Andrew Kim Taegon

Santo Andrew Kim Taegon
Patung Santo Andrew Kim Tae-gon
terletak di halaman Katedral Myeongdong
Lahir21 Agustus 1821
Wafat16 September 1846
Dihormati diGereja Katolik Roma
Dibeatifikasikan1925
Dikanonisasikan6 Mei 1984 oleh Paus Yohanes Paulus II
Tempat ziarah utamaChŏltusan (Bukit Martir), Seoul, Korea Selatan
Hari peringatan20 September (Kalender Romawi)
PenjagaPara rohaniwan/ti Korea

Andrew Kim Taegon (김대건 안드레아) yaitu imam Katolik keturunan Korea pertama. Di belakang masa zaman ke-18, agama Katolik Roma di Korea mulai "secara sangat perlahan mengakar",[1] dan dikenalkan oleh para umat awam. Baru pada tahun 1836 Korea menerima kedatangan para misionaris yang ditahbiskan (yakni para bagian Komunitas Misi Luar Negeri Paris - Paris Foreign Mission Society),[2] dimana para misionaris ini mendapati bahwa orang-orang Korea telah memeluk agama Katolik.

Terlahir di tengah keluarga terpandang warga Korea kala itu (yangban), orang tua Kim Taegon berubah memeluk agama Katolik dan ayahnya kesudahan dihukum mati karena dijadikan Kristiani - suatu tindakan terlarang di Korea yang sangat kental Konfusianisme-nya kala itu. Kim Taegon berlatih di sebuah seminari di Makau dan ditahbiskan dijadikan seorang imam di Shanghai sehabis enam tahun. Beliau kesudahan kembali ke Korea untuk berkhotbah dan menyebarkan Injil. Selama masa Dinasti Joseon, agama Kristiani ditindas keras dan banyak umat Kristiani yang disiksa dan dibunuh. Umat Katolik harus secara tertutup mempraktekkan iman mereka. Kim Taegon yaitu salah satu dari beberapa ribu umat Kristiani yang dihukum mati selama masa ini. Pada tahun 1846, dalam usia 25 tahun, beliau disiksa dan dihukum pancung. Kata-kata paling belakangnya adalah:

"ini yaitu waktu paling belakang dari hidupku, dengarkan saya baik-baik: bila saya pernah mengadakan komunikasi dengan orang asing, maka hal ini terjadi untuk agama dan Tuhan-ku. Yaitu untuk-Nya saya ini mati. Kehidupan tidak berkesudahanku baru mulai. Jadilah orang Kristiani bila engkau meminta untuk bahagia sehabis berpulang, karena Tuhan memiliki hukuman tidak berkesudahan untuk mereka yang menolak untuk mengenal-Nya."[3]

Pada tanggal 6 Mei 1984 Paus Yohanes Paulus II mengkanonisasi Andrew Kim Taegon bersama dengan 102 orang martir Korea lainnya, termasuk ditengahnya Paulus Chong Hasang. Hari raya penghormatan kepada mereka yaitu tanggal 20 September.

Sumber acuan

  1. ^ Michael Walsh, ed. "Butler's Lives of the Saints" (HarperCollins Publishers: New York, 1991), pp. 297.
  2. ^ The Liturgy of the Hours Supplement. Catholic Book Publishing Co.: New York, 1992. pp. 17-18.
  3. ^ http://books.google.com/books?id=QMUCAAAAQAAJ&pg=PA87&dq=%22barbara+ko%22#PPA118,M1

Pranala luar



Sumber :
wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, perpustakaan.web.id, pasar.program-reguler.co.id, dsb.