayap melioris" (corrente migliorista) dari partai itu, yang anggota-anggotanya diantaranya yaitu Gerardo Chiaromonte dan Emanuele Macaluso. Kata migliorista (dari migliore, bahasa Italia bagi "lebih baik") dibuat dengan maksud sedikit mengejek.

Pada pertengahan tahun 1970-an, Napolitano diundang oleh Institut Teknologi Massachusetts bagi memberikan kuliah, namun duta luhur Amerika Serikat bagi Italia, John A. Volpe, mengusir bagi memberikan kepadanya visa dengan argumen ia anggota Partai Komunis. Selang 1977 dan 1981 Napolitano melakukan sejumlah pertemuan rahasia dengan duta luhur AS Richard Gardner, ketika PCI baru saja berusaha berkomunikasi dengan pemerintah AS, dalam rangka mengambil keputusan hubungannya dengan Partai Komunis Uni Soviet dan awal erokomunisme, berupaya mengembangkan teori dan praktik yang lebih cocok bagi negara-negara demokratis di Eropa Barat. Pada 2006, ketika Napolitano terpilih menjadi Presiden Republik Italia, Gardner mengetengahkan kepada Berita TV AP bahwa ia menganggap Napolitano "seorang negarawan yang sejati", "orang yang sungguh-sungguh percaya akan demokrasi" dan "seorang sahabat Amerika Serikat [yang] akan menjalankan tugasnya dengan tidak berat sebelah dan tidak memihak".[3] Berkat peranan ini dan sebagian karena jasa benar Giulio Andreotti, pada tahun 1980-an Napolitano dapat pergi ke Amerika Serikat dan menyampaikan kuliah di Aspen, Colorado dan di Universitas Harvard. Sejak itu ia sudah pergi dan memberikan kuliah sebagian kali di AS.

Sehabis Partai Komunis Italia dihapuskan pada 1991, Napolitano bergabung dengan Partai Demokratis Kiri, belakangan Demokrat Kiri (Democratici di Sinistra, atau DS). Berulang-ulang ia menjabat menjadi Presiden Dewan Perwakilan (1992–1994) dan selang 1996 dan 1998 ia menjabat menjadi bekas Komunis pertama yang menjadi Menteri Dalam Negeri, peranan yang pada umumnya dipegang oleh Kristen Demokrat. Ia juga menajbat menjadi Anggota Parlemen Eropa dari 1999 hingga 2004. Pada Oktober 2005, ia dinaikkan menjadi senator seumur hidup, dan karenanya menjadi orang terakhir yang dinaikkan oleh Presiden Italia Carlo Azeglio Ciampi.

Anggota pilihan menjadi presiden (2006)

Pada 2006, namanya sering disebut-sebut bagi jabatan Presiden Republik Italia. Napolitano yaitu usul kedua dari koalisi mayoritas kiri-tengah, Uni, menjadi tukar Massimo D'Alema, sehabis kemungkinan suara bersama bagi D'Alema disorongkan oleh para pemimpin koalisi kanan-tengah Wisma Kemerdekaan. Meskipun Napolitano mula-mula kelihatan menjadi yang akan menjadi yang dapat disetujui oleh Wisma Kemerdekaan, usul ini disorongkan sama seperti usul bagi D'Alema.

Koalisi mayoritas kiri-tengah, pada 7 Mei 2006, dengan cara resmi mendukung Giorgio Napolitano menjadi kandidtat mereka dalam anggota pilihan khusus yang dimulai pada 8 Mei. Vatikan mendukungnya menjadi Presiden melalui surat kabar resminya, L'Osservatore Romano, persis sehabis Uni mengumumkan namanya menjadi yang akan menjadi mereka. Demikian pula Marco Follini, bekas sekretaris UDC, partai Kristen yang cenderung kanan, anggota Wisma Kemerdekaan.

Napolitano terpilih pada 10 Mei 2006 pada putaran anggota pilihan keempat—putaran pertama yang membutuhkan mayoritas mutlak saja, berbeda dengan tiga putaran semasih belumnya yang membutuhkan dua pertiga suara—dengan 543 suara (dari kemungkinan 1009). Ia yaitu orang pertama bekas komunis yang menjadi Presiden Italia. Menjadi yang akan menjadi Presiden Republik Italia ia digambarkan oleh para anggota Uni dan Wisma Kemerdekaan (yang memberikan suara kosong) sehabis anggota pilihannya. Namun sejumlah surat kabar sayap kanan Italia, seperti misalnya il Giornale, mengungkapkan keprihatinan terhadap masa lalunya menjadi seorang komunis.[4]

Aneka rupa

  • Pada masa mudanya, Napolitano pernah menjadi aktor teater. Ia aci pemain dalam sebuah komedi karya Salvatore Di Giacomo dan menjadi aktor utama dalam Viaggio a Cardiff karya William Butler Yeats. Keduanya dipentaskan di Teatro Mercadante di Napoli. Ia belakangan membandingkan dirinya dengan Joyce dan Eliot.
  • Ia telah sering dikutip menjadi pengarang sebuah kumpulan soneta dalam bahasa Napoli, yang diterbitkan dengan nama samaran Tommaso Pignatelli. Ia menyangkal hal ini pada 1997 dan, sekali kembali, pada kesempatan anggota pilihan kepresidenannya, ketika stafnya mengartikan gelarnya menjadi seorang "legenda jurnalistik".[5]
  • Ia dijuluki "Re Umberto" (artinya, "Raja Umberto") karena tubuhnya mirip dengan Umberto II dari Italia dan karena gayanya yang bermaksud. Julukannya yang lain yaitu "Il principe rosso" ("Pangeran merah"), dan "merah" di sini merujuk kepada komunisme.
  • Ia yaitu sahabat matematikawan dari Napoli, Renato Caccioppoli.

Catatan

  1. ^ a b Napolitano, Giorgio. Dal Pci al socialismo europeo. Un'autobiografia politica (dalam bahasa Italian). Laterza. ISBN 88-420-7715-1. 
  2. ^ Graziani, Nicola. "Quirinale: Giorgio Napolitano, il compagno gentiluomo" (dalam bahasa Italian). Diakses 2006-05-13. 
  3. ^ CNN. "Italy finally agrees on president". Diakses 2006-05-13. 
  4. ^ il Giornale, Sul colle sventola bandiera rossa (bahasa Italia), terbitan 110, 11 Mei 2006. Diakses pada 14 Mei 2006 (PDF)
  5. ^ La Repubblica. "Governo, Napolitano annuncia "Martedì inizio le consultazioni"" (dalam bahasa Italian). Diakses 2006-05-13. 

Pranala luar

Jabatan politik
Sebelumnya:
Carlo Azeglio Ciampi
Presiden Republik Italia
15 Mei 2006 – Sekarang
Digantikan oleh:
Baru saja Menjabat
 
De Nicola • Einaudi • Gronchi • Segni • Saragat • Leone • Pertini • Cossiga • Scalfaro • Ciampi • Napolitano
Standar Presiden Italia


Asal :
id.wikipedia.org, ilmu-pendidikan.com, pasar.kpt.co.id, wiki.edunitas.com, dsb-nya.