_
IMPRESSIONISM
COLLECTION OF FREE STUDIES
Change to views  Mobile1, 2 Laptop 
Internal Knowledge : Agriculture   ⍂ Astronomy   ⍂ Biography   ⍂ Football   ⍂ National Hero   ⍂ Tarutung
A B C D E F H I 
Search in Collection of Free Studies   
implants  (Previous concept)(Next conceptIncoterms

Impresionisme

Lukisan-lukisan impresionisme oleh Monet

Impresionisme yaitu sebuah aliran yang berusaha menampilkan kesan-kesan pencayaan yang kuat, dengan penekanan pada tampilan warna dan bukan susunan. Namun kalangan akademisi mempunyai yang justru menampilkan bekas garis yang kuat dalam impresionisme ini. Aliran Impresionisme muncul dari ratus tahun 19 yang dimulai dari Paris pada tahun 1860an. Nama ini awal mulanya dikutip dari lukisan Claude Monet, "Impression, Sunrise" ("Impression, soleil levant"). Kritikus Louis Leroy menggunakan kata ini sebagai sindiran dalam artikelnya di Le Charivari.

Karakteristik utama lukisan impresionisme yaitu kuatnya goresan kuas, warna-warna cerah (bahkan sangat banyak pelukis impresionis yang mengharamkan warna hitam sebab diasumsikan bukan proses dari cahaya), komposisi terbuka, penekanan pada kualitas pencahayaan, subjek-subjek lukisan yang tidak melampaui batas menonjol, dan sudut pandang yang tidak biasa.

Pengaruh impresionisme dalam seni rupa juga merambah ke bidang musik dan sastra.

Daftar inti

Penjelasan

Seniman impresionisme pada awal mulanya terinspirasi oleh teori-teori Eugene Delacroix yang mulai merasakan ketidakpuasan terhadap peningkatan seni akademis pada masa itu yang melampaui batas berkonsentrasi kepada mahzab seni lukis klasik. Dia berpendapat bahwa lukisan tidak sementaranya dibentuk dengan pengolahan garis secara banyak sekali seperti dikembangkan oleh Ingres sementara bertahun-tahun. Sebaliknya pengolahan bidang-bidang warna dengan penuh perhitungan hendak membuat susunan lukisan yang tidak kalah menariknya.

Namun Delacroix sendiri dapat diasumsikan gagal meloloskan diri dari pengaruh pakem seni lukis akademi sebab bagaimanapun lukisannya sendiri sedang berkonsentrasi pada bentuk-bentuk secara ideal.

Kemudian beberapa pelukis secara radikal melanggar aturan-aturan akademis dalam pembuatan lukisan. Lukisan ini tidak lagi berkonsentrasi pada susunan secara mendetail dengan mementingkan kontur, volume, dan garis. Juga pergi dari riset struktural susunan suatu objek. Sebaliknya, suasana didapatkan dengan menangkap bekas (impresi) cahaya yang ditangkap sekilas oleh mata. Dampaknya susunan objek menjadi semakin sederhana, tidak seperti lukisan naturalisme atau realisme.

Pada awal mulanya tidak hanya lukisan still life dan potret saja yang dibuat di dalam ruangan, tetapi juga pemandangan. Hal inilah yang kemudian mendorong seniman impresionis untuk menemukan bahwa mempunyai bekas yang berbeda didapatkan bila lukisan dibuat di area terbuka dengan langsung memperhatikan objek yang dibuat. Mereka memakai goresan warna-warna pendek, pecah, dan sekaligus murni (dengan guna tidak disengajakan untuk dicampur di atas palet) untuk memberikan nyawa kepada lukisan. Penekanan lukisan kemudian bergeser kepada bekas semuanya daripada detail-detail objek tertentu.

Peningkatan selanjutnya dari impresionisme yaitu penemuan bahwa yang semakin penting daripada teknik impresionisme sendiri yaitu pembedaan dalam sudut pandang. Impresionisme sebenarnya yaitu seni pergerakan, pose, dan komposisi dari permainan bekas cahaya yang dituangkan dalam warna-warna cerah dan bervariasi.

