Ucap taksonomi diambil dari bahasa Yunani tassein yang faedahnya untuk mengelompokkan dan nomos yang faedahnya aturan. Taksonomi dapat didefinisikan sebagai pengelompokan suatu hal berdasarkan hierarki (tingkatan) tertentu. Di mana taksonomi yang bertambah tinggi bersifat bertambah umum dan taksonomi yang bertambah rendah bersifat bertambah spesifik.
Taksonomi dalam Biologi
Lihat pula Atur nama biologi
Dalam biologi, taksonomi juga merupakan cabang pengetahuan tersendiri yang mendalami penggolongan atau sistematika makhluk hidup. Sistem yang dipakai merupakan penamaan dengan dua istilah, yang dikenal sebagai atur nama binomial atau binomial nomenclature, yang diusulkan oleh Carl von Linne (Latin: Carolus Linnaeus), seorang naturalis berkebangsaan Swedia.
Dia memperkenalkan enam hierarki (tingkatan) untuk mengelompokkan makhluk hidup. Keenam hierarki (yang dinamakan takson) itu bersambung dari tingkatan tertinggi (umum) hingga terendah (spesifik) adalah :
Dalam tatanama binomial, penamaan suatu macam cukup hanya memberitahukan nama marga (selalu diawali dengan huruf besar) dan nama macam (selalu diawali dengan huruf kecil) yang dicetak miring (dicetak tegak jika naskah utama dicetak miring) atau ditulis dengan garis bawah. Aturan ini seharusnya tidak akan membingungkan karena nama marga tidak boleh sama untuk tingkatan takson lain yang bertambah tinggi.
Perkembangan pengetahuan bertambah lanjut memaksa dibuatnya takson baru di selang keenam takson yang sudah tidak kekurangan (memakai awalan 'super-' dan 'sub-'). Dibuat pula satu takson di atas Phylum, merupakan Regnum (secara harafiah faedahnya Kingdom atau Kerajaan) untuk membedakan Prokariota (terdiri dari Regnum Archaea dan Bacteria) dan Eukariota (terdiri dari Regnum Fungi atau Jamur, Plantae atau Tumbuhan, dan Animalia atau Hewan).
Taksonomi dalam pedologi
Dalam cabang pengetahuan tanah (pedologi), taksonomi tanah dibuat berdasarkan sejumlah variabel yang mencirikan keadaan suatu macam tanah. Karena klasifikasi permulaan tidak sistematis, pada tahun 1975 tim dari 'Soil Survey Staff' dari Departemen Pertanian Amerika Serikan (USDA) menerbitkan suatu kesepakatan dalam taksonomi tanah. Sejak saat itu, setiap macam tanah paling sedikit memiliki dua nama. Meskipun nama baru sudah diberikan, nama lama seringkali masih dipakai karena aturan dari Soil Survey Staff diasumsikan terlalu rinci.
Taksonomi dalam edukasi
Lihat pula Taksonomi Bloom
Dalam edukasi, taksonomi dibuat untuk mengklasifikasikan tujuan edukasi. Dalam hal ini, tujuan edukasi dibagi dijadikan sebagian domain, yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotor. Dari setiap ranah tersebut dibagi kembali dijadikan sebagian kategori dan subkategori yang berurutan secara hirarkis (bertingkat), mulai dari tingkah laku yang sederhana sampai tingkah laku yang paling kompleks. Tingkah laku dalam setiap tingkat diasumsikan menyertakan juga tingkah laku dari tingkat yang bertambah rendah.
Taksonomi ini pertama kali disusun oleh Benjamin S. Bloom dan kawan-kawan pada tahun 1956, sehingga acap pula dinamakan sebagai "Taksonomi Bloom".
Lihat pula
Asal :
pasar.kurikulum.org, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, perpustakaan.web.id, dsb.