Sejarah Korea Selatan


Sejarah Korea Selatan secara resmi dimulai ketika pembentukan negara Korea Selatan pada 15 Agustus 1948, meskipun Syngman Rhee telah mendeklarasikan pembentukannya di Seoul pada 13 Agustus.

Setelah Penjajahan Jepang di Korea yang dihabisi sebab kekalahan Jepang pada Pertempuran Dunia II tahun 1945, Korea dibagi dibuat menjadi dua wilayah berdasarkan garis 38 derajat lintang utara berdasarkan dengan kontrak yang diadakan oleh PBB. Uni Soviet di anggota utara dan Amerika Serikat di anggota selatan. Uni Soviet dan Amerika Serikat tidak sukses mencapai kesepakatan mengenai implementasi penyatuan Korea. Tentang ini mengakibatkan pembentukan pemerintahan yang terpisah dengan setiap pemerintah mengklaim memiliki wilayah resmi atas seluruh Korea.

Sejarah Korea Selatan dalam perkembangannya diwarnai oleh pemerintahan yang demokratis dan otokratis secara bergantian. Republik pertama yang permulaannya diklaim sebagai pemerintahan yang demokratis lama kelamaan dibuat menjadi otokratis hingga dihabisi jatuh pada tahun 1960. Republik kedua yang benar-benar demokratis wajib dijatuhkan oleh rezim militer yang otokratis dalam waktu yang singkat. Republik keenam adalah pemerintahan yang stabil dan menganut asas demokrasi liberal.

Peristiwa ketika belum kemerdekaan

Deklarasi Kairo pada bulan Desember 1943 oleh Sekutu yang tergabung atas Inggris, Cina dan Amerika Serikat, menjelaskan bahwa Korea akan dimerdekakan Jepang dan akan dibuat menjadi negara merdeka "pada waktunya, walaupun presiden Amerika Serikat Franklin D. Roosevelt memiliki rencana yang lain bagi Korea, rakyat Korea menerjemahkan manfaat "pada waktunya" sebagai "saat dimana Pertempuran Pasifik dihabisi dan kekuasaan Jepang disingkirkan dari Korea".

Kemerdekaan

Pada tanggal 15 Agustus 1945, Jepang menjelaskan penyerahan tanpa syarat kepada Tentara Sekutu dan kemerdekaan yang telah lama disandarkan rakyat Korea dihabisi tiba. Pada hari itu, para pemimpin negara, termasuk Yeo Un-hyeong, membentuk Komite Persiapan bagi Pendirian Negara Korea. Bermacam keaktifan diadakan di seluruh negeri bagi mendukung persiapan itu. Para pejuang kemerdekaan yang berjuang di luar negeri lagi ke Korea.

Namun, Amerika Serikat memiliki rencana bagi membagi Semenanjung Korea sepanjang pararel ke-38 dibuat menjadi dua zona operasi militer bagi Amerika Serikat dan Uni Soviet. Lebih lanjut, rencana Amerika Serikat sebenarnya adalah bukan membentuk sebagai Korea negara merdeka sesegera mungkin setelah merdeka. Malahan Roosevelt ingin membentuk sebagai Korea sebagai negara di bawah Perwalian Sekutu sementara 35 tahun setelah lepas sama sekali dari Jepang. Jendral R.Hodge, komandan AS di Korea, mengerahkan Pemerintahan Militer Bersenjata AS (US Army Military Goverment) dan membentuk sebagai Korea anggota selatan sebagai kawasan di bawah peraturan militer Amerika Serikat. Bangsa Korea sangat kecewa dan geram. Perasaan simpati mereka terhadap Amerika Serikat langsung dingin.

Pembagian dan pendudukan asing atas Korea

Tentang yang lagi memunculkan kemarahan rakyat Korea terhadap Sekutu adalah Kebijakan Moskow pada bulan Desember 1945. Sekutu bertemu di Moskow dan merencanakan pembentukan Komisi Gabungan Amerika Serikat - Uni Soviet guna membangun pemerintahan di Korea dan mengelolanya di bawah perwalian 5 tahun. Rencana ini didorong rakyat Korea yang menganggap tentang tersebut adalah pelecehan terhadap usaha dan perjuangan mereka bagi merdeka dari penjajahan sementara 36 tahun. Rakyat Korea melakukan protes besar-besaran di seluruh negeri bagi menentang Kebijakan Moskow, namun di permulaan 1946, komunis di Korea Utara dan Korea Selatan mendukung kebijakan tersebut sebab ditekan oleh Uni Soviet. Sebanyak 2 juta orang yang menentang rencana tersebut mengungsi dari Korea anggota utara ke selatan. Sementara periode 1946 hingga 1948, otoritas Soviet memberikan dukungan penuh kepada pemimpin komunis Kim Il-sung. Kim yang datang ke Korea dengan pasukan Uni Soviet telah dibuat menjadi boneka komunis yang berpengaruh di Korea anggota utara. Setelah menyingkirkan semua organisasi nasionalis, Kim Il-sung dibuat menjadi pemimpin Pemerintahan Korea Sementara di bawah kendali Uni Soviet. Dengan pengaruh negara komunis tersebut, Kim Il-sung mengkomuniskan Korea Utara. Pada masa pemerintahan Amerika Serikat, prinsip-prinsip demokrasi dikenalkan di pihak Korea Selatan. Namun begitu, tentara nasional tidak mendukung kebijakan AS. Demokrasi yang dibawa AS meningkatkan pertumbuhan organisasi-organisasi sosial dan politik, tak terkecuali bagi pendukung komunis. Kala Partai Komunis Korea, yang mengubah namanya dibuat menjadi Partai Buruh Korea Selatan, menghasut gerakan buruh, mencetak uang palsu dan terlibat dalam keaktifan ilegal, Pemerintahan Militer AS menekan dan memaksa mereka pergi ke Korea Utara. Namun, banyak pendukung komunis bergerak di bawah tanah dan terus menyebabkan masalah-masalah politik dan ekonomi yang pelik di Korea Selatan. Korea Selatan kala itu diberi ajaran oleh Syngman Rhee, yang ditunjuk AS sebagai pemimpin Pemerintahan Sementara Korea.

