_
PADDY
COLLECTION OF FREE STUDIES
Change to views  Mobile1, 2 Laptop 
C G K O V Z 3 5 
Search in Collection of Free Studies   
solid  (Before this subject)(NextPagaden West, Subang

Padi

Padi
Padi dari Koehler's Book of Medicinal Plants
Padi dari Koehler's Book of Medicinal Plants
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:Plantae
Divisi:Magnoliophyta
(tidak termasuk)Monocots
(tidak termasuk)Commelinids
Ordo:Poales
Famili:Poaceae
Genus:Oryza
Spesies:O. sativa
Nama binomial
Oryza sativa

Padi (bahasa latin: Oryza sativa L.) yaitu salah satu tanaman budidaya terpenting dalam peradaban. Meskipun terutama mengacu pada jenis tanaman budidaya, padi juga dipakai untuk mengacu pada beberapa jenis dari marga (genus) yang sama, yang biasa disebut menjadi padi liar. Padi diduga berasal dari India atau Indocina dan masuk ke Indonesia dibawa oleh nenek moyang yang migrasi dari daratan Asia sekitar 1500 SM. [1]

Produksi padi dunia menempati urutan ketiga dari semua serealia, setelah jagung dan gandum. Namun demikian, padi yaitu sumber karbohidrat utama untuk mayoritas masyarakat dunia.

Hasil dari pengolahan padi dinamakan beras.

Daftar inti

Ciri ciri

Padi termasuk dalam suku padi-padian atau poaceae. Terna semusim,berakar serabut,batang sangat pendek,struktur serupa batang terbentuk dari rangkaian pelepah daun yang saling menopang daun sempurna dengan pelepah tegak,daun mempunyai bentuk lanset,warna hijau muda sampai hijau tua,berurat daun sejajar,tertutupi oleh rambut yang pendek dan jarang,bagian bunga tersusun majemuk,tipe malai bercabang,satuan bunga disebut floret yang terletak pada satu spikelet yang duduk pada panikula,tipe buah bulir atau kariopsis yang tidak dapat dibedakan mana buah dan bijinya,bentuk nyaris bulat sampai lonjong,ukuran 3mm sampai 15mm,tertutup oleh palea dan lemma yang dalam bahasa sehari-hari disebut sekam,struktur dominan padi yang biasa dikonsuksi yaitu jenis enduspermium.

Reproduksi

Tiap bunga padi memiliki enam kepala sari (anther) dan kepala putik (stigma) bercabang dua mempunyai bentuk sikat botol.Kedua organ seksual ini umumnya siap bereproduksi dalam waktu yang bersamaan.Kepala sari kadang-kadang keluar dari palea dan lemma jika telah masak. Dari bidang reproduksi,padi yaitu tanaman berpenyerbukan sendiri,karena 95% atau bertambah abuk sari membuahi sel telur tanaman yang sama. Setelah pembuahan terjadi,zigot dan inti polar yang telah dibuahi segera membelah diri.Zigot berkembang membentuk embrio dan inti polar diproduksi menjadi endosperm.Pada kemudian perkembangan,sebagian luhur bulir padi mengadung pati dibagian endosperm.Untuk tanaman muda,pati dimanfaatkan menjadi sumber gizi.

Genetika dan pemuliaan

Satu set genom padi terdiri atas 12 kromosom. Karena padi yaitu tanaman diploid, maka tiap sel padi memiliki 12 pasang kromosom (kecuali sel seksual).

Padi yaitu organisme model dalam kajian genetika tumbuhan karena dua alasan: kebutuhannya untuk umat manusia dan ukuran kromosom yang relatif kecil, yaitu 1.6~2.3 × 108 pasangan basa (base pairs, bp)[2]. Menjadi tanaman model, genom padi telah disekuensing, seperti juga genom manusia.

Perbaikan genetik padi telah berlangsung sejak manusia membudidayakan padi. Dari hasil aksi ini orang mengenal bermacam jenis ras lokal, seperti 'Rajalele' dari Klaten atau 'Pandanwangi' dari Cianjur di Indonesia atau 'Basmati Rice' dari India utara. Orang juga sukses menjadi berkembang padi lahan kering (padi gogo) yang tidak memerlukan penggenangan atau padi rawa yang mampu beradaptasi terhadap kedalaman cairan rawa yang berkali-kali berganti. Di negara lain dikembangkan pula bermacam tipe padi.

