Hera

Hera
Patung kepala Hera yang mengenakan polos
Patung kepala Hera yang mengenakan polos
Ratu para dewa
Dewi pernikahan dan perempuan
SimbolDelima, bulu merak, mahkota, apel, sapi, singa, gagak, elang, tongkat lotus.
PasanganZeus
Orang tuaKronos dan Rea
SaudaraPoseidon, Hades, Demeter, Hestia, Zeus
AnakAres, Enyo, Hebe, Eileithiia, Hefaistos, dan Eris
Padanan dalam mitologi RomawiJuno

Hera (bahasa Yunani: Ἥρα atau Ἥρη) merupakan dewi pernikahan merupakan dalam mitologi Yunani. Hera merupakan kakak perempuan sekaligus istri Zeus. Hera merupakan anak dari Kronos dan Rea dan merupakan salah satu dari 12 Dewa Olimpus. Dalam mitologi Romawi, Hera dihubungkan dengan Juno. Sapi dan merak merupakan hewan yang dikeramatkan untuknya. Ia digambarkan sebagai dewi yang penuh keagungan dan penuh hikmat. Hera acap ditahtakan dan dimahkotai dengan polos (mahkota mempunyai bentuk lingkaran yang hanya dikenakan oleh sebagian dewi besar).

Hera dikenal atas sifatnya yang pencemburu dan pendendam, terutama pada selingkuhan dan anak-anak Zeus. Hera juga mempunyai kalanya murka pada Pelias karena menjalankan pembunuhan di kuil Hera, dan pada Paris yang tidak menentukan Hera sebagai dewi tercantik melainkan menentukan Afrodit sebagai yang tercantik.

Etimologi

Walter Burkert menghubungkan nama Hera dengan hora (‘ωρα, musim).[1] Tidak kekurangan juga argumen bahwa Hera merupakan bentuk feminin dari hērōs (‘ηρως, tuan). Tetapi John Chadwick, seorang pengurai Linear B, memberitahukan bahwa kaitan selang Hera dengan 'hero' tidaklah jelas[2] Di Linear B sendiri, Hera dinamakan sebagai E-ra.

Pemujaan

Kuil dan festival

Sisa-sisa kuil Hera di Samos.
Kuil Hera di Olympia.
Kuil Hera di Paestum.

Hera probabilitas merupakan dewi pertama yang didedikasikan dengan altar dalam ruangan merupakan di Samos sekitar 800 SM (altar Yunani biasanya tidak kekurangan di depan kuil di tempat terbuka). Kuil macam ini yang belakang sekali diwakili dengan Heraion, salah satu kuil terbesar di Yunani. jumlah kuil bangunan di sana sehingga tanggal tentunya dibuat sebagai tidak jelas. Diketahui bahwa kuilyang didirikan oleh para pengukir dan arsitek Rhoikos hancur selang 570- 60 SM. Kuil ini lewat ditukarkan oleh kuil Polikrates selang 540-530 SM. Di salah satu kuil dapat terlihat tidak kekurangannya 155 tiang. Tidak tidak kekurangannya genteng pada kuil ini membikin dugaan apakah kuil ini tidak terselesaikan ataukah memang sengaja dibuat buka.

Penggalian di Samos menunjuk tidak kekurangannya persembahan untuk Hera, jumlah di selangnya berasal dari kesudahan zaman ke-8 dan ke-7 SM. Selain itu, jumlah persembahan yang datang dari Armenia, Babilonia, Iran, Assyria, dan Mesir, yang menunjuk bahwa Hera bukan hanya dewi lokal tetapi sudah dikenal ke bermacam wilayah di sekitarnya. Hera juga memiliki salah satu kuil terawal di Olympia dan dua kuil (dari zaman ke-5 dan ke-6) di Paestum.