Pendirian Republik Korea

Amerika Serikat berharap bantuan kepada Perserikatan Bangsa Bangsa pada bulan September 1947 mengenai nasib Korea Selatan seterusnya. Majelis Luhur PBB membentuk resolusi pada bulan November bagi membentuk dan mengirim UNTCOK (United Nations Temporary Commision on Korea) atau Komisi Sementara PBB di Korea bagi mengadakan pemilu dan merancang pemerintahan yang resmi guna menghabisi pendudukan asing atas Korea. Rakyat Korea menghendaki diakhirinya pendudukan asing atas negara mereka secepat mungkin dan mendukung rencana PBB. Rencana ini juga didukung oleh tokoh nasionalis seperti Syngman Rhee dan pendukungnya. Pemilu diadakan pada tanggal 10 Mei 1948. Pada tanggal 15 Agustus 1948, Republik Korea sah berdiri. Syngman Rhee mengambil sumpah jabatan sebagai presiden pertama Republik Korea (Korea Selatan). Sementara itu, Korea Utara mulai melaksanakan rencana di bawah Uni Soviet dan menangkat Kim Il-sung sebagai presiden Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) pada bulan September 1948.

Pertempuran Korea

Ancaman Korea Utara

Pemerintah Korea Selatan berharap supaya Amerika Serikat tetap mendudukkan pasukannya lebih lama. Namun AS menarik pasukannya di kesudahan musim panas tahun 1949, pergi dari 96.000 tentara Korea Selatan yang tak terlatih dan miskin persenjataan dengan hanya 500 orang penasehat militer AS. Lain tentangnya dengan Korea Utara yang menerima bantuan perlengkapan militer yang akbar, adalah 200 jet tempur dan 500 tank ketika belum menarik pasukannya. Lain daripada itu, 2500 orang penasehat militer Soviet masih tinggal bagi melatih 175.000 pasukan Korea Utara. Pada bulan Juni 1950, jumlah pasukan Korea Utara telah tumbuh dibuat menjadi 200.000 orang. Dengan pertumbuhan daya militer dan dukungan Soviet, Korea Utara meningkatkan ancaman bagi menumbangkan Korea Selatan.

Meletusnya pertempuran

Pada tanggal 25 Juni 1950, pasukan Korea Utara menyerbu Korea Selatan dari banyak front di sepanjang paralel ke-38. Rezim Kim Il-sung didukung penuh oleh Cina dan Uni Soviet. Pasukan Korea Utara merebut Seoul pada hari ketiga pertempuran dan perlahan melancarkan serangan ke arah selatan. Dua hari akhir, pasukan AS mendarat dan membantu Korea Selatan. Setelah itu, 16 negara mengirimkan tentaranya sebagai pasukan PBB ikut berperang di pihak Korea Selatan. Pasukan Korea Selatan terus mundur ke selatan semenanjung hingga September 1950. Dengan partisipasi pasukan PBB, Korea Selatan melancarkan serangan sanggahan dan merebut sebagian akbar wilayah semenanjung pada pertengahan Oktober. Korea Utara mendapat bantuan dari tentara Cina yang berjumlah akbar sehingga Pertempuran Korea kini dibuat menjadi medan konfrontasi selang kapitalis yang diberi ajaran AS dan sosialis Uni Soviet. Sebab bantuan Cina, pihak Korea Selatan dan pasukan PBB lagi mundur. Kedua belah pihak "mandek" di sepanjang paralel ke-38 dan tidak mungkin lagi dapat bergerak maju. AS dan Uni Soviet memulai perundingan gencatan senjata dalam setahun pertama pertempuran. Namun, kedua pihak terus melancarkan serangan pada dua tahun berikutnya demi ambisi memenangkan pertempuran. Di kesudahan pertempuran, total korban tewas mencapai 4,5 juta jiwa.

