Kakawin

Kakawin adalah sebuah bentuk syair dalam bahasa Jawa Kuna dengan metrum yang berasal dari India.

Rumusan singkat

Sebuah kakawin dalam metrum tertentu terdiri dari minimal satu bait. Setiap bait kakawin memiliki empat larik dengan jumlah suku ujar yang sama. Lalu yang dibangun apa yang disebut orang yang mengajar laghu[1] juga sama. Orang yang mengajar laghu adalah aturan kuantitas sebuah suku ujar.

Suku ujar bisa panjang atau pendek. Sebuah suku ujar panjang adalah suku ujar yang memuat vokal panjang atau sebuah suku ujar yang memuat sebuah vokal yang sah di depan dua buah konsonan.

Contoh bait

Sah misalkan metrum kakawin yang bernama Śardūlawikrīḍita terdiri dari 19 suku ujar. Lalu 19 suku ujar ini orang yang mengajar laghu-nya adalah sebagai berikut −−−|UU−|U−U|UU−|−−U|−−U| U. Satu garis − berarti ialah suku ujar panjang, tidak selamanya satu U berarti ialah suku ujar pendek. Padahal | hanyalah pembatas saja setiap tiga suku ujar dan tidak memiliki guna khusus.

Dalam metrum kakawin sebuah suku ujar yang mengandung vokal panjang (ā, ī, ū, ö, e, o, ai, dan au) otomatis disebut sebagai suku ujar panjang atau orang yang mengajar (= berat) padahal sebuah suku ujar yang mengandung vokal pendek disebut sebagai suku ujar pendek atau laghu (= ringan). Tapi sebuah vokal pendek apabila disertai dengan dua konsonan, maka suku ujar yang disandangnya akan dibuat sebagai panjang. Lalu suku ujar paling belakang adalah anceps (sebuah istilah bahasa Latin) yang berarti ialah bahwa ia bisa sekaligus panjang maupun pendek.

Sebagai contoh diambil bait pembukaan Kakawin Arjunawiwāha:

Teks Jawa Kuna dalam metrum ŚardūlawikrīḍitaTerjemahan
Ambĕk sang paramārthapaṇḍita huwus limpad sakêng śūnyatā,Batin sang tahu Hakikat Tertinggi telah mengatasi segalanya karena menghayati Kehampaan[2],
Tan sangkêng wiṣaya prayojñananira lwir sanggrahêng lokika,Bukanlah tersorong nafsu indria tujuannya, seolah-olah saja menanggapi yang duniawi,
Siddhāning yaśawīrya donira sukhāning rāt kininkinira,Lengkapnya jasa dan kebajikan tujuannya. Kebahagiaan dunia semesta diperihatinkannya.
santoṣâhĕlĕtan kĕlir sira sakêng sang hyang Jagatkāraṇa.Damai bahagia, selagi tersekat layar pewayangan ia dari Sang Penjadi Dunia.

Sah larik pertama Arjunawiwāha ini bangunnya adalah sebagai berikut:

−−−|UU−|U−U|UU−|−−U|−−U| U
Ambĕk sang | paramār|thapaṇḍi|ta huwus |limpad sa|kêng śūnya|tā

Sebuah teks kakawin biasanya terdiri dari sebagian metrum yang berbeda-beda. Kakawin Arjunawiwāha yang diambil contoh ini misalkan, memiliki 35 metrum yang berbeda-beda.

Footnote

  1. ^ Orang yang mengajar laghu adalah sebuah istilah dari bahasa Sanskerta yang berarti secara harafiah adalah berat (guru) dan ringan (laghu). Istilah ini harus dibedakan dengan istilah orang yang mengajar lagu dalam tembang macapat sastra Jawa Baru. Di mana orang yang mengajar laghu dalam kesustraan Jawa Kuna merujuk kepada kualitas panjang-pendek sebuah vokal, dalam kesusastraan Jawa Baru istilah orang yang mengajar lagu merujuk kepada bentuk vokal, adalah apakah ini harus berupa a, i, u, e ataupun o.
  2. ^ Terjemahan sepadan buku Ignatius Kuntara Wiryamartana, Arjunawiwāha, (1990:124) dengan sebagian perubahan kecil

Lihat pula



Asal :
id.wikipedia.org, andrafarm.com, pasar.kpt.co.id, wiki.edunitas.com, dan sebagainya.