Meskipun kuil terawal dan terbesar untuk Hera merupakan kuil Heraion di Samos, tetapi di daratan Yunani Hera dikenal sebagai Hera Argeia (Hera dari Argos) di kuilnya yang terletak selang kota Argos dan Mikenai,[3] tempat digelar festival untuk Hera yang dinamakan Heraia. Dalam buku iv Iliad, Hera memberitahukan bahwa tiga kota favoritnya merupakan Argos, Sparta, dan Mikenai.[4]

Tidak kekurangan kuil untuk Hera di Olympia, Korintus, Tiryns, Perakhora dan pulau suci Delos. Di Yunani Luhur, dua kuil Doria untuk Hera didirikan di Paestum, sekitar 550 SM dan 450 SM. Salah satu dari kuil itu mempunyai kalanya dinamakan Kuil Poseidon ketika belum diketahui bahwa itu sebenarnya merupakan kuil Hera.[5]

Di Euboea setiap enam tahun sekali digelar festival Daidala Luhur untuk memuja Hera.

Pemujaan permulaan Hera

Patung Hera buatan Romawi di Museum Louvre.

Pemujaan Hera pada masa kuno permulaan ditandai dengan dua proyek kontruksi luhur untuk memujanya. Dua kuil Hera di dua pusat pemujaaannya, merupakan kuil Heraion dari Samos dan kuil Heraion dari Argos di Argolid, merupakan salah satu kuil Yunani terawal bangunan, pada zaman ke-8.

Dalam Himne Homer untuk Apollo Pithia, monster Tifon dinamakan sebagai keturunan Hera dalam bangun Minoanya. Hera dikemukakan melahirkan Tifon sendirian di gua di Sisilia.[6] Hera lewat memberikan makhluk itu pada Gaia untuk dibesarkan.

Di Olympia, patung Hera dalam kedudukan duduk merupakan bertambah tinggi dari pada patung Zeus yang menemaninya. Homer mengisahkan hubungan Hera dengan Zeus secara halus dalam Iliad. Di sana disebutkan bahwa Hera bertutur pada Zeus, "Diri sendiri merupakan putri tertua Kronos, dan diri sendiri terhormat tidak hanya di atas bumi ini, tetapi juga karena diri sendiri merupakan istrimu, dan kau merupakan raja para dewa."[7]

Dalam versi kesudahan mitosnya, Hera menyembul sebagai dewi yang jumlah menghukum para wanita selingkuhan Zeus, karena Hera menjunjung tinggi semua aturan lama penduduk Yunani serta martabatnya sebagai istri .

Sebagai dewi matriarki

Tidak kekurangan suatu argumen yang dicetuskan oleh Johann Jakob Bachofen pada pertengahan zaman ke-19,[8] tentang probabilitas bahwa Hera pada permulaannya merupakan dewi orang-orang matriarki, yang diduga menghuni Yunani ketika belum orang-orang Yunani kuno. Menurut argumen ini, pemujaannya sebagai dewi pernikahan membentuk ikatan patriarki dari bawahannya sendiri: perlawanannya pada perselingkuhan Zeus diterjemahkan sebagai "kecemburuan" Hera", dan pada tamat melemahkan pemujaannya yang bertambah kuno sebagai dewi matriarki.[9]

Tetapi tidak kekurangan sanggahan terhada teori tersebut, yakni tidak kekurangannya fakta statistik bahwa matriarki yang ketat (suatu penduduk yang diketuai oleh perempuan) tidak ditemukan dalam budaya kuno maupun modern.[10][11][12][13][14][15][16]

Pemujaan Hera muda

Hera dikenal sebagai dewi matron, Hera Teleia; tetapi ia juga dewi yang menjadikan aman pernikahan. Dalam mitos dan pemujaannya, bermacam sumber acuan dan pemujaan kuno memperlihatkan pernikahan suci Hera dan Zeus,[17] dan di Plataia, tidak kekurangan patung Hera sebagai pengantin dalam kedudukan duduk, dipahat oleh Kalimakhos, selain juga patung Hera sebagai matron dalam kedudukan berdiri.[18]

Hera juga mempunyai kalanya disembah sebagai perawan: Tidak kekurangan sebuah tradisi di Stimfalia, Arkadia, bahwa tidak kekurangan tiga altar untuk Hera, diantaranya untuk Hera sang Perawan, sang Matron, dan sang Terpisah (Χήρη [Chḗrē], Janda atau Bercerai).[19] Di daerah sekitar Argos, kuil Hera di Hermione dekat Argos merupakan untuk Hera sang Perawan;[20] di mata cairan Kanathos, dekat Nauplia, Hera memperbarui keperawanannya setiap tahun dalam sebuah ritual yan tidak boleh dipercakapkan (arrheton).[21]

Atribut

Le Paon se plaignant à Junon oleh Gustave Moreau, menggambarkan Hera bersama burung merak.

