Gajah
Gajah Rentang fosil: Pliosen–Sekarang | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Klasifikasi ilmiah | ||||||||||||
| ||||||||||||
Subfamili | ||||||||||||
|
Famili Elephantidae (gajah) yaitu mamalia darat terbesar yang baru saja hidup, serta famili dari ordo Pachyderm, dan satu-satunya famili yang tersisa dari ordo Proboscidea.
Gajah yaitu salah satu hewan yang benar di Indonesia. Gajah yaitu binatang menyusui (mammalia) dan adalah hewan darat terbesar di dunia.[1] Terdapat 2 spesies gajah di dunia yaitu:
- Gajah Asia atau Gajah India (Elephas maximus).[2]
- Gajah Afrika (Loxodonta aricana).[3]
Periode kehamilan gajah yaitu 22 bulan, masa kehamilan terlama dibandingkan hewan darat lainnya.[4] Berat anak gajah biasanya 120 kilogram dan seekor gajah dapat hidup selama belum cukup semakin 70 tahun.[5]
Gajah juga pernah dipakai dalam peperangan menjadi gajah peperangan, yang dipakai untuk menyerang musuh.[6] Gajah yaitu satu-satunya mamalia di dunia yang tidak dapat melompat.[7]
Daftar inti
Spesies gajah
Gajah Afrika adalah hewan darat terbesar di dunia.[8] Sepanjang 55 juta tahun terdapat 500 spesies gajah yang dikenal dan hanya dua spesies yang baru saja benar yaitu gajah Asia elephas maximus dan gajah Afrika loxodonta africana.[9] Spesies gajah Asia dan gajah Afrika mulai terpecah persangkaan dua juta tahun dahulu.<[10] Gajah Asia lain dengan gajah Afrika.[11] Gajah Asia memiliki telinga semakin kecil sedikit daripada gajah Afrika, mempunyai dahi yang rata, dan dua bonggol di kepalanya adalah puncak tertinggi gajah, dibandingkan dengan gajah Afrika yang mempunyai hanya satu bonggol di atas kepala. Selain itu, ujung belalai gajah Asia hanya mempunyai 1 bibir, selagi gajah Afrika mempunyai 2 bibir di ujung belalai. Kedua macam kelamin gajah Afrika mempunyai gading selagi hanya gajah Asia jantan yang mempunyai gading yang jelas terlihat.[7]
Benar pula spesies gajah kerdil atau pygmy elephants dengan nama latin elephas maximus borneensis yaitu spesies terkecil gajah, bahkan semakin kecil dari gajah Sumatra.[12] Ukuran tubuhnya hanya sekitar 2,5 meter, seperti pada ukuran bayi gajah lainnya, gajah ini berkerabat dekat dengan Gajah Kalimantan. Data memperlihatkan bahwa DNA pada gajah kerdil yaitu sesuai sekali lain dari gajah Asia dan gajah Afrika, hal ini berarti bahwa gajah kerdil adalah subspesies baru dari gajah.[13] Habitat tempat hidup mereka benar di kedalaman hutan Borneo, perbatasan antara Kalimantan Timur - Indonesia dengan Malaysia.[13]
Karakteristik
Penyebaran gajah di Asia meliputi India, Asia Tenggara termasuk Indonesia bagian barat dan Sabah (Malaysia Timur).[14] Sedangkan gajah di Afrika pernyebarannya meliputi beberapa luhur daratan Afrika yang berupa padang rumput.[15] Di Indonesia, gajah terdapat di Sumatera (gajah Sumatera) dan di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur (gajah Borneo).
Konsumsi
Gajah termasuk dalam kategori hewan herbivora.[16] Dia menuntaskan 16 jam sehari untuk mengumpulkan konsumsi.[17] Konsumsinya terdiri atas sedikitnya 50% rumput, ditambah dengan dedaunan, ranting, akar, dan sedikit buah, benih dan bunga. Karena gajah hanya mencerna 40% dari yang dimakannya, mereka harus menggunakan konsumsi konsumsi dalam jumlah luhur. Gajah dewasa dapat menggunakan konsumsi 300 sampai 600 pon (140-270 kg) konsumsi per hari. Enam puluh persen dari konsumsi tersebut tertinggal dalam perut gajah dan tidak dicerna.
