Obat yaitu benda atau zat yang dapat dipakai untuk merawat penyakit, membebaskan gejala, atau mengubah pengolahan kimia dalam tubuh.
Obat ialah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk dipakai dalam meresmikan diagnosis, mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau binatang dan untuk memperelok atau memperindah badan atau babak badan manusia termasuk obat tradisional.
Pil Nexium 40 mg mengandung zat esomeprazole magnesium
Pendistribusian legal
Di Amerika Serikat, seorang medis profesional dapat memperoleh obat dari perusahaan farmasi atau farmasi (yang membeli obat dari perusahaan farmasi). Farmasi dapat juga mengadakan obat memakai agenda langsung kepada pasien bila obat tersebut dapat dengan terlindung dipakai sendiri, atau diberi kuasa dengan preskripsi yang ditulis oleh dokter.
Biasanya obat mahal harganya untuk dibeli pasien ketika pertama kali dipromosikan, namun asuransi kesehatan dapat dipakai untuk mengentengkan biaya. Ketika paten untuk suatu obat kemudiannya, obat generik dibuat dan diedarkan oleh perusahaan saingan yang menyebabkan harga murah. Obat yang tidak membutuhkan preskripsi dari orang medis profesional dikenal dengan nama obat OTC (bahasa Inggris: Over the Counter, yang berarti di kasir) dapat dijual di toko biasa.
Di Indonesia, obat mahal bertambah jumlah karena luhurnya biaya pemasaran yang ditanggung oleh perusahaan farmasi, terutama untuk obat ethical. Walaupun memakai agenda hukum promosi obat jenis ini tidak perbolehkan, tetapi memakai agenda praktik, jumlah biaya yang diserap oleh tenaga medis sendiri.
OTC (Over The Counter) yaitu obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter biasa disebut juga dengan obat bebas sama sekali yang terdiri atas obat bebas sama sekali dan obat bebas sama sekali terbatas.
Ini yaitu tanda obat yang paling "aman" . Obat bebas sama sekali, yaitu obat yang bisa dibeli bebas sama sekali di apotek, bahkan di warung, tanpa resep dokter, ditandai dengan lingkaran hijau bergaris tepi hitam. Obat bebas sama sekali ini dipakai untuk mengobati gejala penyakit yang ringan. Misalnya : vitamin/multi vitamin (Livron B Plex, )
- Obat bebas sama sekali terbatas
Obat bebas sama sekali terbatas (dulu disebut daftar W). yakni obat-obatan yang dalam jumlah tertentu masih bisa dibeli di apotek, tanpa resep dokter, memakai tanda lingkaran biru bergaris tepi hitam. Contohnya, obat anti mabuk (Antimo), anti flu (Noza). Pada kemasan obat seperti ini biasanya tertera peringatan yang bertanda kotak kecil berdasar warna gelap atau kotak putih bergaris tepi hitam, dengan tulisan sebagai berikut :
- P.No. 1: Awas! Obat keras. Bacalah aturan pemakaiannya.
- P.No. 2: Awas! Obat keras. Hanya untuk babak luar dari badan.
- P.No. 3: Awas! Obat keras. Tidak boleh ditelan.
- P.No. 4: Awas! Obat keras. Hanya untuk dibakar.
- P.No. 5: Awas! Obat keras. Obat wasir, jangan ditelan.
Memang, dalam keadaaan dan batas-batas tertentu; sakit yang ringan masih dibenarkan untuk melakukan pengobatan sendiri, yang mestinya juga obat yang dipergunakan yaitu golongan obat bebas sama sekali dan bebas sama sekali terbatas yang dengan gampang diperoleh masyarakat. Namun apabila kondisi penyakit bertambah serius sebaiknya memeriksakan ke dokter. Dianjurkan untuk tidak sekali-kalipun melakukan uji coba obat sendiri terhadap obat - obat yang seharusnya diperoleh dengan mempergunakan resep dokter.
Apabila menggunakan obat-obatan yang dengan gampang diperoleh tanpa menggunakan resep dokter atau yang dikenal dengan Golongan Obat Bebas sama sekali dan Golongan Obat Bebas sama sekali Terbatas, selain meyakini bahwa obat tersebut telah memiliki izin beredar dengan pencantuman nomor registrasi dari Badan Pengawas Obat dan Kebutuhan hidup atau Departemen Kesehatan, terdapat hal- hal yang perlu diperhatikan, diantaranya: Kondisi obat apakah masih patut atau sudak rusak, Perhatikan tanggal kadaluwarsa (masa berlaku) obat, membaca dan mengikuti keterangan atau informasi yang tercantum pada kemasan obat atau pada brosur / selebaran yang menyertai obat yang mengandung tentang Indikasi (merupakan ajar kegunaan obat dalam pengobatan), kontra-indikasi (yaitu ajar penggunaan obat yang tidak diperbolehkan), efek samping (yaitu efek yang timbul, yang bukan efek yang diinginkan), dosis obat (takaran pemakaian obat), kegiatan yang dipekerjakan penyimpanan obat, dan informasi tentang interaksi obat dengan obat lain yang dipakai dan dengan kebutuhan hidup yang dimakan.
Klasifikasi
Obat dapat diklasifikasikan dalam jumlah kegiatan yang dipekerjakan, atas landasan mekanisme gerakan, efek dan status (legal atau tidak legal).
- Analgesik obat pembunuh rasa sakit
- Non-NSAID antipiretik
- Acetaminophen (juga dikenal dengan parasetamol, atas atas nama dagang Tilenol), yang dapat menyebabkan masalah lever bila dipakai memakai agenda kronik
- NSAIDS
- Aspirin atau ASA (acetylsalicylic acid), yang juga antipiretik
- Ibuprofen (juga dikenal dengan nama dagang: Advil, Motrin, Nuprin and Brufen)
- Opioids, narkotik pembunuh rasa sakit yang kuat dan membikin ketagihan yang juga dipakai sebagai obat rekreasi karena efek euphoriknya.
- Opiates
- Sintetik dan setengah-sintetik opioids
- Heroin
- Oxycodone
- Vicodin
- Demerol
- Darvocet
- Tramadol
- Fentanyl
-
- obat rekreasi biasanya dipakai untuk mengubah emosi atau fungsi tubuh untuk rekreasi
-
- Entheogenic untuk membikin rasa mistik atau shamanistic
-
- Obat peningkatan performa (untuk olah raga atau perang).
-
- Obat gaya hidup dipakai untuk meningkatkan kualitas hidup
- Viagra
- Rogaine
- Antidepressant
-
- obat Psychiatric
- Antidepressants
-
- Tranquilizers
- Typical antipsychotic tranquilizers
-
- Atypical antipsychotic tranquilizers
-
- Sedative
- Obat tradisional
Lihat pula
- Ketagihan obat
- Penyalahgunaan obat
- Aturan obat di Belanda
- Medikasi
- Narkotika
- Perdagangan obat ilegal
- Penggunaan obat rekreasi
- Obat Tiongkok tradisional
Pranala luar
Mengenal Penggolongan Obat
Sumber :
indonesia-info.net, pasar.gilland-group.com, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, dsb.