Kesudahan pertempuran

Pada tanggal 25 Juli 1953, persetujuan gencatan senjata ditandatangani, walaupun Korea Selatan yang menghendaki pertempuran terus dilanjutkan bagi merebut seluruh semenanjung, mengusir menandatanganinya. Kedua pihak juga gagal membenarkan hubungan bagi berbaik.

Hasil gencatan senjata adalah dibuat menjadinya Zona Demiliterisasi Korea yang adalah garis hadapan pertempuran sebagai tembok pembatas antar negara. Ambisi Korea Utara bagi menaklukkan Korea Selatan telah gagal, namun pertempuran telah merusak sarana umum di Korea Selatan. Lebih kurang 2 juta orang Korea Utara melarikan diri ke selatan. Pada tahun 1954, kontrak keamanan selang AS dan Korea Selatan diresmikan dan dengan kontrak itu, bantuan militer AS ke Korea Selatan dimulai guna memperkuat tingkatan bersenjatanya. Pertempuran yang dimulai oleh Korea Utara hanya membentuk rakyat Korea Selatan dibuat menjadi semakin anti-komunis.

Republik Pertama pasca Pertempuran Korea

Revolusi April

Pada tanggal 19 April 1960, para mahasiswa melakukan demonstrasi besar-besaran di ibukota sebagai bentuk protes terhadap upaya presiden Syngman Rhee yang tetap mempertahankan jabatan sebab melakukan kecurangan dalam pemilu yang telah dilanjutkan pada 15 Maret 1960. Ia telah memperpanjang masa kepemimpinannya dua kali lewat amandemen konstitusional tahun 1952 dan 1954. Mahasiswa menuntut supaya hasil pemilu tersebut dibatalkan. Polisi melepaskan tembakan dan memicu bentrokan dengan mahasiswa yang didukung oleh penduduk dan militer. Tentara diperintahkan oleh pemerintah bagi bergerak kala polisi sudah tidak mampu lagi bagi menghalangi para pendemo yang berkumpul di hadapan kantor kepresidenan, namun tentara mengabaikan perintah tersebut. Dalam Revolusi April, total 184 orang tewas dan 6000 terluka sebab bentrokan dengan polisi. Presiden Rhee dan kabinetnya bubar dan Republik Pertama pada April 1960. Revolusi ini adalah perjuangan hak asasi manusia rakyat Korea yang pertama dalam sejarah Korea dan juga sebagai bentuk perjuangan demokrasi rakyatnya.

Kudeta Militer Mei

Dua badan legislatif baru dari Majelis Nasional mengamandemen konstitusi dan memastikan Yun Po-sun sebagai presiden. Presiden Yun menunjukkan Chang Myon sebagai perdana menteri. Dengan begitu, berdirilah Republik Kedua pada bulan Juli 1960. Pemerintahan yang baru dan Partai Demokrat yang berkuasa masih belum mampu bagi meningkatkan kondisi perekonomian, memperlihatkan kepemimpinan politik atau mengelola pengaruh Komunis di Korea Selatan. Ancaman dari Korea Utara meningkat ketika kondisi pemerintahan berlaku sangat lemah dalam mengelola permasalahan-permasalahan dalam negeri.

Takut akan ancaman yang semakin acap dari Korea Utara, Jendral Park Chung-hee melakukan revolusi militer pada tanggal 16 Mei 1961. Park Chung-hee yang membangun junta sukses mengembalikan stabilitas sosial. Dua buah partai baru kelahiran, adalah Partai Republik Demokrasi dan Partai Demokrasi Baru. Rencana Perkembangan Ekonomi 5 Tahun dimulai pada tahun 1962.

Periode industrialisasi dan kemajuan ekonomi

Mulai tahun 1962, Korea Selatan melaksanakan rencana ekonomi dengan meminjam dana dari negara lain. Yang pertama dilanjutkan adalah memproduksi barang dengan menggunakan mesin dan material impor bagi akhir diekspor. Dalam periode ini, bermacam sarana industri didirikan dan pemerintah membentuk kebijakan yang mempermudah masuknya investasi asing. Ditambah dengan tenaga kerja yang sangat terampil, Korea Selatan dapat membentuk produk yang menyaingi produk dari negara industri. Pada tahun 1970-an, industri mengembang ke segi kimia berat. Ekspor produk-produk kimia berat meningkat pesat pada periode ini.

Republik Kelima

Pada tahun 1979, Presiden Park Chung-hee terbunuh dan periode Republik Keempat dihabisi. Pemerintahan akhir pindah ke tangan jenderal bernama Chun Doo-hwan. Di bawah konstitusi baru, Jenderal Chun terpilih sebagai presiden Republik Kelima. Meningkatnya Chun dikunjungi ketidakpuasan penduduk yang menghendaki transisi yang demokratis. Permulaan periode ini diwarnai dengan peristiwa Pergerakan Demokratisasi Mei yang terjadi di Gwangju.



Asal :
pasar.kurikulum.org, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, buku.us, dsb-nya.