Wirausahawan

Wirausahawan (bahasa Inggris: entrepreneur) yaitu orang yang melakukan keaktifan wirausaha dicirikan dengan pintar atau berbakat mengenali produk baru, memastikan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta membenahi permodalan operasinya.[1]

Mitos

Mitos-mitos perihal wirausahawan istilahnya wirausahawan yaitu pelaku, bukan pemikir.[2] Seringkali mereka yaitu orang yang sangat metodis sehingga merencanakan tindakan mereka dengan berpikir-pikir.[2] Mereka dilahirkan, tidak dibuat. Hari ini, pengakuan EAS Adiscipline membantu untuk menghilangkan mitos ini.[2] Seperti semua disiplin ilmu, wirausahawan memiliki model, pengolahan, dan kasus yang memungkinkan topik untuk diresapi.[2]

  • Mereka yaitu penemu, misalnya Ray Kroc, bukan dia yang menemukan waralaba makanan, tetapi ide-ide inovatifnya membuat McDonalds terbesar ke seluruh dunia.
  • Mereka yaitu orang aneh akademik dan sosial, keyakinan bahwa pengusaha yaitu akademisi dan sosialisi yang tidak berhasil dampak dari beberapa pemilik usaha yang memulai perusahaan yang sukses sesudah putus sekolah atau berjeda bekerja namun tidak lagi dipandang demikian, kala ini dipandang sebagai seorang profesional.
  • Tinjauan wirausahawan yaitu uang, uang yaitu asal daya tetapi tidak sempat dijadikan tujuan kesudahan.
  • Semua membutuhkan keberuntungan, aci bila keberuntungan mempunyai di tempat yang tepat pada waktu yang tepat akan selalu memproduksi keuntungan. Namun keberuntungan dijadikan ketika persiapan berjumpa peluang.
  • Wirausahawan yaitu pengambil risiko yang ekstrem (penjudi), sebaliknya bekerja dengan risiko yang diperhitungkan.[2] Wirausahawan bekerja paling sukses keras lewat perencanaan dan persiapan untuk meminimalkan risiko yang terlibat dalam rangka untuk lebih mengontrol nasib visi mereka.

Perbedaan

Selang wirausahawan dengan profesi lainnya:

Kelebihan - kelebihan yang dimiliki, yaitu:

  1. Peluang untuk mewujudkan cita-cita.
  2. Peluang untuk membuat perubahan.
  3. Untuk mencapai potensi penuh Anda.
  4. Untuk menuai keuntungan yang mengesankan.
  5. Memberikan kontribusi kepada warga dan mendapatkan pengakuan untuk usaha Anda.
  6. Dapat melakukan apa yang disenangi dan bersenang-senang.

Kekurangan yang dimiliki, yakni:

  1. Ketidakpastian perolehan, mendirikan dan mengerjakan bisnis tidak memberikan jaminan akan mendapatkan cukup uang untuk bertahan hidup.
  2. Risiko kehilangan seluruh investasi, tingkat kegagalan bisnis kecil relatif tinggi.
  3. Jam kerja yang panjang dan bekerja keras, dun & Survei bradsheet melakukan survey, 65% dari wirausahawan mencurahkan waktunya 40 jam atau lebih setiap ahad nya untuk perusahaan mereka.
  4. Kualitas hidup lebih rendah sampai bisnis didirikan.
  5. Tanggung jawab kompleks, banyak pengusaha diharuskan untuk membuat keputusan mengenai isu-isu di luar bidang ilmu.
  6. Putus asa,sangat membutuhkan dedikasi, disiplin, dan keuletan untuk mengatasinya.