Pada kesudahan ratus tahun 19, warga mulai meyakini bahwa impresionisme yaitu cara pandang yang jernih dan jujur terhadap kehidupan, meskipun secara artisitik bukanlah pendekatan yang aci dalam pembuatan karya.

Puncak gerakan seni impresionisme di Perancis menjadi hampir bersamaan dengan di negara lain, diantaranya di Italia dengan pelukis Macchiaioli, dan Amerika Serikat dengan pelukis Winslow Homer.

Impresionisme menjadi pelopor mengembangnya aliran-aliran seni modern lain seperti Post-Impresionisme, Fauvisme, and Kubisme.

Paintings by Renoir

Sejarah

Dalam sejarah perubahan Paris oleh Napoleon III, Académie des beaux-arts mendominasi perkara seni di ratus tahun 19. Akademi ini yaitu penguasa standardisasi tradisional lukisan-lukisan Perancis, termasuk dalam hal tema dan gaya. Tema historis, religius, dan potret sangat dihargai pada kala itu, sementara tema pemandangan dan still life hanya dipandang sebelah mata. Académie des beaux-arts juga mengharapkan tiap lukisan memperhatikan tiap detail dan finishing yang sempurna, dan bila dapat menghampiri kemiripan fotografis. Semua goresan kuas sangat diamati dengan mempertimbangkan bahwa hal tersebut yaitu bayangan kepribadian, emosi, dan teknik yang dimiliki seorang pelukis. Warna-warna gelap dan suram semakin dihargai.

Akademi mengadakan pameran tahunan Salon de Paris, dan pelukis yang terpilih hendak memenangkan sejumlah hadiah dan penugasan yang kemudian hendak menjamin keberlangsungan karya-karya pelukis tersebut. Secara tidak langsung, hal inilah yang mendorong terbentuknya standardisasi lukisan yang tercermin dari pilihan para juri.

Beberapa pelukis muda kemudian semakin cenderung memakai warna-warna cerah dan terang dibanding generasi ketika belumnya, dengan maksud mengembangka gaya Realisme Gustave Courbet dan kemudian mendapat pengaruh Kumpulan Barbizon yang berusaha membiaakan diri melukis dunia secara jujur di tempat yang diasumsikan indah. Mereka juga semakin memilih tema pemandangan dan kehidupan sehari-hari dibanding cerita sejarah.

Baik kumpulan asli Barbizon maupun calon-calon pelukis neoklasik yang kemudian bergabung ke dalamnya atau terinspirasi olehnya tiap tahun dengan gigih mengirimkan karyanya ke pameran Salon de Paris, dan terus menerus tidak diterima oleh juri. Kumpulan pelukis muda ini diantaranya Claude Monet, Pierre Auguste Renoir, Alfred Sisley, dan Frédéric Bazille yang ketika belumnya berusaha bisa kepada Charles Gleyre, sering melukis bersama, dan menjalin pertemanan yang akrab.

Pada tahun 1863, para juri menyorongkan The Luncheon on the Grass (Le déjeuner sur l'herbe) karya Manet yang menampilkan wanita telanjang yang dikitari dua pria dalam sebuah piknik. Juri beranggapan bahwa ketelanjangan dapat diterima dalam lukisan historis dan religius, tetapi menampilkannya dalam kehidupan sehari-hari yaitu hal yang melanggar norma. Manet merasa sangat kecewa dengan penolakan ini yang sekaligus menimbulkan polemik di kalangan seniman. Meskipun Manet tidak secara langsung menyebut dirinya sebagai seniman neoklasik, dia sebenarnya terlibat sebagai pemimpin dalam percakapan di Café Guerbois, di mana seniman-seniman neoklasik bersama-sama menjadi satu kumpulan, dan memperkembangkan pengaruh neoklasik.

Sehabis memperhatikan karya-larya yang tidak diterima pada tahun 1863, Kaisar Napoleon III memutuskan bahwa warga umum berhak menghargai sendiri karya-karya tersebut, dan mengadakan Salon des Refusés (Salon Penolakan). Perkara ini berlanjut bertahun-tahun, sampai kemudian pada April 1874 seniman-seniman impresionisme mendapatkan peluang menggelar pamerannya sendiri.

