Kapulaga

Kapulaga
Kapulaga (Amomum compactum) dari Palabuhanratu, Sukabumi
Kapulaga (Amomum compactum)
dari Palabuhanratu, Sukabumi
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:Plantae
Divisi:Magnoliophyta
Kelas:Liliopsida
Ordo:Zingiberales
Famili:Zingiberaceae
Genus:Amomum
Spesies:A. compactum,
Nama binomial
Amomum compactum
Soland. ex Maton (1811)
Sinonim
  • Amomum cardamomum auct., non L (1753)
  • A. kepulaga Sprague & Burkill (1929)

Kapulaga yaitu sejenis buah yang sering dipergunakan menjadi rempah (bumbu) untuk masakan tertentu dan juga untuk campuran jamu. Tidak kekurangan dua macam kapulaga yang jumlah dipergunakan di Indonesia, yakni kapulaga Jawa (Amomum compactum) dan kapulaga sabrang atau kapulaga India (Elettaria cardamomum); kedua-duanya termasuk ke dalam suku jahe-jahean atau Zingiberaceae.

Di Indonesia, yang umum dinamakan kapulaga yaitu A. compactum itulah; sementara di negara-negara yang berbahasa Inggris yang umum dinamakan cardamom (true cardamom) yaitu macam E. cardamomum (lihat pada catatan di bawah). Uraian berikut ini merujuk pada A. compactum, tumbuhan asli dari Jawa, yang dahulu dikenal menjadi A. cardamomum.

Nama-nama lokal

Rumpun kapulaga ditanam di wanatani. Sirnarasa, Sukabumi

Kapulaga dikenal dengan jumlah nama: kapulogo (Jw.); kapol (Sd.); kapolagha, palagha (Md.); kapulaga, karkolaka (bahasa Bali); kapulaga, garidimong (Sulsel); pelaga, puwar pelaga (Smt.); palaga, puwa palago (Mink.); kapulaga, kardamunggu (Btw.). [1]

Juga, kepulaga, puar, pelaga (Mal.); amome à grappe (Prc.); serta Java cardamom, round cardamom, false cardamom (Ingg.).[2] Tapi tidak kekurangan pula yang mengenalnya menjadi Siamese cardamom, meskipun ini jangan-jangan merujuk pada spesies yang beda.

Pengenalan

Bunga kapulaga, dengan labellum berdandan warna kuning dan merah-ungu

Terna yang kuat, menahun, dan berbau aromatis pada pelbagai anggotanya. Tumbuh mencapai tinggi 2 m, dengan rimpang yang tumbuh menjalar di bawah tanah, persangkaan bulat gilig, gemang 1-2 cm, putih kekuningan, tertutupi sisik-kelopak tak berambut berwarna coklat kemerahan.[2]

Batang-batang semu timbul persangkaan terpisah-pisah, tumbuh tegak 1,5-2 m, bulat gilig berdiameter hingga 2,5 cm, hijau gelap. Daun-daun terletak berseling, duduk, bentuk lanset, 7,5-50 cm × 3-10 cm, pangkalnya perlahan-lahan menyempit, ujungnya meruncing dengan runcingan sepanjang 3 cm, hijau mengkilap dengan jumlah bintik yang awalnya putih tapi selesai merah darah.[2]

Perbungaan timbul langsung dari rimpang, terpisah dari batang semu, adakalanya beberapa terbenam tanah; tandan bertangkai panjang hingga 10 cm, ditutupi oleh sisik-sisik yang rapat, yang tersusun seperti genting dan tidak rontok. Kelopak seperti tabung seperti seludang, 1,3 cm, berambut. Mahkota berupa tuba, bertaju-3, taju 8 mm panjangnya bentuk jorong memita, putih atau kekuningan. Labellum[3] bundar telur lebar, 15-18 mm × 10-15 mm, menyempit di pangkalnya, berambut halus di sisi dalam, kuning dengan pita tengah ungu gelap atau putih (kekuningan) dengan pita tengah kuning diapit garis ungu. Buah kapsul bulat persangkaan tertekan, berdiameter 1-1,5 cm, bergaris-garis rapat dan berambut pendek halus, bermahkota sisa perhiasan bunga. Biji jumlah, kecil-kecil, terlindung dalam salut biji (arilus) berwarna keputihan.[2]


Terna yang kuat, menahun, dan berbau aromatis pada pelbagai anggotanya. Tumbuh mencapai tinggi 2 m, dengan rimpang yang tumbuh menjalar di bawah tanah, persangkaan bulat gilig, gemang 1-2 cm, putih kekuningan, tertutupi sisik-kelopak tak berambut berwarna coklat kemerahan.[2]

Batang-batang semu timbul persangkaan terpisah-pisah, tumbuh tegak 1,5-2 m, bulat gilig berdiameter hingga 2,5 cm, hijau gelap. Daun-daun terletak berseling, duduk, bentuk lanset, 7,5-50 cm × 3-10 cm, pangkalnya perlahan-lahan menyempit, ujungnya meruncing dengan runcingan sepanjang 3 cm, hijau mengkilap dengan jumlah bintik yang awalnya putih tapi selesai merah darah.[2]