Kereta Hera ditarik oleh burung merak, yang baru dikenal oleh orang Yunani sehabis penaklukan Aleksander yang Agung. Guru Aleksander, Aristoteles, menyebutnya "burung Persia." Motif merak dibangkitkan lagi pada masa Renaisans oleh para pelukis Eropa.[22] Sementara pada masa yang bertambah kuno, burung yang diasosiasikan dengan Hera merupakan burung tekukur. Burung ini menyembul dalam kisah pemerkosaan Hera oleh Zeus.

Atribut Hera yang lainnya merupakan sapi. Sebagai dewi sapi, ia terutama disembah di Euboea, yang kaya akan sapi. Salah satu julukan Hera merupakan Boôpis, yang ditrjemahkan sebagai "bermata sapi".

Buah delima, simbol dewi luhur pada masa kuno, tetap dibuat sebagai simbol untuk Hera: jumlah dari persembahan delima dan opium yang ditemukan di Samos dibuat dari gading, yang bertahan bertambah lama daripada yang dari kayu, meskipun yang berbahan kayu bertambah umum. Seperti dewi-dewi lainnya, Hera juga mengenakan mahkota dan kerudung.

Julukan

Berikut ini merupakan sebagian julukan dan gelar Hera:

  • Αἰγοφάγος (Aigophágos) 'Pemakan kambing' (di selang orang Lakadaimos[23])
  • Ἀκραῖα (Akráia) 'Yang berderajat tinggi'[24]
  • Ἀργεία (Argéia) 'Dari Argos'
  • Βασίλεια (Basíleia) 'Ratu'
  • Βουναία (Bounáia) 'Dari gundukan tanah' (di Korintus[25][26])
  • Βοῶπις (Boṓpis) 'Bermata sapi' atau 'Berwajah sapi'
  • Λευκώλενος (Leukṓlenos) 'Berlengan putih'
  • Παῖς (Pais) 'Anak' (sebagai dewi perawan)
  • Παρθένος (Parthénos) 'perawan'
  • Τελεία (Teléia) (sebagai dewi pernikahan)
  • Χήρη (Chḗrē) 'Janda'

Hera dalam mitologi

Mitologi Yunani
Relief Dewa-Dewi Yunani.
Dewa-Dewi Yunani
Titan dan Dewa-Dewi Olimpus

Dewa Laut Dewa Dunia Bawah

Dewa Lainnya
Dewa-Dewi Olimpus
Daftar tokoh mitologi Yunani
Ilustrai buatan Agostino Carracci, menggambarkan Hera yang baru saja mengadakan komunikasi seksual dengan Zeus.

Hera dan Zeus

Zeus merupakan adinda Hera. Zeus menyukai Hera tetapi Hera selalu tidak menerimanya, karena itu Zeus menggunakan tipu muslihat untuk mendapatkan Hera. Zeus mengubah dirinya dibuat sebagai burung tekukur. Ketika Hera melihat burung tersebut, ia mendekatkan burung tersebut ke payudaranya, saat itulah Zeus berubah kembali dan memperkosa Hera. Untuk menutupi rasa aibnya, Hera pun menikahi Zeus. Sejak saat itu Hera dibuat sebagai ratu para dewa.

Zeus senang berselingkuh, dan Hera sangat marah terhadap perempuan yang dibuat sebagai wanita selingkuhan Zeus. Hera memusuhi wanita-wanita tersebut termasuk juga anak-anak mereka.

Anak-anak Hera

Keturunan Hera dengan Zeus diantaranya, Ares (dewa perang), Hebe (dewi masa muda), Eris (dewi perselisihan), dan Eileithiia (dewi kelahiran). Karena Hera iri dengan Zeus yang melahirkan Athena sendirian, maka Hera juga melahirkan Hefaistos tanpa suami. Sementara versi lain memberitahukan bahwa Hefaistos merupakan anak dari Hera dan Zeus, dan karena Hera dan Zeus merasa jijik dengan Hefaistos yang buruk rupa, maka ia dibuang dari gunung Olimpus.

