Filsafat

Filosofi

Philbar.png

Portal  

Filsafat yaitu studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar.[1] Filsafat tidak ditelaah dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu. Belakang dari proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah babak dialektika. Untuk studi falsafi, mutlak diperlukan logika berpikir dan logika bahasa.

Logika adalah sebuah ilmu yang sama-sama diresapi dalam matematika dan filsafat. Hal itu membuat filasafat dijadikan sebuah ilmu yang pada sisi-sisi tertentu berciri eksak di samping nuansa khas filsafat, yaitu spekulasi, keraguan, rasa penasaran dan ketertarikan. Filsafat juga dapat berarti kebangkitan menuju sesuatu yang paling dalam, sesuatu yang biasanya tidak tersentuh oleh disiplin ilmu pautan dengan sikap skeptis yang mempertanyakan segala hal.

Etimologi

Istilah falsafah atau filsafat dalam bahasa Indonesia adalah istilah serapan dari bahasa Arab فلسفة, yang juga diambil dari bahasa Yunani; Φιλοσοφία philosophia. Dalam bahasa ini, istilah ini adalah istilah majemuk dan berasal dari kata-kata (philia = pertemanan, cinta dsb.) dan (sophia = "kebijaksanaan"). Sehingga arti harafiahnya yaitu seorang “pencinta kebijaksanaan”.

Istilah filosofi yang dipungut dari bahasa Belanda juga dikenal di Indonesia. Bangun terakhir ini lebih mirip dengan aslinya. Dalam bahasa Indonesia seseorang yang mendalami bidang falsafah dinamakan "filsuf".

Klasifikasi

Plato (sebelah kiri) dan Aristotle (kanan), menurut lukisan Raffaelo Sanzio pada tahun 1509

Dalam membangun tradisi filsafat banyak orang mengajukan pertanyaan yang sama , menanggapi, dan meneruskan karya-karya pendahulunya berlandaskan dengan latar belakang aturan sejak dahulu kala istiadat, bahasa, bahkan agama tempat tradisi filsafat itu didirikan.

Oleh karena itu, filsafat biasa diklasifikasikan menurut daerah geografis dan latar belakang aturan sejak dahulu kala istiadatnya. Dewasa ini filsafat biasa dibagi dijadikan dua kategori akbar menurut wilayah dan menurut latar belakang agama.

Menurut wilayah, filsafat dapat dibagi menjadi: filsafat barat, filsafat timur, dan filsafat Timur Tengah. Sementara, menurut latar belakang agama, filsafat dibagi menjadi: filsafat Islam, filsafat Budha, filsafat Hindu, dan filsafat Kristen.

Filsafat Barat

Filsafat Barat yaitu ilmu yang biasa diresapi secara akademis di universitas-universitas di Eropa dan daerah-daerah yang dijajah mereka. Filsafat ini berkembang dari tradisi filsafat orang Yunani lawas.

Tokoh utama filsafat Barat diantaranya Plato, Thomas Aquinas, Réne Descartes, Immanuel Kant, Georg Hegel, Arthur Schopenhauer, Karl Heinrich Marx, Friedrich Nietzsche, dan Jean-Paul Sartre.

Dalam tradisi filsafat Barat, dikenal hal benar pembidangan dalam filsafat yang menyangkut tema tertentu.