Pemuliaan padi secara sistematis baru diterapkan sejak didirikannya IRRI di Filipina menjadi babak dari gerakan modernisasi pertanian dunia yang dijuluki menjadi Revolusi Hijau. Sejak saat itu muncullah bermacam kultivar padi dengan kekuatan hasil tinggi untuk memenuhi kebutuhan pangan dunia. Dua kultivar padi modern pertama yaitu 'IR5' dan 'IR8' (di Indonesia diadaptasi diproduksi menjadi 'PB5' dan 'PB8'). Walaupun pengahabisannya tinggi tetapi jumlah petani menyorongkan karena agaknya tidak enak (pera). Selain itu, terjadi wabah hama wereng coklat pada tahun 1970-an.

Ribuan persilangan kemudian dirancang untuk membuat kultivar dengan potensi hasil tinggi dan tahan terhadap bermacam hama dan penyakit padi. Pada tahun 1984 pemerintah Indonesia sempat meraih penghargaan dari PBB (FAO) karena sukses meningkatkan produksi padi sampai dalam waktu 20 tahun dapat berganti dari pengimpor padi terbesar dunia diproduksi menjadi negara swasembada beras. Prestasi ini tidak dapat dilanjutkan dan baru kembali pulih sejak tahun 2007.

Mempunyainya bioteknologi dan rekayasa genetika pada tahun 1980-an memungkinkan perbaikan kualitas nasi. Sejumlah tim peneliti di Swiss menjadi berkembang padi transgenik yang mampu memproduksi toksin untuk hama pemakan bulir padi dengan keinginan menurunkan penggunaan pestisida. IRRI, menjalankan pekerjaan sama dengan beberapa lembaga lain, merakit "Padi emas" (Golden Rice) yang dapat membuat provitamin A pada berasnya, yang diarahkan untuk pengentasan defisiensi vitamin A di bermacam negara berkembang. Suatu tim peneliti dari Jepang juga menjadi berkembang padi yang membuat toksin untuk bakteri kolera[3]. Diinginkan beras yang dihasilkan padi ini dapat diproduksi menjadi alternatif imunisasi kolera, terutama di negara-negara berkembang.

Sejak tahun 1970-an telah diusahakan pengembangan padi hibrida, yang memiliki potensi hasil bertambah tinggi. Karena biaya pembuatannya tinggi, kultivar jenis ini dijual dengan harga bertambah mahal daripada kultivar padi yang dirakit dengan metode lain.

Selain perbaikan potensi hasil, sasaran pemuliaan padi mencakup pula tanaman yang bertambah tahan terhadap bermacam organisme pengganggu tanaman (OPT) dan tekanan (stres) abiotik (seperti kekeringan, salinitas, dan tanah masam). Pemuliaan yang diarahkan pada pengembangan kualitas nasi juga diterapkan, misalnya dengan perancangan kultivar mengandung karoten (provitamin A).

Keanekaragaman genetik

Sampai sekarang telah tersedia dua spesies padi yang dibudidayakan manusia secara massal: Oryza sativa yang berasal dari Asia dan O. glaberrima yang berasal dari Afrika Barat.

Pada awal mulanya O. sativa diasumsikan terdiri dari dua subspesies, indica dan japonica (sinonim sinica). Padi japonica umumnya berumur panjang, postur tinggi namun gampang rebah, lemmanya memiliki "ekor" atau "bulu" (Ing. awn), bijinya cenderung membulat, dan nasinya lengket. Padi indica, sebaliknya, berumur bertambah pendek, postur bertambah kecil, lemmanya tidak ber-"bulu" atau hanya pendek saja, dan bulir cenderung oval sampai lonjong. Walaupun kedua bagian subspesies ini dapat saling membuahi, persentase kesuksesannya tidak tinggi. Contoh terkenal dari hasil persilangan ini yaitu kultivar 'IR8', yang yaitu hasil seleksi dari persilangan japonica (kultivar 'Deegeowoogen' dari Formosa) dengan indica (kultivar 'Peta' dari Indonesia). Selain kedua varietas ini, dikenal varietas minor javanica yang memiliki sifat selang dari kedua tipe utama di atas. Varietas javanica hanya ditemukan di Pulau Jawa.