Hefaistos yang belakang sekali merencanakan balas dendam pada Hera dengan membikin sebuah singgasana, ketika Hera duduk di singgasana tersebut Hera langsung terjebak dan tidak dapat meloloskan diri. Para dewa yang lain memohon pada Hefaistos untuk kembali ke Olimpus tetapi Hefaistos tidak menerima. Dionisos berhasil membikin Hefaistos mabuk dan membawanya ke Olimpus dengan bagal. Hefaistos tamat meloloskan Hera sehabis dinikahkan dengan Afrodit.[27]

Musuh-musuh Hera

Herakles

Hera merupakan ibu tiri dan musuh Herakles.[28] Ketika Alkmene, ibu Herakles, baru saja melahirkan Herakles, Hera berusaha mencegah kelahiran tersebut dengan menugasi Eillithiia (dewi kelahiran). Tetapi berkat kecerdikan Galanthis, pembantu Alkmene, Herakles tetap dapat lahir.

Hera menyusui Herakles, lukisan vas dari tahun 360-350 SM.

Semasa Herakles masih bayi, Hera mengirim dua ekor ular untuk membunuhnya tetapi Herakles mencekik kedua ular tersebut sampai mati. Dalam suatu cerita, Zeus berhasil mengelabui Hera untuk menyusui Herakles. Ketika Hera tidak tidak ingat siapa yang disusuinya, ia langsung melempar bayi tersebut dan cairan susu Hera muncrat membentuk galaksi Bima Sakti (milky way).[29][30][31]

Ketika Herakles matang, Hera (dengan berkedok orakel Delfi) menyuruh Herakles untuk mengabdi pada raja Euristheus. Hera selalu berusaha membikin tugas Herakles dibuat sebagai bertambah sukar.

Ketika Herakles melawan Hidra, Hera mengirim kepiting untuk menggigit kaki Herakles. Ketika Herakles baru saja mengambil ternak Gerion, ia memanah dada kanan Hera, luka yang belakang sekali suatu peristiwa panah tersebut tidak mempunyai kalanya hilang. Yang belakang sekali suatu peristiwa budi pekertinya itu, Hera mengirim serangga untuk menggigit ternak Geryon sehingga ternak-ternak tersebut berlarian. Hera juga mebuat sungai banjir sehingga Herakles mengalami kesuiltan untuk lewat. Herakles pada tamat berhasil membawa ternak tersebut pada Euristheus. Euristheus lewat mempersembahkan ternak tersebut untuk Hera.[32]

Euristheus juga mengorbangkan banteng Kreta untuk Hera tetapi sang dewi tidak menerima pengorbanan tersebut karena melambangkan kehebatan Herakles. Banteng tersebut diberi keleluasaan kembali dan mengembara di daerah Marathon sehingga dikenal sebagai Banteng Marathon.

Dalam Gigantomakhia, Gigant Porfirion berusaha memperkosa Hera tetapi Herakles datang dan menyelamatkan sang dewi. Sehabis kejadian tersebut, Hera tidak lagi memusuhi Herkles, Hera bahkan menikahkan Herakles dengan anaknya, Hebe.[33]

Ekho

Tidak kekurangan seorang nimfa bernama Ekho yang bertali-tali menukarkan perhatian Hera dari perselingkuhan Zeus. Suatu hari Hera tidak tidak ingat dan menghukum Ekho atas perbuatanya. Hera mengutuknya sehingga Ekho hanya dapat mengulangi ucapan orang lain.[34]

Die Geburt des Apollo und der Diana oleh Marcantonio Franceschini, menggambarkan Leto yang baru saja melahirkan Artemis dan Apollo sementara di anggota atas tidak kekurangan Hera bersama meraknya.

