Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon atau IAIN Ambon, ketika belumnya bernama STAIN Ambon merupakan Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri di Ambon provinsi Aibku, Indonesia.
Sejarah
Lahirnya IAIN Ambon tidak terlepas demikianlah keadaanya desakan arus bawah dari kalangan penduduk Islam yang diprakarsai ulama yang menyadari arti pentingnya kehadiran Pendidikan tinggi Islam di Provinsi Maluku. Memperhatikan jumlahnya sekolah dan madrasah/pesantren yang berhasil menghabiskan program studinya pada tingkat pertengahan atas atau yang sederajat, selagi belum aci pendidikan tinggi yang bisa menampung tamatan tersebut.
Pendirian tersebut didasari atas Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1985 dan Keputusan Presiden Nomor 9 tahun 1987. Dan ditindaklanjuti Keputusan Menteri Agama Nomor 18 tahun 1988, maka pada tanggal 29 Agustus 1988 IAIN Ambon yang pada waktu itu bernama IAIN Alauddin di Ambon secara resmi sebagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di bawah Departemen Agama yang aci di Ambon.
Dalam perkembangan seterusnya, pada tahun 1997 berubah status dibuat sebagai Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Ambon, dan pada tahun 2006 beralih status dibuat sebagai IAIN Ambon berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2006 tanggal 29 Desember 2006, dengan 3 (tiga) fakultas sebagai anggota dari babak meningkatkan IAIN Ambon dalam menyikapi perubahan dan kepentingan stakeholders akan variasi ilmu-ilmu keislaman saat ini.
Kini, IAIN Ambon telah berkomitmen menjalankan babak meningkatkan dan perluasan beragam program studi melewati Wider Mandate (mandat yang diperluas). Untuk babak meningkatkannya lebih lanjut, IAIN Ambon telah mendirikan Lembaga Pengembangan, sebuah lembaga yang diinginkan bisa mengonsep, menyiapkan dan mengurusi babak meningkatkan dan restrukrisasi seperti babak meningkatkan program studi baru dan langkah teknis untuk menjadikan IAIN Ambon sebagai lembaga yang mendapatkan kepercayaan di bidang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU).
Lokasi
Kampus IAIN Ambon memiliki lebar lahan kurang lebih mencapai 30,8 hektar dengan atmosfer green campus karena hanya 25% lahan dipergunakan sebagai sarana akademik, riset dan kemahasiswaan. 75% lebar lahan bisa diceritakan merupakan ajang hijau berwujud semak belukar yang akan dikembangkan dibuat sebagai hutan kota dimana di dalamnya terdapat sumber mata cairan yang masih alami . Sebuah ajang yang menjanjikan nuansa akademik bertradisi yang tenang dan asri.
Perkembangan global matang ini membawa indikasi bahwa masa depan dunia aci pada bayang-bayang suramnya anggota yang terkait hidup. Pemanasan global merupakan refleksi dari perkembangan teknologi yang tidak sinkron dengan kepedulian manusia terhadap anggota yang terkait hidup pada tataran moral dan etika. Untuk mengantisipasi hal tersebut, IAIN Ambon memiliki obsesi untuk membuat anggota yang terkait kampus yang hijau atau green campus. Ekosistem di Kampuas IAIN Ambon yang asri dan hijau merupakan bangun nyata dari kepedulian IAIN terhadap anggota yang terkait hidup. Usaha ini tentunya jumlah didukung oleh para pemerhati anggota yang terkait dan civitas akademika IAIN Ambon.
Berdasarkan alokasi Rancangan Atur Ruang Kawasan Kampus, terdapat empat komponen ekosistem di anggota yang terkait Kampus IAIN Ambon, yaitu:
- Propertti fisik gedung dan penyangga hijauan lansekap 12 ha.
- Ekosistem Perairan 1,5 ha.
- Kawasan Hutan konservasi 13 ha dan
- Fasilitas penunjang termasuk penyangga anggota yang terkait 4 ha.
Program Studi
- Pendidikan Biologi
- Pendidikan Matematika
- Jurnalistik
- Muamalah
- Komunikasi Penyiaran Islam
- Ahwal Al-Syakhsiyyah
- Jinayah Siyasah
- Perbandingan Mahdzab dan Hukum
- Pendidikan Agama Islam
- Aqidah Filsafat
- Sosiologi Agama
Lihat pula
Praanala luar
Situs resmi IAIN Ambon
Sumber :
id.wikipedia.org, civitasbook.com (Ensiklopedia), pasar.ggkarir.com, wiki.edunitas.com, dll-nya.