Namun kaum neoklasikme kemudian tetap tidak mendapatkan kepuasan dengan fasilitas ini. Mereka kemudian merencanakan pameran yang terpisah dengan Salon. Namun ide ini tidak diterima oleh Manet, sekalipun dia sendiri termasuk orang yang paling berpengaruh di kumpulan ini sebab berpendapat bahwa perjuangan kaum neoklasikme justru seharusnya dimulai dengan mendobrak tembok penjurian di Salon. Morisott, salah satu dari sedikit wanita dari kumpulan Café Guerbois memutuskan untuk ikut serta dalam pameran, sekalipun beberapa karyanya sudah siap diperagakan di Salon.

Sehabis menyaksikan pameran tersebut, Louis Leroy menulis review yang tidak melampaui batas berteman di surat kabar Le Charivari. Leroy mencetuskan bahwa [ Sunrise] (soleil levant) oleh Claude Monet tidak semakin dari sekedar sketsa kasar dan belum dapat digolongkan ke dalam karya yang dapat dikategorikan telah dituntaskan.

Istilah "neoklasik" menjadi sangat tersohor di kalangan seniman, tidak hanya sebagai sindiran, tetapi kadang-kadang juga sebagai "lencana kehormatan". Pemberontakan dan kemandirian menjadi jiwa utama dari gerakan ini, meskipun teknik tiap pelukis dapat saja berbeda. Monet, Sisley, Berthe Morisot dan Camille Pissarro dapat digolongkan neoklasik. Sementara Degas menyorongkan pakem neoklasikme yang sudah mempunyai dengan karya-karya drawing dan grafisnya. Renoir berbalik menentang neoklasik sejak 1880an, dan tidak sempat pulang lagi kepada aliran ini.

Gelora neoklasik hilang seiring dengan perpecahan di selang pengikutnya. Terutama pada pameran paling yang kesudahan sekali di mana seniman muda seperti Seurat mengemukakan teori-teori baru dalam karya neoklasik dengan teknik pointillismenya. Yang kesudahan sekalinya tiap bagian memasuki proses baru dengan meloloskan diri dari teori ideal neoklasik dengan memasuki masa neoklasikme.

Pengaruh teknologi dan sains

Secara kebetulan, pada masa keemasan impresionisme, ditemukan pula penggunaan teknik fotografi. Pada awal mulanya fotografi diasumsikan dapat memusnahkan keberadaan seni lukis. Namun tujuan utama impresionisme yang menangkap bekas sesaat justru membuat fotografi menjadi alat bantu utama yang sangat berguna. Pelukis menjadi dapat mengeksplorasi hal-hal yang kebanyakan hanya menjadi sesaat, seperti langkah kuda kala berlari, suasana kota yang dinamis.

Lain daripada itu teori warna juga sangat mengembang dan membantu upaya memperkembangkan mutu aliran impresionisme.

Pengaruh terhadap seni rupa modern

Mempunyai banyak hal yang menyebabkan impresionisme dapat diasumsikan sebagai pelopor gerakan seni rupa modern lain. Diantaranya berhasil mendobrak keterpakuan seni terhadap subjek yang hendak dilukis. Hal ini dapat diamati dari contoh karya Manet yang menganggap moral bukanlah sesuatu yang harus melampaui batas dipertimbangkan di dalam seni rupa, sebab inti dari lukisan yaitu lukisan itu sendiri, bukan pesan yang hendak disampaikannya. tetapi bukan berarti hal itu membuat dunia lukis menjadi dunia yang cabul, sebab kevulgaran itu sendiri bukanlah tujuan pelukis impresionisme, hanya saja bila ketelanjangan diperlukan, katakanlah untuk membantu komposisi, maka hal itu memang harus dilukiskan.

