Pulau Enggano

Enggano
PulauEnggano.jpg
Pantai Enggano
Geografi
LokasiAsia Tenggara
Koordinat05°23′21″LS,102°24′40″BT
KepulauanSumatera
Ketinggian tertinggi240 meter (787 kaki)
Puncak tertinggiKoho Buwa-Buwa
Negara
Indonesia
Kota terbesarApoho
Demografi
Populasi2.691 jiwa (per 2010)
Kepadatan6.71
Kelompokan etnikSuku Enggano yang memiliki 5 puak yaitu Kaitora, Kauno, Kaharuba, Kaahua, dan Kaarubi
Letak Pulau Enggano
Peta Pulau Enggano

Pulau Enggano yaitu pulau terluar Indonesia yang terletak di samudra Hindia dan berbatasan dengan negara India. Pulau Enggano ini adalah proses dari wilayah pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, dan adalah satu disktrik. Pulau ini ada di sebelah barat daya dari kota Bengkulu dengan koordinat 05° 23′ 21″ LS, 102° 24′ 40″ BT.

Citra satelit NOAA untuk pulau Enggano

Gambaran Umum

Dengan kegiatan geografis, Pulau Enggano ada di wilayah Samudera Indonesia yang posisiastronomisnya terletak pada 05°31'13 LS dan 102°16'00 BT. Dengan kegiatan administratif,Pulau Enggano termasuk dalam wilayah Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu.Enggano adalah sebuah disktrik di Kabupaten Bengkulu Utara dengan pusatpemerintahan ada di Desa Apoho. Lapang wilayah Pulau Enggano mencapai 400,6km² yang terdiri dari enam desa yaitu Desa Banjarsari, Meok, Apoho, Malakoni, Kaana,dan Kahyapu. Kawasan Enggano memiliki beberapa pulau-pulau kecil, yaitu Pulau Dua,Merbau, Bangkai yang terletak di sebelah barat Pulau Enggano, dan Pulau Satu yangberada di sebelah selatan Pulau Enggano. Jarak Pulau Enggano ke Ibukota ProvinsiBengkulu bertambah kurang 156 km atau 90 mil laut, sedangkan jarak terdekat yaitu ke kotaManna, Bengkulu Selatan bertambah kurang 96 km atau 60 mil laut.Pulau Enggano tersusun oleh perbukitan bergelombang lemah, perbukitan karst,daratan dan rawa. Perbukitan bergelombang terdapat di kawasan tenggara, ketinggianantara 170-220 meter, sedangkan perbukitan karst yang ada ketinggian antara100-150 meter terdapat di proses barat laut, memperlihatkan morfologi yang khas dandidominasi oleh batu gamping. Di proses utara terutama kawasan pantai merupakandataran rendah alluvial yang berawa-rawa dengan ketinggian 0-2 meter.

Bangun-bangun permukaan tanah di Pulau Enggano dengan kegiatan umum dapat dituturkan cukup datar hinggalandai, dengan seberapa kawasan yang agak curam. Pada proses timur pulau bertambah datar dari pada proses barat. Dengan kegiatan proporsional dapat dituturkan 63,39% dari pulau inimempunyai kemiringan landai (0-8%), 27,95% agak miring (8-15%) dan sisanya daerahmiring sampai terjal (15-40%). Berdasarkan klasifikasi tanah, kawasan daratan PulauEnggano didominasi oleh jenis tanah kambisol, litosol, dan alluvial. Beda daripada itu, tanah diPulau Enggano memiliki tekstur lempeng berliat.

Di wilayah Pulau Enggano mengalir beberapa sungai dimana dengan kegiatan umum airnyadipengaruhi musim. Pada musim hujan debit air sungai tinggi, sebaliknya pada musimkemarau debit air rendah. Sungai-sungai tersebut diantaranya Sungai Kikuba, SungaiKuala Kecil, Sungai Kuala Besar, Sungai Kahabi, Sungai Kinono, dan Sungai Berhawe.Beberapa sungai kecil bedanya diantaranya Sungai Kaay, Sungai Kamamum, SungaiMaona, dan Sungai Apiko.