Leto

Ketika Hera mengenali bahwa Leto hamil oleh Zeus, ia lewat melarang bumi untuk mengiakan persalinan Leto sehingga Leto kesulitan berusaha mendapatkan tempat untuk melahirkan. Leto tamat dapat melahirkan di Delos, pulau terapung yang tidak terhubung dengan bumi. Hera juga menculik Eileithyia, dewi kelahiran, supaya Leto tidak dapat melahirkan anaknya. Para dewa lain yang belakang sekali memaksa Hera sampai Hera bersedia meloloskan EiIlithyia. Sehabis Leto melahirkan anak-anaknya, Hera mengirim drakon Pithon untuk menyerang Leto, tetapi naga tersebut dibinasakan oleh Apollo.[35]

Semele dan Dionisos

Ketika Hera kenal bahwa Semele, anak Kadmos raja Thebes, hamil oleh Zeus, Hera menyamar dibuat sebagai pembantu Semele dan membujuknya untuk memohon Zeus menunjuk bangun aslinya. Semele termakan bujukan Hera dan memohon Zeus memerlihatkan bangun aslinya. Zeus akan tidak menerima tetapi ia telah bersumpah di sungai Stiks untuk mengabulkan apapun keinginan Semele. Zeus pun menunjuk bangun aslinya dan Semele mati terbakar ketika melihatnya. Zeus yang belakang sekali mengambil bayi Semele dan memasukannya ke dalam pahanya. Dan di yang belakang sekali hari bayi tersebut lahir sebagai dewa Dionisos.[36] Dalam versi lain, Dionisos merupakan anak Zeus dengan Demeter atau Persefone. Hera mengirim para Titan untuk mengoyak-ngoyak Dionisos. Zeus (atau mungkin Athena/Rea/Demeter) hanya berhasil menyelamatkan jantung Dionisos dan mengisikannya ke rahim Semele sehingga Semele mengandung Dionisos.

Io

Hera hampir memergoki perselingkuhan Zeus dengan seorang wanita bernama Io. Tetapi Zeus mengubah Io dibuat sebagai seekor sapi ketika belum ketahuan oleh Hera. Hera yang curiga yang belakang sekali memohon sapi tersebut sebagai hadiah.

Sehabis Io diberikan pada Hera, ia dijaga oleh Argus Panoptes, raksasa bermata seratus, karena Hera akan memisahkan Io dari Zeus. Zeus mengirim Hermes untuk membunuh Argus Panoptes dan membebaskan Io. Sehabis Argus meninggal, Hera mengambil semua mata Argus dan memasangnya pada burung kesayangannya, merak.[37][38] Hera juga mengirim serangga untuk bertali-tali menyengat Io yang berusaha kabur ke bermacam tempat di bumi. Tamat Io sampai di Mesir, tempat ia dibuat sebagai manusia kembali dan dibuat sebagai pendeta salah satu dewa Mesir, Isis.

Lamia

Lamia merupakan seorang ratu di Libya, yang dicintai oleh Zeus. Zeus telah berkali-kali bercinta dengan Lamia. Hera yang cemburu yang belakang sekali membunuh setiap anak yang dilahirkan oleh Lamia. Bertali-tali kehilangan anak, Lamia tamat dibuat sebagai gila dan mulai memakan anak-anak orang lain. Lama-kelamaan, Lamia benar-benar berubah dibuat sebagai monsster pemakan anak.

Gerana

Gerana merupakan ratu Pigmi yang menyombongkan diri dengan memberitahukan bahwa ia bertambah cantik dari Hera. Dewi Hera yang marah mengubah Gerana dibuat sebagai burung bangau dan menceritakan bahwa anak-anaknya akan memicu perang tidak berakibat dalam bangsa Pigmi.

Kisah lain

Kidippe

Kidippe, seorang pendeta wanita Hera, menyediakan festival untuk Hera. Lembu yang biasa dipakai untuk menarik kereta dalam festival tersebut datang terlambat dan tamat kedua putra Kidippe, Biton dan Kleobis, menukarkan lembu menarik kereta sejauh 45 stadia (8 kilometer). Kidippe terkesan dengan pengabdian putra-putranya dan memohon Hera untuk memberi anugerah atas pengabdian tersebut. Hera lewat menceritakan bahwa mereka akan mati ketika baru saja tidur.[39]

Tiresias

Zeus dan Hera berargumen mengenai siapa yang bertambah menikmati hubungan seksual, Zeus mengklaim perempuan sedangkan Hera berpendapat bahwa laki-laki bertambah mendapat kenikmatan. Mereka yang belakang sekali berdiskusi pada Teiresias, seorang pria yang secara tidak dapat diterangkan oleh muslihat mempunyai kalanya dibuat sebagai perempuan. Teiresias setuju dengan argumen Zeus, hasilnya Hera membutakannya. Zeus tidak dapat membalikkan kutukan Hera sehingga Zeus memberi Teiresias kecakapan meramal sebagai tukar atas kebutaannya.