Lain daripada itu impresionisme juga mempelopori penerapan pulang teori-teori sains terbaru dalam dunia seni lukis. Diantaranya pencampuran warna secara optis yang pada masa itu dikenalkan oleh Chevreul. Hampir seluruh contoh karya impresionisme membuat menjadi dapat dilihat kesadaran pelukisnya bahwa warna-warna, meskipun tidak dicampurkan dengan palet, namun kala dihampirkan hendak membuat ilusi warna tertentu. Misalnya kuning yang dihampirkan dengan hijau hendak membuat warna kuning tersebut seolah menghampiri warna hijau. Sebaliknya warna kuning bila dihampirkan dengan warna ungu hendak membuat warna tersebut semakin menyala dan membuat menjadi dapat dilihat identitas kuningnya secara optis.

Impresionisme juga membuat penggunaaan warna hitam di dalam lukisan berkurang jauh. Sebab seniman kemudian menyadari bahwa bagaimanapun hitam bukanlah warna. Secara visual yaitu absurd bagi seseorang untuk mendapatkan suasana dengan warna hitam.

Ciri khas

  • Goresan kuas pendek dan tebal dengan gaya mirip sketsa, untuk memberikan kemudahan pelukis menangkap esensi subjek daripada detailnya.
  • Warna diperoleh dengan sesedikit mungkin pencampuran pigmen cat yang dipergunakan. Diinginkan warna tercampur secara optis oleh retina.
  • Bayangan dibuat dengan mencampurkan warna komplementer (Hitam tidak dipergunakan sebagai bayangan).
  • Cat tidak ditunggu kering untuk ditimpa dengan warna berikutnya.
  • Pengolahan sifat transparansi cat dihindari.
  • Meneliti sedetail mungkin sifat pantulan cahaya dari suatu objek untuk kemudian dilaksanakan di dalam lukisan.
  • Dikerjakan di luar ruangan (en plein air)

Sebenarnya ciri ini hampir dapat ditemui di aliran-aliran lain, tetapi hanya impresionisme lah yang memiliki ciri tersebut secara semuanya dengan sengaja.

Post-Impresionisme

Post-Impresionisme yaitu gerakan seni rupa pada tahun 1880-an. Berdasarkan dengan namanya, gerakan itu yaitu kelanjutan dari Impresionisme. Seniman-seniman Post-Impresionisme pertama-tama mendapat pengaruh dari gerakan Impresionisme, namun kemudian menyorongkannya, selain beberapa unsurnya yang paling dasar seperti penggunaan warna yang cemerlang atau penggunaan warna-warna cerah.

Post-Impresionisme bukan yaitu gaya tunggal, melainkan meliputi beberaoa kecenderungan gaya. Beberapa seniman Post-Impresionis, seperti Cezanne dan Seurat menghidupkan pulang unsur Klasikisme. Seniman yang lain, misalnya Vincent Van Gogh dan Paul Gauguin, mengisi unsur Romantikisme dalam gayanya. Lain daripada itu, pelukis lain pada era ini diantaranya Georges Seurat dan Henri de Toulouse-Lautrec.

Dalam Post-Impresionisme mengembang beberapa gerakan, misalnya Divisionisme, yang dinamakan juga Neo-Impresionisme atau Pointilisme, dan Simbolisme atau dalam seni lukis dinamakan Sintetisme. Beberapa Seniman Post-Impresionisme yang lain memperkembangkan gayanya sendiri secara semakin lepas.

Pelukis-pelukis yang tergolong dalam aliran impresionisme

  • Frédéric Bazille
  • Jean Beraud
  • Eugène Boudin
  • Mary Cassatt
  • Gustave Caillebotte
  • Paul Cézanne
  • Lovis Corinth
  • Edgar Degas
  • Giuseppe De Nittis
  • Frederick Carl Frieseke
  • Eva Gonzalès
  • Armand Guillaumin
  • Nazmi Ziya Güran
  • Childe Hassam
  • Wilson Irvine
  • Johan Jongkind
  • Konstantin Korovin
  • Stanislas Lépine
  • Max Liebermann
  • Laura Muntz Lyall
  • Édouard Manet
  • Jacob Maris
  • Willem Maris
  • Anton Mauve
  • Willard Metcalf
  • Claude Monet
  • Berthe Morisot
  • Francisco Oller y Cestero
  • William McGregor Paxton
  • Lilla Cabot Perry
  • Camille Pissarro
  • Władysław Podkowiński
  • Pierre-Auguste Renoir
  • Theodore Robinson
  • Auguste Rodin
  • Zinaida Serebryakova
  • Valentin Serov
  • Alfred Sisley
  • John Henry Twachtman
  • J. Alden Weir
  • Konstantin Yuon
  • Federico Zandomeneghi