Karakteristik pantai yang terdapat di Pulau Enggano dapat dikategorikan dalam 5 (lima)tipe utama yaitu pasir berlumpur, pasir, pasir berkarang, pasir karang berlumpur, danpantai karang berbatu. Karakteristik pantai di Pulau Enggano akrab kaitannya dengankeberadaan ekosistem terumbu karang dan mangrove. Tipe pantai pasir berlumpur ditemukan di Kahyupu, Tanjung Harapan, dan muara Sungai Banjarsari sampai TelukBerhau. Tipe pantai pasir berkarang terdapat di Kaana dan Meok, sedangkan tipepantai pasir karang berlumpur ditemui di Malakoni dan Banjarsari. Pantai karangberbatu dijumpai di proses timur Pulau Enggano.Pulau Enggano beriklim tropis basah yang sangat dipengaruhi oleh laut. Curah hujanpada bulan kering baru saja di atas 100mm. Bulan kering biasanya dijadikan pada bulan Junidan Juli. Bulan basah kadang-kadang mencapai bertambah dari 400mm per bulannya. Suhu udararata-rata tiap harinya berkisar selang 27,8ºC dengan suhu terendah 23,2ºC dantertinggi 34ºC. Kelembaban nisbi umumnya di atas 80% dengan variasi terendah 78%dan tertinggi 96%. Hal tersebut memperlihatkan bahwa di Pulau Enggano kelembabanudara relatif tinggi sepanjang tahun. Angin dominan terbagi dalam dua musim, yaituangin musim barat (terjadi pada Bulan September sampai Januari) dan angin musim tenggara (bulan april)

Sejarah

Versi 1

nama Enggano pertama kali dituliskan oleh Cornelis de Houtman pada saat menjalankan ekspedisinya bersama empat kapal ekspedisi yang bernama Mauritius, Hollandia, Amsterdam, Duyfken, pada catatanya Houtman menyuratkan "05-06-1596 komt men bij het eerste Indische eiland: Enggano, ten westen van zuidelijk Sumatra" jika di terjemahkan ke bahasa indonesia "05-06-1596 Tiba di pulau Hindia yang pertama: pulau Enggano, di sebelah barat pulau Sumatera proses selatan".

Versi 2

Laporan pertama mengenai pulau ini berdasarkan catatan Cornelis de Houtman yang mengunjungi pulau ini tanggal 5 Juni 1596.[1]. Tidak diketahui dari mana de Houtman mengetahui nama pulau ini, yang dalam bahasa Portugis, engano, berarti "kecewa".

Proses yang terkait Hidup

Lapang lahan hutan di Enggano baru saja cukup lebat dan memiliki perincian sbb; 3.724,75 ha adalah hutan desa, 24.184 hutan ulayat, hutan nibung 719 ha, hutan waru 465,25 ha, rawa 1.967,75 ha, sawah 301,75 ha, perkebunan 2.614,50 ha, perkampungan 123,25 ha, hutan bakau 1.710,50 ha, hutan keramat 394,74 ha.

Proses yang terkait hidup pulau Enggano yang baru saja asri dan merantau

Ekosistem Yang Unik

  • Vegetasi

Vegetasi yang tumbuh di dataran rendah Pulau Enggano diantaranya Haveasuplantiolata, Diplospora singularis, Koompasia sp, Pterospermum javanicum. Beda daripada itu ditemukan juga bermacam jenis aggrek hutan dan salak hutan. Vegetasirawa yang banyak tumbuh yaitu jenis nibung sedangkan vegetasi pantai yangada seperti Terminalia catappa dan Hibiscus tiliaceus

  • Fauna

Fauna di Pulau Enggano dibagi menjadi empat kelompokan yaitu jenis hewanhutan dan gunung, binatang pulau, binatang perkebunan dan sawah dan hewanrawa. Jenis binatang hutan dan gunung diantaranya ekami (rusa), babi, biawak,ular, kadal, katak, dan 12 jenis burung seperti hahiu, kabihoa, emiko, deko,mahkowak, korea dan menjadinya. Jenis binatang pulau yaitu burung kupan danular. Jenis binatang perkebunan dan sawah diantaranya kerbau, sapi, ular,beberapa jenis burung seperti panokeh, emiko, korea dan menjadinya. Jenis hewanrawa diantaranya buaya, kura-kura, biawak, dan beberapa jenis burung yaituburung ubik-ubik, eyakhai, akomah, dan bakdit. Beberapa fauna air tawar yangterdapat di Pulau Enggano yaitu ikan garin, mungkus, pelus, barau, bentutu,lele, mujair, tawes, ketam, udang, siput sungai, dan menjadinya.