Kajian dengan bantuan teknik biologi molekular sekarang menunjukkan bahwa selain dua subspesies O. sativa yang utama, indica dan japonica, terdapat pula subspesies minor tetapi bersifat adaptif tempatan, seperti aus (padi gogo dari Bangladesh), royada (padi pasang-surut/rawa dari Bangladesh), ashina (padi pasang-surut dari India), dan aromatic (padi wangi dari Asia Selatan dan Iran, termasuk padi basmati yang terkenal). Pengelompokan ini diterapkan menggunakan penanda RFLP ditolong dengan isozim.[4] Kajian menggunakan penanda genetik SSR terhadap genom inti sel dan dua lokus pada genom kloroplas menunjukkan bahwa pembedaan indica dan japonica yaitu mantap, tetapi japonica ternyata terbagi diproduksi menjadi tiga kumpulan khas: temperate japonica ("japonica daerah sejuk" dari Cina, Korea, dan Jepang), tropical japonica ("japonica daerah tropika" dari Nusantara), dan aromatic. Subspesies aus yaitu kumpulan yang terpisah.[5]

Berlandaskan bukti-bukti evolusi molekular diperhitungkan kumpulan luhur indica dan japonica terpisah sejak ~440.000 tahun yang kemudian dari suatu populasi spesies moyang O. rufipogon.[5] Domestikasi padi terjadi di titik tempat yang berbeda terhadap dua kumpulan yang sudah terpisah ini. Berlandaskan bukti arkeologi padi mulai dibudidayakan (didomestikasi) 10.000 sampai 5.000 tahun ketika belum masehi.[6]

Keanekaragaman budidaya

Padi asu

Di beberapa daerah tadah hujan orang menjadi berkembang padi gogo, suatu tipe padi lahan kering yang relatif toleran tanpa penggenangan seperti di sawah. Di Lombok dikembangkan sistem padi gogo rancah, yang memberikan penggenangan dalam selang waktu tertentu sehingga hasil padi meningkat.Biasanya di daerah yang hanya bisa bercocok tanam padi gogo menggunakan model Tumpang Sari. Sistem Tumpang sari yaitu dalam sekali tanam tidak hanya menanam padi, hendak tetapi juga tanaman lain dalam satu lahan. Padi gogo biasanya di tumpang sari dengan jagung atau Ketela Pohon.

Padi rawa

Padi rawa atau padi pasang surut tumbuh liar atau dibudidayakan di daerah rawa-rawa. Selain di Kalimantan, padi tipe ini ditemukan di lembah Sungai Gangga. Padi rawa mampu membentuk batang yang panjang sehingga dapat menyertai perubahan kedalaman cairan yang ekstrem musiman.

Keanekaragaman tipe beras/nasi

Padi pera

Padi pera yaitu padi dengan kadar amilosa pada pati bertambah dari 20% pada berasnya. Butiran nasinya jika ditanak tidak saling melekat. Lawan dari padi pera yaitu padi pulen. Beberapa luhur orang Indonesia menyukai nasi jenis ini dan bermacam jenis beras yang dijual di market Indonesia tergolong padi pulen. Penggolongan ini terutama diamati dari konsistensi nasinya.

Ketan

Ketan (sticky rice), patut yang putih maupun merah/hitam, sudah dikenal sejak dahulu. Padi ketan memiliki kadar amilosa di bawah 1% pada pati berasnya. Patinya didominasi oleh amilopektin, sehingga jika ditanak sangat lekat.

Padi celeng

Padi wangi atau harum (aromatic rice) dikembangkan orang di beberapa tempat di Asia, yang terkenal yaitu ras 'Cianjur Pandanwangi' (sekarang telah diproduksi menjadi kultivar unggul) dan 'rajalele'. Kedua kultivar ini yaitu varietas javanica yang berumur panjang.

Di luar negeri orang mengenal padi biji panjang (long grain), padi biji pendek (short grain), risotto, padi susu umumnya menggunakan metode silsilah. Salah satu tahap terpenting dalam pemuliaan padi yaitu dirilisnya kultivar 'IR5' dan 'IR8', yang yaitu padi pertama yang berumur pendek namun berpotensi hasil tinggi. Ini yaitu awal revolusi hijau dalam budidaya padi. Bermacam kultivar padi berikutnya umumnya memiliki 'darah' kedua kultivar perintis tadi.

Bidang budidaya

Teknik budidaya padi telah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang kemudian. Sejumlah sistem budidaya dilaksanakan untuk padi.

  • Budidaya padi sawah (Ing. paddy atau paddy field), diduga dimulai dari daerah lembah Sungai Yangtse di Tiongkok.
  • Budidaya padi lahan kering, dikenal manusia bertambah dahulu daripada budidaya padi sawah.
  • Budidaya padi lahan rawa, diterapkan di beberapa tempat di Pulau Kalimantan.
  • Budidaya gogo rancah atau disingkat gora, yang yaitu modifikasi dari budidaya lahan kering. Sistem ini sukses dilaksanakan di Pulau Lombok, yang hanya memiliki musim hujan singkat.