Perang Troya

Dalam Perang Troya, Diomedes bertarung dengan Hektor dan melihat Ares membantu pasukan Troya. Diomedes menyuruh pasukannya mundur perlahan. Hera lewat memohon izin Zeus untuk mengeluarkan Ares dari medan pertempuran. Zeus setuju dan Hera menyuruh Diomedes untuk melempar Ares dengan tombak. Dengan pertolongan Athena, tombak tersebut mampu melukai Ares sampai-sampai sang dewa perang menjerit kesakitan.

Kemarahan Hera

Hera membenci Pelias karena Pelias telah menodai kuil Hera dengan menjalankan pembunuhan terhadap Sidero, nenek tirinya, di dalamnya. Hera yang belakang sekali menyuruh Iason dan Medeia untuk membunuh Pelias.

Di Trakia, Hera dan Zeus mengubah raja Haemus dan ratu Rhodope dibuat sebagai pegunungan[40] di Balkan karena berani menyamakan diri dengan para dewa.

Catatan kaki

  1. ^ Burkert, hlm. 131.
  2. ^ Chadwick, The Mycenaean World (Cambridge University Press) 1976:87.
  3. ^ Namanya menyembul bersama Zeus dan Hermes, pada Linear B di Pylos (John Chadwick, The Mycenaean World [Cambridge University Press] 1976:89).
  4. ^ Homeros, Iliad, buku 4: "Tiga kota yang paling diri sendiri sukai," ratu sapi di surga bertutur, "adalah Argos, Sparta, dan Mikenai..."
  5. ^ P.C. Sestieri, Paestum, the City, the Prehistoric Acropolis in Contrada Gaudo, and the Heraion at the Mouth of the Sele (Roma 1960), hlm. 11: "Merupakan aneh bahwa tak tidak kekurangan kuil Poseidon di kota yang dinamai dari namanya (Paestum awalnay dinamakan sebagai Poseidoneia). Mungkin tidak kekurangan satu di Sele, merupakan pemukiman yang dibuat sebagai cikal-bakal Paestum," saran Sarantis Symeonoglou (Symeonoglou, "The Doric Temples of Paestum" Journal of Aesthetic Education, 19.1, Special Issue: Paestum and Classical Culture: Past and Present [Spring 1985:49-66] hlm. 50.
  6. ^ Homeros, Iliad, 2.781-2.783
  7. ^ Iliad oleh Homeros - Project Gutenberg
  8. ^ Bachofen, Mutterrecht 1861, diterjemahkan sebagai Mother Right: An Investigation of the Religious and Juridical Character of Matriarchy in the Ancient World.
  9. ^ Slater 1968.
  10. ^ Steven Goldberg, The Inevitability of Patriarchy, (William Morrow & Company, 1973)
  11. ^ ; Joan Bamberger,'The Myth of Matriarchy: Why Men Rule in Primitive Society', dalam M Rosaldo and L Lamphere, Women, Culture, and Society, (Stanford, California: Stanford University Press, 1974), hlm. 263-280.
  12. ^ Donald E. Brown, Human Universals (Philadelphia: Temple University Press), 1991.
  13. ^ Steven Goldberg, Why Men Rule, (Chicago, Illinois: Open Court Publishing Company, 1993).
  14. ^ Cynthia Eller, The Myth of Matriarchal Prehistory: Why an Invented Past Won't Give Women a Future, (Boston: Beacon Press, 2001).
  15. ^ Jonathan Marks, 'Essay 8: Primate Behavior', dalam The Un-Textbook of Biological Anthropology, (Unpublished, 2007), hlm. 11.
  16. ^ Encyclopaedia Britannica menggambarkan pandangan ini sebagai "konsensus:, memberitahukan matriarki sebagai sistem sosial yang hipotetis. 'Matriarchy' Encyclopædia Britannica, 2007.