  • Metafisika mengkaji hakikat segala yang benar. Dalam bidang ini, hakikat yang benar dan keberadaan (eksistensi) secara umum dikaji secara khusus dalam Ontologi. Adapun hakikat manusia dan lingkungan kehidupan semesta dibahas dalam Kosmologi.
  • Epistemologi mengkaji tentang hakikat dan wilayah pengetahuan (episteme secara harafiah berarti “pengetahuan”). Epistemologi membahas bermacam hal tentang pengetahuan seperti batas, asal, serta kebenaran suatu pengetahuan.
  • Aksiologi membahas masalah nilai atau norma yang berlanjut pada kehidupan manusia. Dari aksiologi lahirlah dua cabang filsafat yang membahas aspek kualitas hidup manusia: etika dan estetika.
  • Etika, atau filsafat moral, membahas tentang bagaimana seharusnya manusia berperan dan mempertanyakan bagaimana kebenaran dari landasan tindakan itu dapat diketahui. Beberapa topik yang dibahas di sini yaitu soal kebaikan, kebenaran, tanggung jawab, suara hati, dan sebagainya.
  • Estetika membahas mengenai keindahan dan implikasinya pada kehidupan. Dari estetika lahirlah bermacam macam teori mengenai kesenian atau aspek seni dari bermacam macam hasil aturan sejak dahulu kala istiadat.

Filsafat Timur

Filsafat Timur yaitu tradisi falsafi yang terutama berkembang di Asia, khususnya di India, Republik Rakyat Cina dan daerah-daerah pautan yang pernah dipengaruhi aturan sejak dahulu kala istiadatnya. Sebuah ciri khas Filsafat Timur ialah tidak jauhnya hubungan filsafat dengan agama. Meskipun hal ini kurang lebih juga dapat diceritakan untuk Filsafat Barat, terutama di 100 tahun Pertengahan, tetapi di Lingkungan kehidupan Barat filsafat ’an sich’ masih lebih menonjol daripada agama.

Nama-nama beberapa filsuf Timur, diantaranya Sidharta Budha Gautama/Budha, Bodhidharma, Lao Tse, Kong Hu Cu, Zhuang Zi dan juga Mao Zedong.

Filsafat Timur Tengah

Filsafat Timur Tengah dilihat dari sejarahnya adalah para filsuf yang dapat diceritakan juga adalah mahir waris tradisi Filsafat Barat. Sebab para filsuf Timur Tengah yang pertama-tama yaitu orang-orang Arab atau orang-orang Islam dan juga beberapa orang Yahudi, yang menaklukkan daerah-daerah di sekitar Laut Tengah dan menjumpai aturan sejak dahulu kala istiadat Yunani dengan tradisi falsafah mereka.

Kesudahan mereka menterjemahkan dan memberikan komentar terhadap karya-karya Yunani. Bahkan ketika Eropa setalah runtuhnya Kekaisaran Romawi masuk ke 100 tahun Pertengahan dan melupakan karya-karya klasik Yunani, para filsuf Timur Tengah ini mempelajari karya-karya yang sama dan bahkan terjemahan mereka diresapi lagi oleh orang-orang Eropa.

Nama-nama beberapa filsuf Timur Tengah yaitu Ibnu Sina, Ibnu Tufail, Kahlil Gibran dan Averroes.

Filsafat Islam

Filsafat Islam adalah filsafat yang seluruh cendekianya yaitu muslim. Benar sejumlah perbedaan akbar antara filsafat Islam dengan filsafat pautan. Pertama, meski semula filsuf-filsuf muslim klasik menggali kembali karya filsafat Yunani terutama Aristoteles dan Plotinus, tetapi kesudahan menyamakannya dengan nasihat Islam.

Kedua, Islam yaitu agama tauhid. Maka, bila dalam filsafat pautan masih 'mencari Tuhan', dalam filsafat Islam justru Tuhan 'sudah ditemukan, dalam arti bukan berarti sudah usang dan tidak dibahas lagi, tetapi filsuf islam lebih memusatkan perhatiannya kepada manusia dan lingkungan kehidupan, karena sebagaimana kita ketahui, pembahasan Tuhan hanya dijadikan sebuah pembahasan yang tak pernah benar finalnya.

Filsafat Kristen

Filsafat Kristen mulanya disusun oleh para bapa gereja untuk menghadapi tantangan abad di 100 tahun pertengahan. Saat itu lingkungan kehidupan barat yang Kristen tengah benar dalam abad kegelapan (dark age). Masyarakat mulai mempertanyakan kembali kepercayaan agamanya.

