![](https://pasar.pts-ptn.net/_sepakbola/_baca_image.php?td=5&kodegb=300px-Niger_river_map.jpg)
Peta Sungai Nigeria dengan lembah sungainya dalam warna hijau. Tampak bahwa sungai ini berhulu di
Guinea, kemudian membelok ke dalam benua, dan yang belakang sekalinya berhilir ke samudra di
Nigeria.
Sungai Niger adalah sungai utama di Afrika barat, dengan panjang bertambah dari 2500 mil (atau 4000 km). Sungai ini mengalir menempuh Guinea, Mali, Niger, di perbatasan Benin dan kemudian menempuh Nigeria, berhilir menempuh sebuah delta sungai yang sangat besar, yang dikenal sebagai Delta Niger, menuju ke Teluk Guinea. Sungai Niger adalah sungai ketiga terpanjang di Afrika, sehabis Sungai Nil dan Sungai Kongo (dahulu bertambah dikenal sebagai Sungai Zaïre). Anak sungai utamanya adalah Sungai Benue.
Etimologi
![](https://pasar.pts-ptn.net/_sepakbola/_baca_image.php?td=5&kodegb=300px-Niger_river_at_Koulikoro.jpg)
Sungai Niger di Kulikoro
Sumber dari nama Niger yang sesungguhnya, tidak diketahui. Pada umumnya diasumsikan bahwa ucap ini diambil dari ucap Latin niger yang berarti hitam. Namun demikian tidak ada bukti yang mendukung anggapan ini, dan mungkin ucap ini malah berasal dari para penjelajah Portugis yang mempergunakan ucap dalam bahasa mereka negro atau preto, sebagaimana mereka pergunakan di tempat beda di dunia; karena bagaimanapun Sungai Niger bukanlah sebuah sungai air hitam (lihat Rio Negro).
Nama ini kemudian diperkirakan berasal dari ucap lokal/pribumi, tapi tidak ada ucap yang meyakinkan di selang 30 bahasa di bertambah kurang delta Niger dan daerah bertambah kurang sungai. Salah satu hipotesis adalah bahwa ucap itu berasal dari frasa Tuareg gher n gheren atau "sungai di selang sungai-sungai" (dipendekkan menjadi ngher), berasal dari daerah menengah sungai di bertambah kurang Timbuktu.
Negara-negara Nigeria dan Niger dinamai dari sungai ini. Masyarakat yang tinggal di bertambah kurang sungai ini memiliki beragam sebutan untuknya, seperti Jeliba dalam bahasa Manding dam Isa Ber ("sungai besar") dalam bahasa Songhay. Roma Kuno menyebut Niger sebagai Dasibari. Daerah arus tengah dan yang belakang sekali menyebutnya Quorra, yang juga tidak diketahui asal-usulnya.
Geografi
![](https://pasar.pts-ptn.net/_sepakbola/_baca_image.php?td=5&kodegb=300px-Niger_River_Center_Island.jpg)
Rumah-rumah lumpur di pulau utama Danau Debo, di salah satu babak yang lapang dari Sungai Niger
Sungai Niger adalah sungai yang relatif "jernih", yang mengalirkan hanya sepersepuluh sediman ketimbang Sungai Nil. Ini diakibatkan oleh hulu Niger terletak di bebatuan kuno yang hanya seberapa meloloskan endapan.[1] Namun demikian, seperti juga Nil, sungai Niger selalu banjir musiman, dimulai pada bulan September, memuncak di November, dan yang belakang sekalinya di bulan Mei.[2]
Ciri khas sungai ini adalah Delta Pedalaman Niger, yang terbentuk di daerah di mana lereng sungai itu mematah.[3] Akibatnya adalah suatu wilayah dengan arus arus seperti jalinan pita, rawa-rawa, dan danau-danau sebesar negara Belgia; dan banjir musiman menjadikan Delta itu luar biasa produktif baik di bidang perikanan maupun agrikultur.[4]
Sungai Niger memiliki bangun-bangun arus yang tidak biasa sebagaimana umumnya sungai-sungai besar bedanya. Sebuah bangun-bangun bumerang yang membingungkan ahli-ahli geografi Eropa selama dua milenium. Hulunya ada hanya 150 mil (240 km) dari Samudra Atlantik, tapi sungai itu mengalir menjauhi lautan menuju Gurun Sahara, dan tiba-tiba mematah ke kanan menuju tenggara hingga ke Teluk Guinea.
Orang Romawi Kuno mengira bahwa arus sungai ini yang ada di akrab Timbuktu merupakan babak dari Sungai Nil (seperti Pliny), hal sama yang juga dikira oleh Ibnu Batutah, sementara pada awal abad ke-17 para penjelajah Eropa mengira bahwa sungai itu mengalir ke arah barat dan masuk ke Sungai Senegal. Kebenaran yang sesungguhnya mungkin sudah diketahui oleh kaum pribumi di sana, tetapi orang-orang Barat baru mengetahuinya pada yang belakang sekali abad ke-19.
Bangun-bangun geografis yang tidak seperti biasa ini jelas merupakan gabungan dari dua sungai kuno yang menjadi satu. Babak awal sungai Niger, berhulu dari kota perdagangan Timbuktu hingga tikungan di sungai saat ini, dahulu bermuara di sebuah danau (yang pada saat ini sudah hilang), sementara babak selanjutnya dari sungai Niger dimulai di bukit-bukit di akrab danau tersebut dan mengalir ke selatan hingga ke Teluk Guinea. Karena Sahara mengering pada 4000-1000 SM, kedua sungai berganti arusnya dan bergantian bertautan. (Penjelasan ini diterima dengan programa umum, walaupun ada ahli-ahli geologi yang tidak setuju.)
Bangun-bangun geografis yang tidak biasa ini telah membuat babak utara dari sungai ini, yang bertambah dikenal sebagai tikungan Niger, menjadi sebuah wilayah yang penting. Tikungan ini merupakan sungai utama yang terdekat dan menjadi sumber pengairan bagi gurun Sahara; dan dengan demikian menjadikannya pusat perdagangan melalui Sahara barat. Perdagangan yang menguntungkan ini menjadikan tikungan itu sebagai pusat kerajaan-kerajaan Sahel dari Mali dan Gao. pire|Mali]] and Gao.
Sungai Niger dalam kisah rekaan
Babak rentangan panjang hilir sungai Niger menjadi latar kisah-kisah pengarang novel Clive Cussler, dan bagi sebuah film aksi-petualangan tahun 2005 "Sahara". Sungai ini juga menjadi latar balik karya besar T. Coraghessan Boyle, "Water Music".
Pranala luar
- (Inggris) Informasi dan peta sungai Niger
- (Inggris) Peta lembah Sungai Niger di Water Resources eAtlas
- (Inggris) Niger Currents: Exploring life and technology along the Niger River
Referensi
- ^ Reader, John. Afrika. Washington, D.C.: National Geographic Society, 2001. hal. 191
- ^ Reader, hal. 191
- ^ Reader, hal. 191
- ^ Reader, hal. 191-192
Sumber :
m.andrafarm.com, pasar.kuliah-karyawan.com, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, dsb.