Tiap sistem budidaya memerlukan kultivar yang adaptif untuk masing-masing sistem. Kumpulan kultivar padi yang cocok untuk lahan kering dikenal dengan nama padi gogo.

Secara ringkas, bercocok tanam padi mencakup persemaian, pengalihan atau penanaman, pemeliharaan (termasuk pengairan, penyiangan, perlindungan tanaman, serta pemupukan), dan panen. Bidang lain yang penting namun bukan termasuk dalam rangkaian bercocok tanam padi yaitu pemilihan kultivar, pengolahan biji dan penyimpanan biji.

Hama dan penyakit

Hama-hama penting
  • Penggerek batang padi putih ("sundep", Scirpophaga innotata)
  • Penggerek batang padi kuning (S. incertulas)
  • Wereng batang punggung putih (Sogatella furcifera)
  • Wereng coklat (Nilaparvata lugens)
  • Wereng hijau (Nephotettix impicticeps)
  • Lembing hijau (Nezara viridula)
  • Walang sangit (Leptocorisa oratorius)
  • Ganjur (Pachydiplosis oryzae)
  • Lalat bibit (Arterigona exigua)
  • Ulat tentara/Ulat grayak (Spodoptera litura dan S. exigua)
  • Tikus sawah (Rattus argentiventer)
Penyakit-penyakit penting
  • blas (Pyricularia oryzae, P. grisea)
  • hawar daun bakteri ("kresek", Xanthomonas oryzae pv. oryzae)

Pengolahan gabah diproduksi menjadi nasi

Setelah padi dipanen, bulir padi atau gabah dipisahkan dari jerami padi. Pemisahan diterapkan dengan memukulkan seikat padi sehingga gabah terlepas atau dengan bantuan mesin pemisah gabah.

Gabah yang terlepas kemudian dikumpulkan dan dijemur. Pada abad dahulu, gabah tidak dipisahkan bertambah dahulu dari jerami, dan dijemur bersama dengan merangnya. Penjemuran biasanya mengonsumsi waktu tiga sampai tujuh hari, tergantung kecerahan penyinaran matahari. Penggunaan mesin pengering jarang diterapkan. Istilah "Gabah Kering Giling" (GKG) mengacu pada gabah yang telah dikeringkan dan siap untuk digiling. (Lihat pranala luar). Gabah yaitu bentuk penjualan produk padi untuk keperluan ekspor atau perdagangan partai luhur.

Gabah yang telah kering disimpan atau langsung ditumbuk/digiling, sehingga beras terpisah dari sekam (kulit gabah). Beras yaitu bentuk olahan yang dijual pada tingkat konsumen. Hasil sampingan yang diperoleh dari pemisahan ini adalah:

  • sekam (atau merang), yang dapat dipakai menjadi bahan bakar
  • bekatul, yakni abuk kulit ari beras; dipakai menjadi bahan kebutuhan hidup ternak, dan
  • dedak, campuran bekatul kasar dengan serpihan sekam yang kecil-kecil; untuk kebutuhan hidup ternak.

Beras dapat dikukus atau ditim supaya diproduksi menjadi nasi yang siap dimakan. Beras atau ketan yang ditim dengan cairan terlampau banyak hendak diproduksi menjadi bubur. Pengukusan beras dapat juga diterapkan dengan pembungkus, misalnya dengan anyaman daun kelapa muda diproduksi menjadi ketupat, dengan daun pisang diproduksi menjadi lontong, atau dengan bumbung bambu yang disebut lemang (biasanya dengan santan). Beras juga dapat diproses diproduksi menjadi minuman penyegar (beras kencur) atau obat balur untuk mengurangi rasa pegal (param).

Produksi padi dan perdagangan dunia

Babak ini memerlukan aktualisasi

Negara produsen padi terkemuka yaitu Republik Rakyat Cina (31% dari total produksi dunia), India (20%), dan Indonesia (9%). Namun hanya beberapa kecil produksi padi dunia yang diperdagangkan antar negara (hanya 5%-6% dari total produksi dunia). Thailand yaitu pengekspor padi utama (26% dari total padi yang diperdagangkan di dunia) disertai Vietnam (15%) dan Amerika Serikat (11%). Indonesia yaitu pengimpor padi terbesar dunia (14% dari padi yang diperdagangkan di dunia) disertai Bangladesh (4%), dan Brasil (3%).Produksi padi Indonesia pada 2006 yaitu 54 juta ton , kemudian tahun 2007 yaitu 57 juta ton (angka ramalan III), meleset dari target semula yang 60 juta ton dampak terjadinya kekeringan yang disebabkan gejala ENSO.

