Bobonaro

Bobonaro
Distrik
Bendera
Peta Timor Leste yang menunjuk Distrik Bobonaro
Negara	Timor Leste
Ibu kota	Maliana
Kota	Atabae, Balibo, Bobonaro, Cailaco, Lolotoi, Maliana
Area
• Total	1.368 km2 (528 mil²)
Peringkat lapang	ke-5
Populasi (2004)
• Total	83.034
• Peringkat	ke-4
• Kepadatan	Bad rounding here61/km2 (Bad rounding here160/sq mi)
• Peringkat	ke-7
Rumah tangga
• Jumlah	18.397 (per 2004)
• Peringkat	ke-4
Zona waktu	UTC+9
ISO 3166	TL-BO

Bobonaro (bahasa Portugis: Distrito Bobonaro) yaitu salah satu dari 13 distrik administratif di bagian yang terkait Republik Demokratis Timor-Leste yang biasa dinamakan sebagai Timor Leste. Ini yaitu distrik paling barat kedua di paruhan timur pulau ini. Penduduknya berjumlah 82.385 orang (Sensus 2004) dan lapang wilayahnya 1.368 km². Sub-distrinya yaitu Atabae, Balibó, Bobonaro, Cailaco, Lolotoi (juga dieja Lolotoe) dan Maliana. Di masa Timor Portugis, distrik ini tetap sama. Tetapi ibu kotanya saat itu yaitu Vila Armindo Monteiro, yang kini dinamakan Bobonaro.

Laut Sabu terletak di utara Bobonaro. Distrik ini berbatasan dengan distrik Liquiçá di timur lautnya, Ermera di sebelah timur, Ainaro di sebelah tenggara, dan Cova-Lima di selatannya. Di sebelah barat terdapat provinsi Nusa Tenggara Timur di bawah Indonesia.

Ibu kota Bobonaro yaitu kota terbesar keempat di Timor Leste, Maliana. Sejak 2004 penduduknya berjumlah 13.200 orang. Kota ini terletak pada 9.00° Lintang Selatan dan 125.22° Bujur Timur, 149 km di tenggara ibu kota nasional Dili. Kedua kota terbesar berikutnya di distrik ini yaitu Aubá, dengan penduduk 6.700 orang; dan Lolotoi dengan populasi sebanyak 3.800 orang.

Distrik ini adalah destinasi populer di Timor Leste, karena gunung-gunung dan asal air panasnya, tetapi menjumpai sangat banyak kekerasan dalam peperangan demi kemerdekaan. Balibó, yang terletak sekitar 16 kilometer dari batas Indonesia, dianggarkan oleh Human Rights Watch telah hancur 70% karena kekerasan kaum milisi sebelum referendum untuk kemerdekaan Timor Leste. Juga di sini terjadi pembunuhan terhadap lima orang wartawan yang berbasis di Australia (Balibo Lima) oleh pasukan-pasukan Indonesia pada 16 Oktober 1975 ketika Indonesia menyerbut masuk ke wilayah yang saat itu dikenal sebagai Timor Portugis

Pautan daripada bahasa resmi Bahasa Tetum dan Bahasa Portugis beberapa akbar penduduk Bobonaro dapat berucap dalam bahasa Melayu-Polinesia, yaitu Bunak dan Kemak, yang dikuatkan sebagai "bahasa-bahasa nasional" oleh konstitusi.