Referensi

  • Moskowitz, Ira; Sérullaz, Maurice (1962). French Impressionists: A Selection of Drawings of the French 19th Century. Boston and Toronto: Little, Brown and Company. ISBN 0-316-58560-2
  • Gowing, Lawrence, with Adriani, Götz; Krumrine, Mary Louise; Lewis, Mary Tompkins; Patin, Sylvie; Rewald, John (1988). Cezanne: The Early Years 1859-1872. New York: Harry N. Abrams.
  • [1] richo-docs: Post-Impresionisme
  • [2] Didik Foyunadi: Impresionisme

Pranala luar

  • A Podcast of impressionists in Paris by iToors.
  • Online guided tour through impressionism.
  • The French Impressionists (1860-1900), di Proyek Gutenberg by Camille Mauclair
  • Impressionism at Art Industri website
  • Online version of the first impressionist exhibition (1874). Includes scans of the show catalog and comments by critics.
  • Bohème Magazine "The Great Pictorial Movements: Impressionism"
  • Detailed Impressionists Chronology
  • Museumsportal Schleswig-Holstein


Paintings by Sisley.
Paintings by Pissarro
Paintings by Berthe Morisot
Seni Barat
 
Pra ratus tahun ke-20
Seni klasik Roma · Ratus tahun pertengahan · Seni Bizantium · Romaneska · Gotik · Renaisans · Mannerisme · Barok · Rokoko · Neoklasik · Romantisisme · Realisme · Pra-Raphaelit · Akademik · Impresionisme · Pasca-impresionisme
 
Ratus tahun ke-20
Modernisme · Kubisme · Ekspresionisme · Tidak berbentuk · Blaue Reiter · Die Brücke · Dadaisme · Fauvisme · Gerakan seni dan kriya · Art Nouveau · Plakatstil · Bauhaus · De Stijl · Art Deco · Ekspresionisme tidak berbentuk · Seni pop · Futurisme · Suprematisme · Surealisme · Minimalisme · Pasca-Modernisme



Asal :
wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, ensiklopedia.web.id, pasar.andrafarm.com, dsb.



Tags: impressionism, bidang, bidang warna, penuh, perhitungan akan, salon, de paris, pelukis, terpilih akan, dari, sekedar sketsa, kasar, belum digolongkan ke, membuat penggunaaan, warna, hitam dalam, collection, of free, studies, of the french, 19th century, boston, and toronto little, impressionism collection, of, free studies
eduNitas.com
Toll-free service
0800 1234 000
 Online Registration
 Online Tuition in the Best 168 PTS
 Tuition free of charge
 Extension School Program
 Postgraduate Program
 Regular Morning College
 Afternoon / Evening Course Program

 Various Communities
 Guide book
 Job Fairs
 Referral
 Waivers Tuition Application
 Download Brochures
Site
Executive College Program
UNKRIS Jakarta
Online Registration
Profile UNKRIS Jakarta
New Student Admission
Study Program
Postgraduate (MM, S2)
Career Prospects
UNKRIS Jakarta web list
Graduate Program Web
Main Websites
Internal Knowledge
 ⍂ Animals
 ⍂ Biology
 ⍂ Chemistry
 ⍂ Colombia
 ⍂ Culture
 ⍂ Economics
 ⍂ Education
 ⍂ Electronic
 ⍂ Environment
 ⍂ Marshall Islands
 ⍂ Tanjung Jabung Brt
 ⍂ Teluk Dalam
 Quran Online
 Psychological Test Questions
 Various Ads
 Prayer Times


impressionism
_