  • Mangrove

Pulau Enggano dengan garis pantai yang panjangnya mencapai 112 kmmempunyai lapang hutan mangrove yang paling lapang di Provinsi Bengkulu. Hutanmangrove di Pulau Enggano ada ketebalan selang 50-1500m. TanjungKaana adalah kawasan yang ada hutan mangrove paling lebat,ketebalannya mencapai 1000m.

Mangrove didesa Apoho
  • Terumbu Karang

Tanjung Kokonahdi dan Tanjung Kaana adalah satu garis pantai bagiantimur Pulau Enggano dengan pasir putih dan reef flat kurang bertambah 100-200 meter dari pantai yang berarus tenang. Landasan perairan berupa batu karang yangditutupi terumbu karang. Jenis terumbu karang yang dijumpai yaitu kelompokan Acropora tabulat dengan lebar mencapai 2 meter,Acropora hystrik, Pocillopora, Seryatopora hystrik, Montipora sp. Biota beda yang ditemukan yaitu jenis lili laut dan soft coral. Pada kedalaman 15-20 meter ditemukan pasir denga rubble dengan seberapa jenis teripang. Di Teluk Enggano, kecerahan perairan kurangbagus pada kedalaman bertambah dari 5 meter dengan landasan perairan berpasir danbercampur lumpur. Pada kedalaman 4 meter ditemukan beberapa koloni karanghidup yang didominasi jenis coral massif: Goniopora sp, Porites sp, Acroporadigitete. Biota beda yang ditemukan seperti kelompokan soft coral sponge, kelompokan Antipeae

Potensi Pariwisata

Potensi pariwisata di Pulau Enggano diantaranya yaitu wisata lingkungan kehidupan dan wisata berburu. Wisata berburu dapat dilaksanakan di Taman Buru Gunung Nanua. Wisata lingkungan kehidupan daratan bertambah banyak berupa kegiatan penjelajahan hutan wisata (hutan suaka alam) yang keasliannya tetap terjaga. Beberapa obyek wisata lingkungan kehidupan berupa kawasan konservasi diantaranya Hutan Suaka Lingkungan kehidupan Kioyo I dan Kioyo II,Hutan Suaka Lingkungan kehidupan Teluk Klowel, Hutan Wisata Lingkungan kehidupan Tanjung Laksaha, Hutan Suaka Lingkungan kehidupan Bahuewo. Bahkan keberadaan suku-suku penghuni Pulau Enggano dengan kekhasan budayanya tidak menutup probabilitas adalah potensi wisata budaya.

Kawasan Pulau Enggano juga berpotensi untuk dikembangkan menjadi obyek wisata bahari seperti selancar, memancing, wisata selam, snorkeling, wisata pantai, berenang, dan wisata desa binaan. Dalam hal wisata bahari, potensi Enggano sesuai dengan Mentawai, Simeulue dan Nias. Lokasi wisata bahari terdapat di perairan Pulau Dua, Pulau Merbau, Kahyapu, Pantai Teluk Harapan, TelukLabuho, Teluk Berhawe, Tanjung Kioyo, Tanjung Koomang, dan pantai di Kaana.Potensi wisata bahari bedanya yang belum banyak terungkap yaitu wisata sejarah di perairan Tanjung Laksaha – Teluk Berhau, tempat dimana harta karun ada.

Harta Karun Enggano

Harta karun Enggano terletak diwilayah perairan Tanjung Laksaha dan Teluk Berhau. Harta Karun Enggano berupa:

  • Tambang Fosfat

pinggir pantai wilayah Tanjung Laksaha-Teluk Berhau berisi potensi fosfat yang besar.

  • Terumbu karang
  • Padang Lamun
Lamun didekat pulau Bangkai
  • Wisata sejarah

berupa kapal-kapal peperangan Portugis dan kapal-kapal jelajah Belanda yang telah tenggelam.

