Bahasa Urdu

Bahasa Urdu atau Urdu Zabaan adalah salah satu bahasa termuda dari cabang Indo-Arya. Ucap 'Urdu' berasal dari bahasa Turki 'Ordu' yang berarti kamp atau tenda. Bahasa ini pada mulanya diperhitungkan berakar dari bahasa Khari Boli yang dituturkan oleh masyarakat kota New Delhi.

Asal usul bahasa ini juga jumlah versi, salah satunya adalah bahwa pada masa selang tahun 413-583 Hijriyah adalah masa-masa dimana para Muslim berbahasa Persia dan Turki mulai bermigrasi ke daratan Hindustan, khususnya Punjab. Para pendatang ini terdiri atas tentara, dan para ulama. Para ulama mulai menyebarkan nasihat Islam ke kawasan ini pada masa yang bersamaan. Perkawinan campuran selang pendatang asal Persia dan masyarakat lokalpun terjadilah, dan kemudiannya membuahkan percampuran selang bahasa Persia dan bahasa Punjabi yang menjadi cikal bakal lahirnya Bahasa Urdu. Telah tersedia versi lain yang mengungkapkan bahwa pada masa peralihan kekuasaan Qutubuddin Aibak dari Lahore ke New Delhi pada tahun 1193 juga memunculkan interaksi selang penguasa dan warga setempat sehingga muncullah bahasa yang disebut menjadi Urdu.

Nama lain Urdu: Dakhini (Dakani, Deccan, Desia, Mirgan), Pinjari, Rekhta (Rekhti). Di India selatan namanya bertukar menjadi Dakhini, sedangkan di barat kekuatan India menjadi Gurjari. Di wilayah New Delhi namanya berganti dari Hindi menjadi Hindavi dan Hindustani.

Penyebaran bahasa

Bahasa ini dipakai sekitar kurang lebih 100 juta masyarakat Muslim di Pakistan dan India. Bahasa Urdu sebenarnya serupa dengan Bahasa Hindi, dikarenakan akarnya yang sama yakni dari bahasa Sanskerta yang adalah induk dari semua bahasa di anak benua ini.

Jumlah penutur asli bahasa Urdu saat ini mencapai 60.290.000 jiwa dan 104.000.000 jiwa termasuk yang menggunakannya menjadi bahasa kedua (1999).

Selain di kedua negara diatas, bahasa Urdu juga dipakai oleh sekitar 600 ribu Muslim Bihar yang tinggal di kamp-kamp pengungsi Bangladesh.

Hubungan Urdu dan Hindi

Bahasa Urdu dan Bahasa Hindi pada dasarnya adalah bahasa yang sama, sehingga pada masa penjajahan Inggris demi menjembatani perbedaan selang Hindu dan Islam yang meruncing pada masa itu, dipergunakanlah sebutan Hindustani. Akan tetapi, sejak terpecahnya India dan Pakistan pada tahun 1947, sebutan Hindi dan Urdu lebih mencuat.

Penutur Bahasa Hindi dan Urdu dalam diskusi sehari-hari dapat bergantian memahami karena jumlahnya keserupaan dalam kosakatanya. Kedua bahasa ini juga mewujudkan Hindustani yang adalah salah satu bahasa dengan jumlah penutur terbanyak di dunia dan yang paling disukai.

Namun demikian, perbedaan mendasar dari kedua bahasa ini adalah :

• Kosakata bahasa Urdu jumlah merembes kata-kata dari bahasa Arab dan bahasa Persia, sedangkan Hindi lebih condong pada penghidupan balik kata-kata dalam bahasa Sanskerta.
• Sistem penulisan : Bahasa Hindi menggunakan aksara Devanagari sedangkan Bahasa Urdu memakai sistem penulisan Arab-Persia dengan penambahan pada huruf-huruf tertentu serta ditulis menjalani sistem Nastaliq.

Perbedaan yang makin mendasar inilah yang mengakibatkan penutur Hindi dan Urdu mengalami kesukaran dalam memahami bahasa masing-masing. Penutur Urdu akan dapat memahami film-film Bollywood yang berbahasa Hindi, namun akan kesukaran dalam memahami siaran berita dalam bahasa tersebut karena pengaruh bahasa Sanskerta dalam Hindi, demikian pula sebaliknya.

Status bahasa

Adalah bahasa resmi di Pakistan, meskipun penutur aslinya hanya 8% dari seluruh masyarakat dan umumnya berasal dari kalangan Mohajir yang eksodus dari India pada tahun 1947. Sedangkan di India, bahasa Urdu juga menjadi salah satu bahasa resmi dengan konsentrasi penutur terbanyak di negara babak Jammu-Kashmir, Uttar Pradesh dan kota Hyderabad, Andhra Pradesh.

Kesusasteraan Urdu

Bahasa Urdu adalah salah satu bahasa yang sangat kaya, dan bercita rasa tinggi. Sangat jumlah karya-karya sastera yang ditulis dalam bahasa ini dan berpengaruh dalam dunia sastera, patut di kawasan Asia Selatan, maupun dunia Islam pada umumnya. Puisi berbahasa Urdu untuk pertama kalinya ditulis oleh Masud Saad Salman pada tahun 1066 Masehi. Aliran-aliran sastera (prosa maupun puisi) dalam Bahasa Urdu sangatlah jumlah, seperti :

• Ghazal
• Rubai
• Afsaana
• Daastaan
• Marsia
• Nauha
• Noha
• Geet
• Qaseeda

Selain itu sangat jumlah karya-karya tulis Islami yang ditulis dalam Bahasa Urdu dan telah diterjemahkan ke bermacam bahasa di dunia, misalnya karya-karya Muhammad Iqbal yang sangat mengemuka.

Dialek Urdu

Dalam perkembangannya, bahasa Urdu juga terbagi atas beberapa dialek, dialek yang dikenal diantaranya Dakhini atau Dekkan yang dipakai di kawasan India Selatan, dan perbedaan dengan Urdu Baku adalah lebih seberapanya kata-kata Arab-Persia didalamnya. Sedangkan Rekhna adalah varian yang dipakai dalam kesusasteraan Urdu.

Contoh

• Salaam!/ Adaab! = Halo!
• Aap kaise hain?/ Aap kaa hal kiyaa hai? = Apa kabar?
• Main theek hun = Baik-baik
• Shukriya = Terima kasih
• Aap kaa kiyaa naam hai? = Siapa namamu?
• Meraa naam….hai = Nama saya…
• Khuda Hafiz!/ Allah Hafiz! = Sampai Jumpa!

hallo apa kabar kawan

Lihat pula

• Pakistan
• Bahasa
• Daftar Bahasa
• Kegiatan yang dipekerjakan membaca abjad Urdu