Sistem pembayaran tunai · Sistem pembayaran non-tunai
Dalam ekonomi makro, resesi atau kemerosotan merupakan kondisi ketika produk domestik bruto (GDP) menurun atau ketika pertumbuhan ekonomi riil berharga negatif selama dua kuartal atau bertambah dalam satu tahun. Resesi dapat mengakibatkan penurunan secara simultan pada seluruh keaktifan ekonomi seperti lapangan kerja, investasi, dan keuntungan perusahaan. Resesi sering diasosiasikan dengan turunnya harga-harga (deflasi), atau, kebalikannya, meningkatnya harga-harga secara tajam (inflasi) dalam anggota yang dikenal sebagai stagflasi. Resesi ekonomi yang berjalan lama dinamakan depresi ekonomi. Penurunan drastis tingkat ekonomi (biasanya dampak depresi parah, atau dampak hiperinflasi) dinamakan kebangkrutan ekonomi (economy collapse). Kolumnis Sidney J. Harris membedakan istilah-istilah atas dengan prosedur ini: "sebuah resesi merupakan ketika tetanggamu kehilangan pekerjaan; depresi merupakan ketika kamu yang kehilangan pekerjaan."
Referensi
The Thirty-Five Most Tumultuous Years in Monetary History: Shocks and Financial Trauma, by Robert Aliber. Presented at the IMF
Encyclopaedia Britannica, Depression
Recession? Depression? What's the difference? (About.com)
Pranala luar
Business Cycle Expansions and Contractions, the National Bureau Of Economic Research
Independent Analysis of Business Cycle Conditions - American Institute for Economic Research (AIER)