Reproduksi
Menjadi anggota dari kelas mammalia, gajah berkembangbiak dengan cara melahirkan dari masa kehamilan belum cukup semakin 22 bulan.[3] Pada saat kelahiran, bayi gajah memiliki berat sekitar 120kg dengan tinggi 90cm, dan bayi gajah yaitu salah satu bayi mammalia terbesar di dunia.[7]
Perilaku sosial
Gajah hidup di dalam urutan sosial yang terstruktur. Kehidupan sosial dari jantan dan betina sangat lain. Betina menuntaskan hampir seluruh hidupnya di dalam satu kelompok keluarga yang terdiri atas ibu, anak perempuan, saudara perempuan, dan bibi. Kelompok ini dipandu oleh gajah betina tertua dan ketika seekor gajah betina baru saja berisi, maka 2 - 3 gajah betina lainnya hendak menyertai sampai si ibu gajah melahirkan.[7] Sedangkan jantan dewasa menuntaskan waktunya dalam kehidupan sendiri (tidak berkelompok).[18]
Keunikan gajah
Meskipun berbadan luhur, gajah yaitu hewan perenang yang handal. Mereka dapat berenang selama 6 jam dan menempuh jarak sampai 50 km.[5]
Gading gajah yang luhur adalah sepasang gigi seri pada bagian depan rahang atas, yang terus tumbuh selama gajah hidup meskipun tidak tumbuh terlalu panjang.[7]
Tengkorak gajah yang luhur dan kuat, memuat otak yang sangat cerdas.[7] Oleh karena itu, gajah mempunyai jalan melakukan sesuatu yang sangat baik dan jarang mengalpakan perintah - perintah yang telah diajarkan.[8] Seekor gajah mampu memikirkan 25 perintah atau aba - aba dan mampu membikin alat untuk dipakai sendiri, menjadi contoh, gajah hendak mematahkan tonggak kayu untuk menggaruk punggungnya.[3]
Oleh karena daya tidak tidak teringat gajah, seorang novelist terkenal Agatha Christie, membikin novel yang berjudul ''Elephants Can Remember''.[19] Bercerita hal seorang penulis Adriadne Oliver yang menuliskan kisah kentara mengenai pembongkaran kasus bunuh diri dua orang kenalannya 12 tahun yang lalu ditolong oleh detektif Belgia Hercule Poirot.[20]
Kuburan gajah
Menurut legenda, semua gajah di daerah tertentu, jika sudah tua, gajah hendak pergi ke suatu tempat sendirian untuk menunggu malaikat maut menjemput ajalnya.[21] Tempat itulah yang dinamakan dengan kuburan gajah dan konon di tempat ini tertimbun sangat banyak gading gajah yang sudah mati, jika kita berhasil menemukannya maka kita hendak menjadi kaya.[21]
Selama bertahun - tahun para petualang mencari kebenarannya, meskipun ditemukan kelompok kerangka gajah, tetapi bukan berarti itu yaitu kuburan gajah.[7] Di Siberia telah ditemukan sejumlah luhur gading gajah yang terkubur di dalam tumpukan salju, tetapi gading tersebut ternyata adalah fosil milik mammoth (gajah purba) yang telah mati 10.000 tahun yang lalu.[7]
Desas - desus mengenai kuburan gajah yaitu tidak benar hal benar, itu hanya adalah legenda biasa.[21]
Pranala luar
- (Indonesia) Buku Mewarnai Gambar Gajah
- (Melayu) Fakta mengenai gajah
sumber referensi
- ^ Elephants, Melissa Stewart
- ^ Biology, medicine, and surgery of elephants By Murray E. Fowler, Susan K. Mikota
- ^ a b c "Ilmu Ilmu Populer". PT Widyadara. 1986.
- ^ India's wildlife in 1959-70: an ecological survey of the larger mammals of peninsular India.
- ^ a b Siswoko, Tedi:"Mammalia (Binatang Menyusui)". 2009. KIDS JP
- ^ War Elephants By John M. Kistler, Richard Lair
- ^ a b c d e f g h Rahasia Dunia Binatang - Gajah Mammalia yang Melahirkan.PT Elex Media Komputindo.1996
- ^ a b Disney's Ensiklopediaku Yang Pertama. PT Widyadara. Jakarta.
- ^ Endocrine, physical and behavioural correlates of musth in African elephants ... .. By André Ganswindt
- ^ Mammoths, mastodonts, and elephants: biology, behavior, and the fossil record By Gary Haynes
- ^ [1] Endangered Wildlife and Plants of the World: Dee-fox By Marshall Cavendish Corporation]
- ^ http://www.youtube.com/watch?v=gV-HXzkmy0I dilihat dan diperhatikan pada 13-04-2010
- ^ a b http://www.panda.org/what_we_do/endangered_species/elephants/asian_elephants/borneo_pygmy_elephant/ dilihat dan diperhatikan pada 13-03-2010
- ^ The Asian elephant: an action plan for its conservation By Charles Santiapillai, Peter Jackson, IUCN/SSC Asian Elephant Specialist Group
- ^ Browse in Africa By International Livestock Research Institute.
- ^ Beyond conservation: a wildland strategy By Peter Taylor
- ^ Elephants By Karen Dudley
- ^ The Amboseli Elephants: A Long-Term Perspective on a Long-Lived Mammal By Cynthia J. Moss, Harvey Croze, Phyllis C. Lee
- ^ http://www.agathachristie.com/story-explorer/stories/elephants-can-remember/ dilihat dan diperhatikan pada 13-04-2010
- ^ Christie, Agatha. "ELephants Can Remember". 1972. UK
- ^ a b c Seok Ho, Kim:"3 Menit Berusaha bisa Ilmu Umum". PT Bhuana Ilmu Populer. 2009
wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, ilmu-pendidikan.com, pasar.nomor.net, dan sebagainya.