Sikap

Sikap-sikap yang umum ditemui,yaitu:[3]

  1. Keinginan untuk preferensi tanggung jawab atas risiko yang lebih mulia, wirausahawan tidak mengambil risiko secara liar melainkan memperhitungkan terlebih dahulu risiko yang akan diambil.
  2. Keyakinan akan daya mereka untuk berhasil. Biasanya memiliki kepercayaan diri terhadap daya mereka untuk berhasil.
  3. Keinginan untuk hasil segera.
  4. Tingkat tinggi energi, lebih energik daripada rata-rata orang.
  5. Tinjauan terhadap masa depan. Berorientasi pada masa depan, wirausahawan belum cukup peduli dengan apa yang telah mereka lakukan kemarin dibandingkan dengan apa yang akan mereka lakukan besok.
  6. Keahlian dalam pengorganisasian, kenal bagaimana meletakkan orang yang tepat di tempat yang tepat.
  7. Secara efektif membuat sinergi selang orang dan pekerjaan, sehingga memungkinkan wirausahawan untuk mewujudkan visi mereka dijadikan kenyataan.
  8. Nilai prestasi atas uang.

Untuk dijadikan

Menggali diri

Kunci untuk mengidentifikasi jiwa pengusaha yaitu dengan cara melihat watak seseorang, khususnya pada hal-hal yang dibudayakan, alami dan diterapkan dengan baik. Setiap dari kita, memiliki susunan watak tertentu yang merupakan kita, apa hal mempunyai. Kami menggunakan istilah Tema Watak untuk menggambarkan unsur-unsur yang mewujudkan susunan watak. Mengerti Tema Watak Seseorang yaitu awal.[4] Tema Watak yaitu inti, seperti pusat bola salju yang mengumpulkan banyakan salju ketika menggelinding menuruni bukit. Dia mengumpulkan pengetahuan dan pengalaman dalam pengolahannya. Tema Watak mewujudkan pengetahuan dan pengalaman dalam satu wilayah yang mengadakan komunikasi. Bila seseorang dengan kreativitas sebagai tema watak yang dominan, akan memiliki daya lebih untuk mengatasi situasi yang membutuhkan adaptasi dan perubahan dibandingkan dengan yang memiliki tema watak dengan kreativitas yang lebih rendah. Pengalaman Hidup dapat memperkembangkan dan memperkuat tema watak, tetapi dapat juga menjadikan berkurangnya. Pengolahan mengedukasi dan latihan juga memberikan susunan dan ukuran bola salju, pentingnya mengerti tema watak kita tidak dapat dianggap remeh sebaliknya semakin cepat kita mengertinya akan lebih baik. [5] Wirausahawan memiliki enam tema watak utama yang mewujudkan akronim:

F (Focus) untuk fokus,
A (Advantage) untuk keuntungan,
C (Creativity) untuk kreativitas,
E (Ego) untuk ego,
T (Team) untuk tim,
S (Social) untuk sosial.

Memulai usaha

Mempunyai empat kategori dijadikan wirausahawan:[4]

  1. Penemu, mendefinisikan konsep, unik, baru, penemuan atau metodologi
  2. Inovator, menerapkan sebuah teknologi baru atau metodologi untuk memecahkan masalah baru.
  3. Marketer, mengidentifikasi kebutuhan di pasar dan memenuhinya dengan produk baru atau produk substitusi yang lebih efisien.
  4. Oportunis, pada landasannya sebuah broker, pialang, yang menyepadankan selang kebutuhan dengan jasa diberikan dan komisi.

Daya yang Diperlukan

Keterampilan yang diperlukan oleh para pengusaha dapat dikelompokkan dijadikan tiga area utama: keterampilan teknis seperti menulis, mendengarkan, presentasi lisan, pengorganisasian, pembinaan, bekerja dalam tim, dan teknis tahu-bagaimana(know-how), keterampilan manajemen usaha termasuk hal-hal dalam memulai , memperkembangkan, dan mengelola perusahaan. Keterampilan dalam membuat keputusan, pemasaran, manajemen, pembiayaan, akuntansi, produksi, kontrol, dan negosiasi juga sangat penting dalam membangun dan memperkembangkan usaha baru. Keterampilan paling yang kesudahan sekali melibatkan keterampilan kewirausahaan. Beberapa keterampilan ini, membedakan pengusaha dari manajer termasuk disiplin, pengambil risiko, inovatif, teguh, kepemimpinan visioner, dan yang berorientasi perubahan.[6]

