Sumo kertas

Sumo kertas (紙相撲, kamizumō?) atau tontonzumō (とんとん相撲?) yaitu permainan Jepang berupa aduan sumo antara dua boneka kertas mempunyai bangun pesumo dengan cara menggetarkan (memukul-mukul atau menepuk-nepuk) alas tempat bermain. Permainan seperti ini sudah dikenal sejak masa waktu seratus tahun kuno, namun permainan sumo kertas cara Tokugawa diproduksi menjadi tersohor agak tahun 1975 setelah dipopulerkan oleh Asosiasi Sumo Kertas Jepang.

Cara bermain

Boneka terbuat kertas tebal seperti karton yang dilipat dua di bagian tengah agar boneka dapat berdiri tegak dan tidak jatuh dengan sendirinya. Ukuran boneka agak 10 × 19 cm.[1] Pada boneka kertas diberi gambar pesumo, dan akhir digunting sehingga mirip bangun tubuh seorang pesumo. Lingkaran untuk arena aduan sumo (dohyo) digambar di atas karton tebal yang diproduksi menjadi alas permainan. Kedua boneka kertas akhir ditaruh saling berhadapan di tengah-tengah lingkaran.

Dua orang yang bermain yang saling berhadapan memukul-mukul atau menepuk-nepuk alas permainan hingga memunculkan getaran. Kedua boneka kertas di tengah lingkaran yang terkena getaran, sedikit demi sedikit bergerak maju atau mundur hingga salah satunya ke luar dari lingkaran atau terjatuh. Pemenangnya yaitu orang yang bermain yang bonekanya masih berdiri di dalam lingkaran. Peraturan permainan sama halnya dengan peraturan aduan sumo yang sebenarnya.

Sejarah

Pada tahun 1954, Yoshiyuki Tokugawa yang ketika itu berusia 17 tahun memperkenalkan cara baru bermain sumo kertas. Bagian tangan kanan boneka kertas diproduksinya diproduksi lebih tinggi daripada bagian tangan kiri. Dengan demikian, dua boneka yang ditaruh berhadapan hendak saling mendukung berat satu sama lainnya. Bagian kaki juga diproduksi sedemikian rupa agar posisi tubuh boneka persangkaan condong ke depan. Ketika belum aduan dimulai, kedua boneka ditaruh saling berhadapan pada posisi awal yang disebut hidariyotsu. Ketika alas permainan digetar-getarkan, boneka kertas diandalkan dapat bergerak-gerak seperti aduan sumo sesungguhnya.

Tokugawa akhir mengajak teman-temannya bermain sumo kertas. Mereka bahkan mengadakan turnamen sumo kertas dengan mengikuti tradisi musim turnamen sumo yang sesungguhnya. Pesumo kertas juga dipertandingkan seolah-olah mereka berasal dari pusat pelatihan sumo (sumobeya). Prestasi pesumo kertas juga dibuatkan peringkat (banzuke) seperti halnya turnamen sumo sesungguhnya. Setelah bertahun-tahun Tokugawa dan teman-temannya memainkan sumo kertas secara rutin, sebuah majalah mingguan yang belakang sekalinya meliput keaktifan mereka pada tahun 1975. Setelah itu, permainan sumo kertas diproduksi menjadi bahan liputan beragam media massa. Aduan pesumo kertas kelas yokozuna bernama Terunohana beberapa kali ditayangkan secara langsung oleh televisi NHK. Pemirsa yang beberapa agung murid sekolah landasan akhir menggemari permainan sumo kertas. Setelah tren sumo kertas menyurut beberapa tahun akhir, para perintis sumo kertas akhir melanjutkan promosi permainan sumo kertas lewat Asosiasi Sumo Kertas Jepang.

Sumber acuan

Tokugawa, Yoshiyuki. Makeru na! Kamizumō (負けるな! 紙相撲). Rocco Shuppansha.  |accessdate= requires |url= (help)

  1. ^ Pacific friend. Jiji Gaho Sha, inc. 1999. hlm. 52. Diakses 22 June 2012. 

Pranala luar



Sumber :
m.andrafarm.com, pasar.ptkpt.net, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, dsb-nya.