Benteng VOC (Jepara)

Makam VOC Jepara

Fort Japara XVI[1] atau bertambah dikenal Benteng VOC bertambah dikenal oleh masyarakat Jepara sebagai Lodji Gunung diperkirakan didirikan pada zaman XVI Masehi oleh Belanda yang mengatasnamakan keperluan penguasa Jepara pada masa itu.[2]

Kedudukan

Benteng[3] ini terletak di sebuah bukit sekeliling 0,5 km arah utara alun-alun Jepara dengan ketinggian 85 meter dari permukaan laut (mdpl). Di sebelah timur terdapat kompleks makam kuno yang memuat makam orang-orang Cina dan Belanda. Terdapat pula Taman Makam Pahlawan Giri Dharma. Gerbang masuk lokasi benteng diciptakan cukup megah bertuliskan "Fort Japara XVI".

Sejarah

Di perkirakan didirikan pada zaman XVII Masehi oleh Kolonial Belanda dengan mengatasnamakan keperluan penguasaan Jepara pada masa itu. Gerbang masuk menuju lokasi benteng diciptakan cukup megah, dengan bertuliskan Fort Japara, di dalamnya terdapat taman dari tanaman hias dan bunga serta pohon macam palem. Pada anggota timur terdapat kompleks makam kuno yang memuat makam orang-orang Cina dan Belanda. Lain daripada itu di area yang cocok terhampar taman buah yang memuat tanaman mangga, belimbing, jambu, bahkan sukun yang biasa dinamakan taman Giri Dharma

Kapten Francois Tack

Di Benteng VOC terdapat makam tua Belanda yang konon aci makam Kapten Francois Tack (perwira VOC senior yang ikut berguna dalam penumpasan Trunajaya dan Sultan Ageng Tirtayasa). Sehingga sejarah Jepara bahkan mungkin dapat juga sejarah Nasional akan kabur jika Benteng VOC Jepara berlaku dipugar.

Yang menarik disini merupakan ternyata aci berbagai versi yang menyangkut dengan keberadaan makam Kapten Tack itu sendiri. Aci yang memberitahukan makamnya aci di Jakarta, tapi sebagian pihak mempercayai makam Kapten Tack aci di Jepara, tepatnya di Benteng VOC. Penulis merasa tertarik untuk menelusuri jejak Kapten Tack :

Amangkurat II berhasil naik takhta berkat bantuan VOC, tapi disertai dengan kontrak yang memberatkan pihak Kartasura. Ketika keadaan sudah tenang, Patih Nerangkusuma yang anti Belanda mendesaknya supaya mengkhianati kontrak tersebut.

Pada tahun 1685 Amangkurat II menjadikan aman buronan VOC bernama Untung Suropati. Kapten Francois Tack datang ke Kartasura untuk menangkapnya. Amangkurat II pura-pura membantu VOC. Tapi diam-diam, dia juga menugasi Pangeran Puger supaya menyamar sebagai anak buah Untung Suropati.

Dalam perang sengit yang dijadikan di sekeliling keraton Kartasura pada bulan Februari 1686, tentara VOC sebanyak 75 orang tewas ditumpas pasukan Untung Suropati. Pangeran Puger sendiri berhasil membunuh Kapten Tack menggunakan tombak Kyai Plered. Disini aci sebagian analisa yang mana keberadaan makam Kapten Tack bertambah condong aci di Jepara :

  1. Jenazah Kapten Tack begitu meninggal langsung dibawa ke Semarang, karena Kartasura pada waktu itu merupakan masih kota baru sehingga masih belum aci Residen Belanda yang disilakan duduk di sana.
  2. Kondisi kota Kartasura yang hancur dampak peperangan sehingga Jenazah Kapten Tack langsung segera dibawa ke Semarang untuk diterapkan upacara dengan cara militer.
  3. Dari Semarang jenazah kapten Tack dibawa ke Jepara di benteng VOC untuk dimakamkan
  4. Jika jenazah Kapten Tack dibawa ke Batavia, aci sebagian hal yang dijadikan pertimbangan pihak Belanda, diantaranya :
    1. Jalan raya Deandels waktu itu belum aci sehingga tidak dapat dilewati iring-iringan kereta berkuda, sedangkan jalan raya Semarang – Solo pada era tahun 1600 an sudah dapat dilewati kereta berkuda.
    2. Banyaknya pengikut Untung Suropati (pada waktu peperangan Untung Suropati, banyak bupati-bupati di Jawa Tengah dan Jawa Timur yang mendukung perjuangan Suropati), sehingga sangat membahayakan iring-iringan pasukan VOC di tengah jalan.
    3. Jarak Kartasura – Batavia yang kelewat jauh sehingga membahayakan kondisi jenazah sang Kapten yang matinya dalam keadaan luka-luka.
    4. Benteng VOC di Jepara pada waktu meninggalnya sang Kapten termasuk relatif baru, sehingga apabila aci perwira Belanda yang dimakamkan di sana akan dijadikan kebanggan pihak Belanda sekaligus untuk menilai jasa-jasanya.

Keindahan

Dari tembok benteng sebelah barat, kami dapat memandang teluk Jepara yang sangat Indah sampai Tome Pires bilang semua pelabuhan dunia yang telah di singgahi Pelabuhan Jepara yang di lindungi teluk yang indah . dan lain daripada itu kami dapat melihat kemegahan Stadion Gelora Bumi Kartini yang dijadikan kebanggaan masyarakat Jepara. Tempat ini cukup representative untuk wahana rekreasi keluarga khususnya warga kota Jepara dan sekelilingnya karena adun di dalam maupun di luar benteng diberi jawaban taman buatan. Bahkan di depan gerbang sebelah kiri terhampar taman buah yang memuat tanaman Mangga, Belimbing, Jambu, bahkan Sukun.

Pemandu Wisata

Jika anda ingin ke tempat wisata ini tetapi tidak tahu arah jalan untuk menuju tempat tersebut, maka anda dapat menghubungi perwakilan pemandu wisata resmi kabupaten Jepara di 081390712703.

Fasilitas

  • Kawasasan Benteng
  • Hotspot Area
  • Taman Buah-Buahan

Footnote



Sumber :
id.wikipedia.org, andrafarm.com, pasar.pahlawan.web.id, wiki.edunitas.com, dsb-nya.