Sungai Niger

Peta Sungai Nigeria dengan lembah sungainya dalam warna hijau. Tampak bahwa sungai ini berhulu di Guinea, belakang membelok ke dalam benua, dan dihabisi berhilir ke samudra di Nigeria.

Sungai Niger merupakan sungai utama di Afrika barat, dengan panjang bertambah dari 2500 mil (atau 4000 km). Sungai ini mengalir menempuh Guinea, Mali, Niger, di perbatasan Benin dan belakang menempuh Nigeria, berhilir menempuh sebuah delta sungai yang sangat akbar, yang diketahui sebagai Delta Niger, menuju ke Teluk Guinea. Sungai Niger merupakan sungai ketiga terpanjang di Afrika, setelah Sungai Nil dan Sungai Kongo (dahulu bertambah diketahui sebagai Sungai Zaïre). Anak sungai utamanya merupakan Sungai Benue.

Etimologi

Sungai Niger di Kulikoro

Sumber dari nama Niger yang sesungguhnya, tidak dikenali. Biasanya dianggap bahwa ucap ini diambil dari ucap Latin niger yang berarti hitam. Tetapi demikian tidak tidak kekurangan bukti yang mendukung anggapan ini, dan jangan-jangan ucap ini malah berasal dari para penjelajah Portugis yang mempergunakan ucap dalam bahasa mereka negro atau preto, sebagaimana mereka pergunakan di tempat lain di dunia; karena bagaimanapun Sungai Niger bukanlah sebuah sungai cairan hitam (lihat Rio Negro).

Nama ini belakang diperkirakan berasal dari ucap lokal/pribumi, namun tidak tidak kekurangan ucap yang meyakinkan di selang 30 bahasa di lebih kurang delta Niger dan kawasan lebih kurang sungai. Salah satu hipotesis merupakan bahwa ucap itu berasal dari frasa Tuareg gher n gheren atau "sungai di selang sungai-sungai" (dipendekkan sebagai ngher), berasal dari kawasan pertengahan sungai di lebih kurang Timbuktu.

Negara-negara Nigeria dan Niger dinamai dari sungai ini. Masyarakat yang tinggal di lebih kurang sungai ini memiliki beragam istilah untuknya, seperti Jeliba dalam bahasa Manding dam Isa Ber ("sungai besar") dalam bahasa Songhay. Roma Lawas mengata Niger sebagai Dasibari. Kawasan aliran tengah dan terakhir mengatanya Quorra, yang juga tidak dikenali asal-usulnya.

Geografi

Rumah-rumah lumpur di pulau utama Danau Debo, di salah satu anggota yang luas dari Sungai Niger

Sungai Niger merupakan sungai yang relatif "jernih", yang menyalurkan hanya sepersepuluh sediman ketimbang Sungai Nil. Ini disebabkan oleh hulu Niger terletak di bebatuan lawas yang hanya sedikit meloloskan endapan.^[1] Tetapi demikian, seperti juga Nil, sungai Niger selalu banjir musiman, dimulai pada bulan September, memuncak di November, dan dihabisi di bulan Mei.^[2]

Ciri khas sungai ini merupakan Delta Pedalaman Niger, yang terbentuk di kawasan di mana lereng sungai itu mematah.^[3] Hasilnya merupakan suatu wilayah dengan aliran aliran seperti jalinan pita, rawa-rawa, dan danau-danau sebesar negara Belgia; dan banjir musiman merupakan Delta itu luar biasa produktif baik di aspek perikanan maupun agrikultur.^[4]

Sungai Niger memiliki bentuk aliran yang tidak biasa sebagaimana umumnya sungai-sungai akbar lainnya. Sebuah bentuk bumerang yang membingungkan ahli-ahli geografi Eropa selama dua milenium. Hulunya tidak kekurangan hanya 150 mil (240 km) dari Samudra Atlantik, namun sungai itu mengalir menjauhi lautan menuju Gurun Sahara, dan tiba-tiba mematah ke kanan menuju tenggara hingga ke Teluk Guinea.

Orang Romawi Lawas mengira bahwa aliran sungai ini yang tidak kekurangan di dekat Timbuktu merupakan anggota dari Sungai Nil (seperti Pliny), mengenai sama yang juga dikira oleh Ibnu Batutah, selama pada awal masa ratus tahun ke-17 para penjelajah Eropa mengira bahwa sungai itu mengalir ke arah barat dan datang ke Sungai Senegal. Kebenaran yang sesungguhnya jangan-jangan sudah dikenali oleh kaum pribumi di sana, tetapi orang-orang Barat baru mengenalinya pada terakhir masa ratus tahun ke-19.

Bentuk geografis yang aneh ini jelas merupakan gabungan dari dua sungai lawas yang sebagai satu. Anggota awal sungai Niger, berhulu dari kota perdagangan Timbuktu hingga tikungan di sungai saat ini, dahulu bermuara di sebuah danau (yang pada saat ini sudah hilang), selama anggota selanjutnya dari sungai Niger dimulai di bukit-bukit di dekat danau tersebut dan mengalir ke selatan hingga ke Teluk Guinea. Karena Sahara mengering pada 4000-1000 SM, kedua sungai berubah alirannya dan saling bertautan. (Penjelasan ini diterima secara umum, walaupun tidak kekurangan ahli-ahli geologi yang tidak sepakat.)

Bentuk geografis yang tidak biasa ini telah berproduksi anggota utara dari sungai ini, yang bertambah diketahui sebagai tikungan Niger, sebagai sebuah wilayah yang penting. Tikungan ini merupakan sungai utama yang terdekat dan sebagai sumber pengairan untuk gurun Sahara; dan dengan demikian merupakannya pusat perdagangan melalui Sahara barat. Perdagangan yang menguntungkan ini merupakan tikungan itu sebagai pusat kerajaan-kerajaan Sahel dari Mali dan Gao. pire|Mali]] and Gao.

Sungai Niger dalam kisah rekaan

Anggota rentangan panjang hilir sungai Niger sebagai latar kisah-kisah pengarang novel Clive Cussler, dan untuk sebuah film aksi-petualangan tahun 2005 "Sahara". Sungai ini juga sebagai latar belakang karya akbar T. Coraghessan Boyle, "Water Music".

Pranala luar

• (Inggris) Informasi dan peta sungai Niger
• (Inggris) Peta lembah Sungai Niger di Water Resources eAtlas
• (Inggris) Niger Currents: Exploring life and technology along the Niger River

Sumber rujukan