Fasilitas dan Prasarana

Pulau Enggano saat ini sudah memiliki beberapa fasilitas dan prasarana yang lumayan bagus walaupun beberapa diantaranya baru saja dalam tahap pengembangan dan proses, kegiatan, pengolahan. Enggano memiliki 1 kantor camat yang bertempat di desa Apoho, 2 buah puskesmas yang masih-masing terletak di Malakoni dan Banjarsari, 2 buah dermaga yakni di Kahyapu dan Malakoni, 1 Madrasah Ibtidaiyah di Meok, 1 buah bandara dalam tahap proses, kegiatan, pengolahan, 1 buah area peluncuran satelit dalam tahap awal, jalan raya beraspal sepanjang 35,5 km, jalan tanah sepanjang 18 km, 1 buah SMP, 5 buah SD inpress, 6 buah pasar pekan dan 1 buah perpustakaan.

Tempat Ibadah

Tempat ibadah yang ada dipulau Enggano yaitu :

  • Masjid

banyak masjid di Enggano mencapai 5 buah masjid, 3 buah masjid kembali dalam proses proses, kegiatan, pengolahan.

  • Gereja Protestan

ada 4 gereja dari yayasan Methodis, Pantekosta dan GKII Bengkulu.

  • Maula

ialah tempat ibadah agama Ameok. Banyaknya sangat banyak dan biasanya bertempat digunung-gunung yang sepi dan berhutan lebat

Masyarakat

Masyarakat asli Pulau Enggano yaitu Suku Enggano, yang terbagi menjadi lima puak asli (penduduk setempat menyebutnya suku). Semuanya berbicara sesuai, bahasa Enggano. Suku atau Puak Kauno yang mulai menempati tempat ini pada abad Belanda (sekitar tahun 1934). Beda daripada Suku Kauno, terdapat Suku Banten (pendatang), dan empat suku bedanya. Suku Enggano memakai Bahasa Enggano] dalam percakapan sehari hari

Masyarakat pulau ini rata-rata hidup dari perkebunan kakao dan merica/lada yang akibatnya dijual ke Kota Bengkulu.

Beberapa besar masyarakat pulau Enggano adalah masyarakat yang religius. Bertambah dari 96 % masyarakat beragama Islam arus Sunni & Kristen mazhab Protestan dimana pemeluk agama Islam seberapa bertambah banyak, tetapi perbedaan agama oleh masyarakat Enggano tidak terlalu dipermasalahkan dan mereka sampai saat hidup berdampingan dengan rukun,saling hormat-menghormati & menghargai agama beda walaupun beda kepercayaan,aqidah dan keyakinan.

Baru saja ada pula masyarakat asli pulau Enggano yang beragama ameok yang adalah sejenis keyakinan Animisme.

Perekonomian

Areal persawahan saat ini terdapat di Desa Kaana dan Desa Banjar Sari,luasnya pun terbatas hanya 25 Ha dan hanya ada satu buah sungai (SungaiKikuba) yang telah menjadi asal irigasi teknis. Produksi sawah di Engganosekitar 75 ton beras per tahun. Sedangkan areal perkebunan tersebar cukup lapang mulai dari Desa Kahyapu sampai dengan Desa Banjar Sari.

Perkebunan yang dikembangkan adalah jenis perkebunan rakyat jenis cokelat, melinjo,cengkeh, kelapa, buah-buahan dan kopi.

Masyarakat Pulau Enggano mengelola peternakan kerbau, sapi, kambing, ayam, dan itik dalam skala kecil. Hasilpeternakan ini biasanya dipakai untuk pemenuhan konsumsi sehari-hari.

Dalam bidang kehutanan, Pulau Enggano memiliki beragam jenis vegetasi hutan yang beraneka ragam dan cukup berharga ekonomis. Beberapa produk kehutanan diantaranya kayu merbau, kayu jambu, nehek, abihu, rengas, cemara laut, bakau,dan beringin. Berdasarkan potensi asal daya lingkungan kehidupan yang ada, industri yang dapat dikembangkan yaitu industri kerajinan tangan (seperti dari bahan rotan,kerang, mutiara dll), industri pengolahan cokelat, melinjo dan buah-buahan,industri pengawetan atau pengolahan ikan, industri budidaya seperti rumput laut dan anggrek hutan.

Referensi

  • (Indonesia) Gelap Pertama di Enggano. kompas daring 12-05-2008, diakses pada tanggal 18 Juni 2008
  • (Indonesia) [1]. Blog utama tentang Enggano, diakses pada 28 oktober 2012.

Catatan Kaki

Pranala Luar



Asal :
m.andrafarm.com, pasar.kuliah-karyawan.com, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, dsb.