Produsen padi terbesar — 2005
(juta metrik ton)
Republik Rakyat Cina185
India129
Indonesia54
Bangladesh40
Vietnam36
Thailand27
Myanmar25
Pakistan18
Filipina15
Brasil13
Jepang11
Total Dunia700
Sumber:
Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO)
[1]

Bidang kebiasaan istiadat dan bahasa

Padi yaitu babak penting dalam kebiasaan istiadat masyarakat Asia Tenggara dan Asia Timur. Masyarakat setempat mengenal filosofi ilmu padi. Sejumlah peribahasa juga melibatkan padi, misalnya

  • Padi ditanam tumbuh lalang
  • Padi masak, jagung mengupih
  • Bagai ayam mati di lumbung padi

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Shadily, Hassan. Ensiklopedi Indonesia. Ichtiar Baru-Van Hoeve dan Elsevier Publishing Projects. Jakarta, 1984. Hal. 2503
  2. ^ situs Gramene.org
  3. ^ Focus 25, 2007
  4. ^ Glaszmann, J.C. 1987. Isozymes and classification of asian rice varieties. Theor. Appl. Genet. 74:21—30.
  5. ^ a b Garris, A.J.; Tai, T.H., Coburn J., Kresovich S., McCouch S. (2004). "Genetic structure and diversity in Oryza sativa L.". Genetics 169: 1631–1638. doi:10.1534/genetics.104.035642. Accessdate used without URL
  6. ^ Zohary D., Hopf, M. 2000. Domestication of plants in the old world. Oxford University Press, Oxford.

Pranala luar

  • Lembaga Riset Padi Internasional (IRRI)
  • Dokumen pendukung artikel ini
  • Data Statistik Produksi Padi dan Palawija
  • Contoh pengaturan harga gabah di Indonesia
  • International Rice Genome Sequencing Project, The map-based sequence of the rice genome. Nature 436, 793-800 (11 August 2005) (Onlinetext)
  • (Inggris) The Rice Annotation Project Database (RAP-DB): hub for Oryza sativa ssp. japonica genome information.
  • (Inggris) The map-based sequence of the rice genome.
 
Fonio · Gandum · Gandum hitam · Jagung · Jali · Jelai · Juwawut · Padi · Sorgum · Tef


Sumber :
indonesia-info.net, pasar.gilland-group.com, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, dsb.




Tags: paddy, pada beberapa, jenis dari, marga, genus sama biasa, padi secara, sistematis, baru dilakukan sejak, didirikannya, utama, atas, varietas javanica hanya, ditemukan pulau, dalam, pemuliaan padi dirilisnya, kultivar ir5, ir8, collection of free, studies dilakukan, pembungkus, misalnya anyaman paddy, paddy collection, of, free studies paddy, program kuliah, pegawai, kelas weekend, kelas eksekutif, indonesian, encyclopedia
 Online Tuition Programs in the Best 168 PTS
 Online Registration
 Job Exchange
 All Adverts
Click Register Online
Get the Scholarship Info
eduNitas.com
Being Successful is Easy
Selected References
 ◪ Art
 ◪ Education
 ◪ Electronic
 ◪ Football
 ◪ Music
 ◪ Mythology
 ◪ Serpong
 ◪ Simpang Empat
 ◪ Sudan
 ◪ Sumenep
 ◪ Technology
Site
Regular Day Class Program (Online Lectures)

Profile & Objectives
Student Admission
Study Program each PTS
Department + Prospectus
Steady Solutions
Quickly Got Job or Enhance Career
List of Sites Regular Night Course
List of Sites Main
List of Sites Regular Day College
List of Sites Graduate Program
List of Sites Businessman School
 Graduate Program
 Regular Day College Program
 Regular Night Course
 Free Online Try Out
 Prayer Times
 Al Quran Online
 Computer Informatics Tutorials
 Psychotest Tips & Tricks
 Referral Center
 Multifarious Debate
 Study Scholarship Submission
 Download Brochures / Catalogs
 Free Tuition Fees Program
 Businessman School



_