Perbungaan timbul langsung dari rimpang, terpisah dari batang semu, adakalanya beberapa terbenam tanah; tandan bertangkai panjang hingga 10 cm, ditutupi oleh sisik-sisik yang rapat, yang tersusun seperti genting dan tidak rontok. Kelopak seperti tabung seperti seludang, 1,3 cm, berambut. Mahkota berupa tuba, bertaju-3, taju 8 mm panjangnya bentuk jorong memita, putih atau kekuningan. Labellum[4] bundar telur lebar, 15-18 mm × 10-15 mm, menyempit di pangkalnya, berambut halus di sisi dalam, kuning dengan pita tengah ungu gelap atau putih (kekuningan) dengan pita tengah kuning diapit garis ungu. Buah kapsul bulat persangkaan tertekan, berdiameter 1-1,5 cm, bergaris-garis rapat dan berambut pendek halus, bermahkota sisa perhiasan bunga. Biji jumlah, kecil-kecil, terlindung dalam salut biji (arilus) berwarna keputihan.[2]

Penyebaran dan ekologi

Menjemur kapulaga

A. compactum yaitu tumbuhan asli dan endemik di wilayah perbukitan di Jawa anggota barat. Kini ditanam dan jangan-jangan meliar di beragam tempat, A. compactum terutama dihasilkan dengan cara komersial dari Jawa Barat dan Sumatra anggota selatan.[2]

Tanaman ini terutama menyenangi wilayah dengan kelembaban yang tinggi, curah hujan selang 2.500-4.000 mm pertahun, suhu tahunan yang tidak begitu lebih hangat dan stabil (23-28 °C), dan jumlah hari hujan (sekurangnya 136 hari dalam setahun). Kapulaga juga menghendaki tempat yang setengah ternaungi, pada tanah-tanah yang terdrainase dengan baik, pH 5-6,8, dan memiliki kandungan bahan organik yang cukup tinggi.[2]

Catatan

Dalam konteks perdagangan, aneka macam cardamom (= kapulaga) dihasilkan dari sekurang-kurangnya 4 genera, yakni Aframomum K. Schumann, Alpinia Roxb., Amomum Roxb., dan Elettaria Maton; dengan macam E. cardamomum yang dianggap menjadi true cardamom.[2]

Marga Amomum sendiri memiliki jumlah spesies yang menghasilkan false cardamom (= kapulaga pengganti). Kecuali A. compactum, yang merupakan macam kapulaga penting dari Asia Tenggara, tidak kekurangan beberapa spesies penghasil kapulaga yang digolongkan menjadi macam minor seperti A. acre Val., A. krervanh Pierre, A. ochreum Ridl., A. testaceum Ridl., A. uliginosum Koenig, A. xanthioides Wall., A. xanthophlebium Baker; serta dari luar Asia Tenggara: A. aromaticum Roxb. dan A. subulatum Roxb.[2]

Lihat pula

Catatan kaki

  1. ^ Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia, jil. 1. Yay. Sarana Wana Jaya, Jakarta. Hal. 581-583.
  2. ^ a b c d e f g h i j k Wollf, X.Y. and Hartutiningsih. 1999. Amomum compactum Soland. ex Maton, dalam C.C. de Guzman and J.S. Siemonsma (eds.). Plant Resources of South-East Asia 13: Spices. PROSEA. Bogor. ISBN 979-8316-34-7. pp. 68-71.
  3. ^ bibir, yakni staminodia yang membesar, melebar, dan berwarna-warni
  4. ^ bibir, yakni staminodia yang membesar, melebar, dan berwarna-warni

Pranala luar

 
Bumbu dapur
Adas · Adas manis · Adas sowa (dill) · Andaliman · Asam cikala · Asam gelugur · Asam jawa · Asam kandis · Bangle · Bawang bombay · Bawang merah · Bawang putih · Bunga lawang (kembang pekak) · Cengkeh · Daun bawang · Jahe · Jeruk nipis · Jeruk purut · Jintan · Jintan hitam · Jintan putih · Kapulaga · Kapulaga seberang · Kecombrang (honje, bunga kantan dan honje hutan) · Kemangi · Kemiri · Kencur · Ketumbar · Kulit manis (kayu manis) · Kunyit · Lada · Laurel (salam sebrang) · Lempuyang · Lengkuas · Mustar · Pala dan fuli · Pandan wangi · Salam · Salam koja · Selasih (basil) · Serai · Suji · Temu giring · Temu hitam · Temu kunci · Temu lawak · Temu mangga · Temu putih · Temu putri · Temu rapet · Temu tis · Vanili · Wijen
 
Wangi-wangian
Akar wangi · Cendana · Damar · Gaharu · Kapur barus  · Kayu putih (gelam) · Kayu mesoyi (masoi) · Kemenyan arab · Kemenyan jawa · Kopal · Kenanga · Mawar
 
Penyamak kulit dan pewarna
Gambir · Kesumba · Secang (sepang) · Soga · Suji · Tarum (indigo)


Sumber :
pasar.kucing.biz, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, diskusi.biz, dsb-nya.