Anwar Sadat
Mohammed Anwar Al Sadat محمد أنورالسادات | |
---|---|
Presiden Mesir ke-3 | |
Masa kedudukan 20 Oktober 1970 – 6 Oktober 1981 | |
Didahului oleh | Gamal Abdel Nasser |
Dialihkan oleh | Hosni Mubarak |
Informasi pribadi | |
Lahir | 25 Desember 1918 Mit Sisa dari pembakaran Al-Kum, Al-Minufiyah, Mesir |
Berpulang | 6 Oktober 1981 Kairo, Mesir |
Kebangsaan | Al Menofeia, Mesir |
Partai politik | Persatuan Arab Sosialis (hingga 1977) Partai Nasional Demokratik (dari 1977) |
Suami/istri | Jehan Sadat |
Jenderal Akbar Mohammed Anwar Al Sadat (bahasa Arab: محمد أنورالسادات; lahir di Mit Sisa dari pembakaran Al-Kum, Al-Minufiyah, Mesir, 25 Desember 1918 – meninggal di Kairo, Mesir, 6 Oktober 1981 pada umur 62 tahun) yaitu seorang tentara dan politikus Mesir. Beliau memegang kedudukan sebagai Presiden ketiga Mesir pada periode 15 Oktober 1970 sampai terbunuhnya pada 6 Oktober 1981. Oleh alam Barat beliau diasumsikan sebagai orang yang sangat berpengaruh di Mesir dan di Timur Tengah dalam sejarah modern.
Latar balik
Sadat dilahirkan di Mit Sisa dari pembakaran Al-Kum, Al-Minufiyah, Mesir, dalam sebuah keluarga Mesir-sudan yang miskin, dengan 12 saudara laki-laki dan perempuan. Ayahnya yaitu seorang Mesir, selama ibunya orang Sudan. Beliau lulus dari Akademi Militer Kerajaan di Kairo pada 1938 dan ditempatkan di Korps Isyarat. Beliau bergabung dengan Gerak-gerak yang dibuat Perwira Bebas, yang bertekad untuk membebaskan Mesir dari kekuasaan Britania Raya.
Pada Peperangan Alam II beliau dipenjarakan oleh Britania atas usaha-usahanya untuk mendapatkan bantuan dari Kekuatan Poros dalam mengusir pasukan-pasukan pendudukan Britania. Beliau ikut serta dalam kudeta 1952 yang menggulingkan Raja Farouk II. Ketika revolusi meletus, beliau diperintahkan mengambil alih jaringan radio dan mengumumkan pecahnya revolusi kepada rakyat Mesir.
Pada 1964, sesudah memegang bermacam kedudukan dalam pemerintahan Mesir, beliau ditunjuk oleh Presiden Gamal Abdel Nasser untuk memegang kedudukan sebagai Wakil Presiden. Beliau menguasai kedudukan itu sampai 1966, dan sekali kembali dari 1969 sampai 1970.
Sesudah Nasser berpulang, Anwar Sadat dilantik dijadikan Presiden.
Pada tahun 1973, Anwar Sadat, bersama-sama dengan Hafez Al Assad, Syria, memimpin Mesir dalam Peperangan Yom Kippur memainkan perang terhadap Israel, untuk merebut kembali semenanjung Sinai, yang dicaplok oleh Israel ketika Krisis Terusan Suez 1956 dan Peperangan Enam Hari.Meskipun dalam pertempuran ini masih dipertentangkan pihak menang ataupun kalah, serta hasil Perjanjian Camp David yang memastikan Sinai kembali ketangan Mesir, keberhasilan Anwar Sadat menaikan moral rakyat Mesir dan Alam Arab serta mengadakan untuk perjanjian damai beberapa tahun berikutnya.
Perjanjian damai Camp David yang diprakarsai Jimmy Carter dan Henry Kissinger memang mengembalikan wilayah Mesir yang sebelumnya direbut oleh Israel pada peperangan 1967. Tetapi tidak mengembalikan Dataran Tinggi Golan yang direbut Israel kepada Syria pada peperangan 1967. Meski secara politik, peperangan Yom Kippur atau Peperangan Ramadhan 1973 itu menguntungkan alam Arab, masalah Palestina dan Jerusalem terutama Jerusalem Timur yang direbut Israel pada peperangan 1967 masih mengganjal bahkan beberapa kalangan mengisahkan dilalaikan. Hal ini membikin kemarahan dari kalangan PLO, kaum fundamentalis dan kebangkitan Islam dan kalangan Palestina serta alam Arab, terutama sesudah kunjungannya ke Jerussalem atas undangan Manachem Begin.
Pada tahun 1977, Anwar Sadat mengadakan kunjungan ke Jerusalem atas undangan Perdana Menteri Israel, Menachem Begin yang adalah awal perundingan perdamaian antara Israel dan Mesir. Pada tahun 1978, terciptalah Perjanjian Damai Camp David, yang mana Anwar Sadat dan Menachem Begin menyambut Hadiah Nobel Perdamaian. Bagaimanapun tindakan ini ditentang hebat oleh alam Arab. Banyak yang percaya bahwa hanya dengan ancaman militer dapat memaksa Israel berunding mengenai Palestina, dan Perjanjian Damai Camp David menepikan Mesir yang diasumsikan kekuatan militer di alam Arab yang signifikan disamping Syria dan Irak pada saat itu.
Pada September 1981, Anwar Sadat mengenakan tindakan represif kepada organisasi kebangkitan Islam yang diaggapnya fundamentalis, termasuk kumpulan murid, dan organisasi Koptik, yang diasumsikannya dapat mengganggu stabilitas nasional Mesir, dengan mengadakan tindakan penangkapan dan penahanan menyebabkan dia dikecam diseluruh alam diatas pelanggaran HAM dalam tindakannya itu.
Pada 6 Oktober 1981, Presiden Anwar Sadat tewas ditembak dalam sebuah parade militer oleh bagian tentara bagian Jihad Islam. Ini adalah organisasi muslim Mesir bertujuan keras yang menentang perjanjian damai Mesir dengan Israel. Tindakan represif bagian Jihad Islam terlihat dalam peristiwa September. Anwar Sadat kesudahan dialihkan oleh Wakil Presiden Hosni Mubarak.
Didahului oleh: Gamal Abdel Nasser | Presiden Mesir 1970-1981 | Diteruskan oleh: Hosni Mubarak |
|
wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, informasi.web.id, pasar.kelas-karyawan.co.id, dan sebagainya.