Kesalahan umum dan solusi

Berikut yaitu sepuluh kesalahan umum yang sering diterapkan oleh wirausahawan, kala awal mengerjakan bisnisnya:[7]

  1. Kesalahan dalam Mengelola
  2. Belum cukupnya Pengalaman
    Manajer bisnis kecil perlu memiliki pengalaman bila mereka mau memperkembangkan usahanya.
  3. Kontrol Keuangan Belum cukup
    Bisnis yang sukses membutuhkan kontrol keuangan yang tepat.
  4. Upaya Pemasaran yang Lemah,
    Membangun konsumen untuk bertambah secara berkesinambungan membutuhkan usaha, pemasaran secara bersambung dan kreatif. Slogan, pelanggan secara otomatis akan datang, hampir tidak sempat dijadikan.
  5. Kegagalan untuk Memperkembangkan Rancangan Strategis.
    Gagal dalam merencanakan, berarti gagal untuk bertahan.
  6. Pertumbuhan Tidak Terkendali
    Pertumbuhan yaitu hal yang alami, sehat dan diinginkan oleh setiap perusahaan. Namun, harus direncanakan dan dikelola. Pakar manajemen Peter Drucker berucap perusahaan-perusahaan baru lebih baik untuk memperkirakan pertumbuhan modal hanya setiap peningkatan penjualan 40 sampai 50 persen.
  7. Lokasi Belum cukup Strategis
    Memilih lokasi yang tepat yaitu beberapa seni dan beberapa ilmu. Seringkali, lokasi bisnis ditunjuk tanpa riset yang aci, investigasi, dan perencanaan.
  8. Kontrol Persediaan yang Barang Buruk
    Pengendalian persediaan barang yaitu salah satu tanggung jawab yang sering terabaikan.
  9. Harga Tidak Tepat
    Mengambil keputusan harga yang tepat sehingga memproduksi keuntungan yang dianggarkan menuntut pemilik bisnis mengerti berapa biaya untuk membuat, memaasarkan dan mendistribusikan barang dan jasa.
  10. tidak mempunyai daya dalam Membuat Transisi Entreprenurial
    Sesudah memulai,akan dijadikan pertumbuhan, biasanya membutuhkan gaya manajemen yang sangat berbeda. Pertumbuhan mengharuskan wirausahawan untuk mendelegasikan wewenangnya dan tidak menangani - perkara operasional sehari-hari - sesuatu yang tidak dapat diterapkan olehnya.

Berikut yaitu solusi untuk mengatasinya:[8]

  1. Mengenal bisnis secara mendalam.
  2. Memperkembangkan rancangan bisnis yang matang.
  3. Mengelola keuangan.
  4. Memahami laporan keuangan.
  5. Berusaha bisa mengelola manusia secara efektif.
  6. Jaga kondisi Anda.

Penghargaan

Untuk memacu dan mengukur kualitas usahawan kita dapat mengikuti kompetisi wirausaha. Berikut bebebapa contoh kompetisi wirausaha di Indonesia.

Referensi

  1. ^ KBBI daring
  2. ^ a b c d e (Inggris) Kuratko F.Donald, Richards M.Hodgetts.Entrepreneurship, 6th ed. United States of America: Thomson.2004
  3. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama z
  4. ^ a b Blawatt R. Ken. Entrepreneruship, United States of America: Prentice-Hall Canada.1998
  5. ^ Bolton Bill dan John Thompson.The Entrepreneur in Focus.Great Britain:Thomson.2003
  6. ^ Hisrich.D.Robert,Michael P.Peters,dan Dean A.Shepherd.Entrepreneurship, 6th edition.Mcgraw-Hill.2005
  7. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama b
  8. ^ Zimmere W.Thomas dan Norman M.Scarborough.Pengantar Kewirausahaan dan Manajemen Bisnis Kecil.Indonesia: doublefish.2002
  9. ^ www.wirausahamandiri.co.id , Wirausaha Muda Mandiri
  10. ^ www.ey.com , Entrepreneur of the Year - Ernst and Young


Asal :
wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, ensiklopedia.web.id, pasar.andrafarm.com, dsb.