![](https://pasar.pts-ptn.net/_header/hewan/359/pasar-pts-ptn_hewan12.jpg) | BLIGHT COLLECTION OF FREE STUDIES |
|
HawarDalam pertanian, hawar merupakan salah satu dari gejala serangan suatu patogen tumbuhan. Serangan hawar ditandai dengan perubahan penampilan tumbuhan secara cepat, diawali dengan layu pada sebagian akbar jaringan (terutama daun), kemudian dikunjungi klorosis yang cepat (hanya sebagian hari), sebagai coklat, lalu kematian jaringan di anggota permukaan.[1] Gejala awal dapat berupa suatu lesi/bercak melingkar di daun yang lebih lama lebih membesar. Hawar lebih banyak menyerang daun atau bunga (sehingga sering disebut sebagai hawar daun) dan menyebabkan kerugian akbar karena penyakit ini menyerang mendadak dan menyerang areal yang lebar. Penyebabnya dapat berasal dari bakteri, fungi (jamur), atau protista (Oomycetes). Gejala layu mendadak timbul yang belakang sekali suatu peristiwa tersumbatnya pembuluh tapis (floem) oleh koloni organisme patogen, lalu terjadi ekspansi serangan ke jaringan sasaran. Sejumlah penyakit tumbuhan penting yang menunjukkan gejala hawar merupakan sebagai berikut: - Hawar daun kentang dan busuk (umbi) kentang, juga hawar daun tembakau, disebabkan oleh Oomycetes Phytophthora infestans (Mont.) de Bary, dan menyebabkan Kelaparan Akbar Irlandia di pertengahan masa seratus tahun ke-19. Yang belakang sekali suatu peristiwa wabah ini, penduduk Irlandia berkurang 30% dan terjadi emigrasi besar-besaran dari Irlandia ke Amerika Serikat.
- Hawar daun jagung, disebabkan fungus Cochliobolus heterostrophus (Drechs.) Drechs, anamorf Bipolaris maydis (Nisikado & Miyake) .
- Hawar daun pir, menyerang diantaranya pir, apel, dan raspberry, disebabkan bakteri Erwinia amylovora (Burrill) Winslow et al., dan merupakan salah satu penyakit paling merugikan.
- Hawar daun bakteri yang menyerang padi, disebabkan oleh Xanthomonas oryzae (Uyeda & Ishiyama) Dowson.[2]
- Hawar Alternaria atau bercak kering/coklat, yang menyerang kentang dan tomat, disebabkan oleh fungus kosmopolit Alternaria (terutama A. solani)
Hawar diatasi dengan sanitasi (menjaga kesucian areal pertanaman), drainasi yang baik (karena penyebab biasanya tumbuh pada keadaan lembap), dan aplikasi pestisida yang sesuai dengan arahan.
Sumber rujukan- ^ Agrios, George N. Plant Pathology. 5th ed. Burlington, MA: Elsevier Academic Press, 2005.
- ^ Oda, M., Sekizawa, Y., and Watanabe, T. 1966. Phenazines as Disinfectants Against Bacterial Leaf Blight of the Rice Plant. Applied Microbiology 14(3):365-367.
Sumber : pasar.kurikulum.org, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, sepakbola.biz, dan sebagainya. |
| |
| Toll-free service 0800 1234 000 | |
|