Hukum perbandingan tetap

Joseph Louis Proust, pencetus hukum perbandingan tetap

Dalam kimia, hukum perbandingan tetap atau hukum Proust (diambil dari nama kimiawan Perancis Joseph Proust) yaitu hukum yang menerangkan bahwa suatu senyawa kimia terdiri dari unsur-unsur dengan perbandingan massa yang selalu tepat sesuai. Dengan istilah lain, setiap sampel suatu senyawa memiliki komposisi unsur-unsur yang tetap. Misalnya, air terdiri dari ⁸/₉ massa oksigen dan ¹/₉ massa hidrogen. Bersama dengan hukum perbandingan berganda (hukum Dalton), hukum perbandingan tetap yaitu hukum landasan stoikiometri.

Sejarah

Perbandingan tetap pertama kali dikemukakan oleh Joseph Proust, sesudah serangkaian eksperimen di tahun 1797 dan 1804.^[1] Hal ini telah sering diamati sejak lama ketika belum itu, namun Proust-lah yang mengumpulkan bukti-bukti dari hukum ini dan menceritakannya^[2] Pada kala Proust menceritakan hukum ini, konsep yang jelas mengenai senyawa kimia belum mempunyai (misalnya bahwa air yaitu H₂O dsb.). Hukum ini memberikan kontribusi pada konsep mengenai bagaimana unsur-unsur mewujudkan senyawa. Pada 1803 John Dalton menceritakan sebuah teori atom, yang berdasarkan pada hukum perbandingan tetap dan hukum perbandingan berganda, yang menerangkan mengenai atom dan bagaimana unsur mewujudkan senyawa.

Kelainan dari hukum Proust

Perlu dikenal bahwa sekalipun hukum ini amat berjasa dalam dasar-dasar kimia modern, hukum perbandingan tetap tidak selalu berjalan untuk semua senyawa. Senyawa yang tidak mematuhi hukum ini dinamakan senyawa non-stoikiometris. Perbandingan massa unsur-unsur pada senyawa non-stoikiometris berbeda-beda pada beragam sampel. Misalnya oksida besi wüstite, memiliki perbandingan selang 0.83 sampai 0.95 atom besi untuk setiap atom oksigen. Proust tidak paham hal ini sebab peralatan yang dia gunakan tidak cukup akurat untuk membedakan angka ini.

Lain daripada itu, hukum Proust juga tidak berjalan untuk senyawa-senyawa yang mengandung komposisi isotop yang berbeda. Komposisi isotop dapat berbeda berdasarkan sumber dari unsur yang mewujudkan senyawa tersebut. Perbedaan ini dapat dipergunakan untuk penanggalan secara kimia, sebab proses-proses astronomis, atmosferis, maupun pengolahan dalam samudera, kerak bumi dan Bumi proses dalam kadang-kadang memiliki kecenderungan terhadap isotop berat ataupun ringan. Perbedaan yang diakibatkan amat seberapa, namun kebanyakan dapat diukur dengan peralatan modern. Lain daripada itu, hukum Proust juga tidak berjalan pada polimer, baik polimer alami maupun polimer buatan.

Lihat pula

• Hukum kimia
• Hukum perbandingan berganda
• Stoikiometri

Referensi