Filsafat Kristen banyak berkutat pada masalah ontologis dan filsafat ketuhanan. Nyaris semua filsuf Kristen yaitu teologian atau mahir masalah agama. Sebagai contoh: Santo Thomas Aquinas dan Santo Bonaventura

Munculnya Filsafat

Filsafat, terutama Filsafat barat muncul di Yunani semenjak anggar-anggar 100 tahun ke 7 S.M.. Filsafat muncul ketika orang-orang mulai mengingatkan dan berdialog hendak benarnya lingkungan kehidupan, alam, dan bagian yang terkait di sekitar mereka dan tidak menggantungkan diri kepada [agama] lagi untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini.

Banyak yang berwawancara ke mana-mana mengapa filsafat muncul di Yunani dan tidak di daerah yang belaku sopan pautan kala itu seperti Babilonia, Yudea (Israel) atau Mesir. Jawabannya sederhana: di Yunani, tidak seperti di daerah lain-lainnya tidak benar kasta pendeta sehingga secara intelektual orang lebih lepas.

Orang Yunani pertama yang dapat diberi gelar filsuf ialah Thales dari Mileta, sekarang di pesisir barat Turki. Tetapi filsuf-filsuf Yunani yang terbesar tentu saja ialah: Sokrates, Plato dan Aristoteles. Sokrates yaitu pengajar Plato sedangkan Aristoteles yaitu murid Plato. Bahkan benar yang berpendapat bahwa sejarah filsafat tidak pautan hanyalah “Komentar-komentar karya Plato belaka”. Hal ini menunjukkan pengaruh Plato yang sangat akbar pada sejarah filsafat.

Buku karangan plato yg termasyhur yaitu berjudul "etika, republik, apologi, phaedo, dan krito".

Sejarah Filsafat Barat

Sejarah Filsafat Barat dapat dibagi menurut pembagian berikut: Filsafat Klasik, 100 tahun Pertengahan, Modern dan Kontemporer.

Klasik

"Pra Sokrates": Thales - Anaximander - Anaximenes - Pythagoras - Xenophanes - Parmenides - Zeno - Herakleitos - Empedocles - Democritus - Anaxagoras

"Abad Keemasan": Sokrates - Plato - Aristoteles

100 tahun Pertengahan

"Skolastik": Thomas Aquino

Modern

Machiavelli - Giordano Bruno - Francis Bacon - Rene Descartes - Baruch de Spinoza- Blaise Pascal - Leibniz - Thomas Hobbes - John Locke - George Berkeley - David Hume - William Wollaston - Anthony Collins - John Toland - Pierre Bayle - Denis Diderot - Jean le Rond d'Alembert - De la Mettrie - Condillac - Helvetius - Holbach - Voltaire - Montesquieu - De Nemours - Quesnay - Turgot - Rousseau - Thomasius - Ch Wolff - Reimarus - Mendelssohn - Lessing - Georg Hegel - Immanuel Kant - Fichte - Schelling - Schopenhauer - De Maistre - De Bonald - Chateaubriand - De Lamennais - Destutt de Tracy - De Volney - Cabanis - De Biran - Fourier - Saint Simon - Proudhon - A. Comte - JS Mill - Spencer - Feuerbach - Karl Marx - Soren Kierkegaard - Friedrich Nietzsche - Edmund Husserl

Kontemporer

Jean Baudrillard - Michel Foucault - Martin Heidegger - Karl Popper - Bertrand Russell - Jean-Paul Sartre - Albert Camus - Jurgen Habermas - Richard Rotry - Feyerabend- Jacques Derrida - Umberto Eco - Mahzab Frankfurt

Catatan kaki

  1. ^ Irmayanti Meliono, dkk. 2007. MPKT Modul 1. Jakarta: Lembaga Penerbitan FEUI. hal. 1

Lihat pula

Pranala luar

  • Wikisource



Asal :
wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, informasi.web.id, pasar.kelas-karyawan.co.id, dsb.