Surah Al-Hajj
al-Hajj الحجّ | |
---|---|
![]() | |
Informasi | |
Arti | Haji |
Klasifikasi | Madaniyah Makkiyyah |
Surah ke | 22 |
Juz | Juz 17 |
Statistik | |
Banyak ruku' | 10 ruku |
Banyak ayat | 78 ayat |
Ayat Sajdah | Ayat 18 dan 77 |
![](https://pasar.pts-ptn.net/_sepakbola/_baca_image.php?td=7&kodegb=200px-Abbasid_Koran_folio_from_Egypt.jpg)
Surah Al-Hajj (bahasa Arab:الحجّ, al-Hajj, "Haji") yaitu surah ke-22 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri dari 78 ayat . Beberapa ayat dari surah ini diturunkan di Mekkah dan beberapa lagi di Madinah, oleh karenanya para ahli tafsir beda pendapat mengenai golongan surah ini (Makkiyah atau Madaniyah)
Surah ini dinamai surah ini Al-Hajj, karena surah ini mengemukakan hal-hal yang berkomunikasi dengan ibadah haji, seperti ihram, thawaf, sa'i, wuquf di Arafah, mencukur rambut, syi'ar-syi'ar Allah, faedah-faedah dan hikmah-hikmah disyari'atkannya haji. Ditegaskan pula bahwa ibadat haji itu telah disyari'atkan pada masa Nabi Ibrahim, dan Ka'bah didirikan oleh Nabi Ibrahim bersama puteranya Ismail.
Menurut Al Ghaznawi, surah Al-Hajj termasuk di selang surah-surah yang tidak seperti biasa, diturunkan di malam dan di siang hari, dalam musafir dan dalam hal tidak musafir, ada ayat-ayat yang diturunkan di Mekah dan ada pula yang diturunkan di Madinah, intinya ada yang berkomunikasi dengan peperangan dan ada pula yang berkomunikasi dengan perdamaian, ada ayat-ayatnya yang muhkam dan ada pula yang mutasyabihaat.
Pokok-pokok inti
- Keimanan: Keimanan tentang keadaan kebangkitan dan huru-hara hari kiamat; dari bangunan lingkungan kehidupan semesta dapat diambil bukti- bukti tentang keadaan Allah Maha Pencipta.
- Hukum-hukum: Kewajiban berhaji untuk kaum muslimin dan haji telah disyari'atkan pada masa Ibrahim a.s.; hukum berkata dusta; larangan menyembah berhala; binatang-binatang yang halal dimakan; hukum menghalang-halangi manusia dari jalan Allah dan Masjidil-haram; keizinan bertempur untuk mempertahankan diri dan agama; hukum-hukum yang berkomunikasi dengan haji.
- Dan lain-lain: Membantah kebenaran tanpa ilmu yaitu afal yang tercela; tanda-tanda takwa yang sampai ke hati; tiap-tiap agama yang dibawa rasul-rasul sejak dahulu ada syari'at tertentu dan kegiatan melakukannya; pahala orang yang mati dalam berhijrah di jalan Allah; sikap orang-orang kafir bila mendengar ayat-ayat Al Quran; anjuran berjihad dengan sesungguhnya; celaan Islam terhadap orang-orang yang tidak tetap pendiriannya dan selalu mencari keuntungan untuk diri sendiri.
Referensi
- Mukaddimah Al Qur'an versi terjemahan Departemen Agama Republik Indonesia
Pranala Luar
Surah Sebelumnya: Surah Al-Anbiya' | Al-Qur'an | Surah Berikutnya: Surah Al-Mu’minun |
Surah 22 |
m.andrafarm.com, pasar.kuliah-karyawan.com, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, dsb.