  17. ^ Farnell, I 191,
  18. ^ Pausanias, 9.2.7- 9.3.3; Pausanias menjelaskan ini dengan mengisahkan mitos Daidala.
  19. ^ Farnell, I 194, citing Pausanias 8.22.2' Pindaros merujuk pada "pujian untuk Hera Parthenia [sang Perawan]" Olympian ode 6.88
  20. ^ S. Casson: "Hera of Kanathos and the Ludovisi Throne" The Journal of Hellenic Studies 40.2 (1920), hlm. 137-142, mengutip Stephanus of Byzantium sub Ernaion.
  21. ^ Pausanias, 2.38.2-3.
  22. ^ Seznec, Jean, The Survival of the Pagan Gods : Mythological Tradition in Renaissance Humanism and Art, 1953
  23. ^ Pausanias, 3.15. § 7
  24. ^ James Joseph Clauss, Sarah Iles Johnston. Medea: Essays on Medea in myth, literature, philosophy, and art, 1997. hlm.46
  25. ^ Henry George Liddell, Robert Scott. A Greek-English Lexicon
  26. ^ Heinrich Schliemann. Ilios: The city and country of the Trojans, 1881.
  27. ^ A. M. Harmon, "The Paintings of the Grotta Campana", American Journal of Archaeology 16.1 (Januari-Maret 1912):1-10)
  28. ^ Pauly-Wissowa, Realencyclopädie der Classischen Altertumswissenschaft, s.v. Hera: "Heraberühmte"
  29. ^ Hyginus, De Astonomia 2.43
  30. ^ Pseudo-Eratostenes, Catasterismi,44
  31. ^ Akhilles Tatios (atribusi) Pengenalan menuju Aratos.
  32. ^ Homeros, Iliad, Buku 5
  33. ^ Kerenyi, hlm. 131
  34. ^ Ovidius, Metamorphoses, 3.341-401.
  35. ^ Pseudo-Apollodoros, Bibliotheka 1.21
  36. ^ Hamilton, Edith (1969). "Mythology".
  37. ^ Ovidius, Metamorphoses 1.624 dan 2.531
  38. ^ Burung merak (bahasa Yunani: taos) bukanlah hewan asli Yunani atau Asia barat dan baru dikenal oleh bangsa Yunani pada masa Aleksander yang Agung.
  39. ^ Herodotos' Historia, Buku 1
  40. ^ Ovidius, Metamorphoses 6.87

Sumber acuan

  • Burkert, Walter, Greek Religion 1985.
  • Burkert, Walter, The Orientalizing Revolution: Near Eastern Influence on Greek Culture in the Early Archaic Age, 1998
  • Farnell, Lewis Richard, The cults of the Greek states I: Zeus, Hera Athena Oxford, 1896.
  • Graves, Robert, The Greek Myths 1955. Use with caution.
  • Kerenyi, Carl, The Gods of the Greeks 1951 (paperback 1980)
  • Kerenyi, Karl, 1959. The Heroes of the Greeks khususnya Heracles.
  • Ruck, Carl A.P., dan Danny Staples, The World of Classical Myth 1994
  • Seyffert, Oskar. Dictionary of Classical Antiquities 1894. (Teks daring)
  • Seznec, Jean, The Survival of the Pagan Gods : Mythological Tradition in Renaissance Humanism and Art, 1953
  • Slater, Philip E. The Glory of Hera : Greek Mythology and the Greek Family (Boston: Beacon Press) 1968 (Princeton University 1992 ISBN 0-691-00222-3 )

Lihat pula

Pranala luar

Mitologi Yunani (dewa-dewa)
 
 
Dewa permulaan
Jacopo Zucchi - The Assembly of the Gods.jpg
 
Titan
 
Dewa Olimpus
 
Dewa laut
 
Dewa dunia bawah
 


Asal :
pasar.kurikulum.org, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, perpustakaan.web.id, dll.