Persentase merujuk kepada rekomendasi Amerika Serikat untuk dewasa. Source: Sumberdata Nutrisi USDA
Anggur yaitu tanaman buah berupa perdu merambat yang termasuk ke dalam keluarga Vitaceae.[1] Buah ini biasanya dipakai untuk membikin jus anggur, jelly, minuman anggur, minyak biji anggur dan kismis, atau dimakan langsung.[1] Buah ini juga dikenal karena mengandung jumlah senyawa polifenol dan resveratol yang bertindak giat dalam bermacam metabolisme tubuh, serta mampu mencegah terbentuknya sel kanker dan bermacam penyakit lainnya.[2] Kegiatan ini juga terkait dengan telah tersedianya senyawa metabolit sekunder di dalam buah anggur yang bertindak menjadi senyawa antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas sama sekali.[3][4]
Tanaman ini sudah dibudidayakan sejak 4000 SM di Timur Tengah.[1] Hendak tetapi, pengolahan pengolahan buah anggur dibuat menjadi minuman anggur baru ditemukan pada tahun 2500 SM oleh bangsa Mesir.[1] Hanya beberapa waktu berselang, pengolahan pengolahan ini segera tersebar luas ke bermacam penjuru dunia, mulai dari daerah di Laut Hitam, Spanyol, Jerman, Perancis, dan Austria.[1] Penyebaran buah ini berkembang samakin pesat dengan telah tersedianya perjalanan Colombus yang membawa buah ini mengitari dunia.[1]
Buah anggur memiliki jumlah varietas, ditengahnya[5][6][7]:
Vitis vinifera, anggur untuk bahan minuman anggur Eropa
Vitis labrusca, anggur Amerika Utara untuk membikin jus anggur, kadangkala untuk minuman anggur
Vitis riparia, anggur liar Amerika Utara, kadangkala untuk pembuatan minuman anggur
Vitis rotundifolia, muscadine, dipakai untuk jelly dan kadangkala minuman anggur
Vitis aestivalis, varietas Norton yang dipakai untuk pembuatan minuman anggur
Vitis lincecumii (juga disebut Vitis aestivalis atau Vitis lincecumii), Vitis berlandieri (juga disebut Vitis cinerea var. helleri), Vitis cinerea, Vitis rupestris dipakai untuk membikin minuman anggur hibrida dan "rootstock" tahan-hama.
Hibrida juga telah tersedia, utamanya yaitu persilangan dari V. vinifera dengan satu atau lebih varietas V. labrusca, V. riparia atau V. aestivalis.[6] Hibrida cenderung lebih tidak terpengaruh dingin ("frost") dan penyakit (terutama phylloxera), tetapi minuman anggurnya kurang memiliki karakteristik aroma "foxy" labrusca.[6]
Anggur laut Coccoloba uvifera yaitu bagian dari keluarga Buckwheat Polygonaceae dan yaitu tanaman asli di tanah di Laut Karibia.[6]
Anggur yaitu salah satu tanaman yang hidup pada daerah dataran rendah.[1] Tidak seperti biasanya tanaman lainnya, tanaman anggur justru membutuhkan musim kemarau panjang berkisar 4-7 bulan supaya dapat tumbuh dengan patut dan intensitas cahaya matahari yang cukup tinggi.[1] Curah hujan yang dibutuhkan oleh tanaman ini hanya 800 mm per tahun.[1] Oleh karena itu, penyiraman yang berlebihan dapat mengganggu pengolahan pembuahannya.[8]Suhu untuk tumbuh maksimal yaitu 31oC dan suhu minumum yaitu 23oC dengan kelembapan udara berkisar selang 75-80%.[8]
Media Tanam
Hanya beberapa jenis tanah yang dapat menunjang pertumbuhan tanaman anggur dengan patut.[8] Memakai agenda umum, tanah tersebut harus mengandung pasir dan lempung dalam jumlah yang cukup supaya tanaman tidak mengalami transpirasi berlebihan.[8] Selain itu, tanah yang dipakai harus subur dan bertekstur gembur supaya terdapat asupan nutrisi dan pasokan udara yang patut.[8] Tanah tersebut juga harus memiliki derajat keasaman (pH) yang netral, yaitu 7.[8]
Guna kesehatan
Anggur memiliki jumlah guna kesehatan karena mengandung bermacam jenis senyawa metabolit sekunder, terutama golongan flavonoid dan antosianin, serta resveratol.[9] Riset lain mengungkapkan bahwa senyawa giat di dalam anggur mampu meningkatkan kerja sel endotelial yang bertindak dalam memperlancar arus darah dalam arteri terkait dengan kegiatannya terhadap sel-sel otot halus.[10] Menjalani mekanisme ini, risiko terkena agresi jantung dapat berkurang. [11]Selain itu, anggur juga mengandung jumlah senyawa antioksidan yang kekuatan kerjanya lebih kuat daripada vitamin C dan vitamin E.[11] Di dalam tubuh, senyawa flavonoid anggur dapat meningkatkan produksi lemak patut (HDL) sekaligus menurunkan trigliserida yang beredar di dalam darah.[11]
Sumber referensi
^abcdefghiPrihatman K. 2000. Budidaya Pertanian: Anggur. Hal: 1-3. Sistem Informasi Manajemen Pembangunan di Pedesaan, BAPPENAS.
^Lange DW, Wiel A van de DW. 2004. Drink to prevent: review on the cardioprotective mechanisms of alcohol and red wine polyphenols. Semin Vasc Med 4(2):173–86.
^Bagchi D, Bagchi M, Stohs SJ. 2000. Free radicals and grape seed proanthocyanidin extract: importance in human health and disease prevention. Toxicol 148(2-3):187–97.
^Pastrana-Bonilla E, Akoh CC, Sellappan S, Krewer GE. 2003. Phenolic content and antioxidant capacity of muscadine grapes. J Agric Food Chem 51(18):5497–503.
^Geografi Ekonomi Perancis. Diakses pada 12 Mei 2010
^abcdNugraha A. 2009. Anggur. Diakses pada 12 Mei 2010.
^Pellechia T. 2003. Vitis vinifera survives the Finger Lakes: is it the rootstock or the climate?. Diakses pada 12 Mei 2010.
^abcdefWidyastuti YE, Paimin FB. 1993. Mengenal Buah Unggul Indonesia. Penebar Swadaya: Jakarta.
^Givens I, Baxter S, Minihane AM, Shaw E. 2008. Health Benefits of Organic Food: Effects of the Environment. Trowbridge: CABI.
^Buslig BS, Manthey JA. 2002. Flavonoids in Cell Function. NY: Kluwer Academic. Halaman 103. ISBN 0-306-47254-6
^abcMangano F. 2009. The Blood Pressure Miracle. AS: AEG Publishing. Halaman 42. ISBN 978-1-60693-042-7
Pranala luar
(Inggris) Integrated Taxonomic Information System entry for Grape famiily