- Untuk tumbuhan penghasil karet, lihat artikel para.
![](https://pasar.pts-ptn.net/_sepakbola/_baca_image.php?td=5&kodegb=200px-Latex_dripping.jpg)
Lateks karet tengah disadap.
Karet merupakan polimer hidrokarbon yang terkandung pada lateks sebagian macam tumbuhan. Sumber utama produksi karet dalam perdagangan internasional merupakan para atau Hevea brasiliensis (suku Euphorbiaceae). Sebagian tumbuhan lain juga berproduksi getah lateks dengan sifat yang sedikit selisih dari karet, seperti anggota suku ara-araan (misalnya beringin), sawo-sawoan (misalnya getah perca dan sawo manila), Euphorbiaceae lainnya, serta dandelion. Pada masa Pertempuran Dunia II, sumber-sumber ini dipakai untuk memberi isi kekosongan pasokan karet dari para. Sekarang, getah perca dipakai dalam kedokteran (guttapercha), padahal lateks sawo manila biasa dipakai untuk permen karet (chicle). Karet industri sekarang dapat dibuat secara sintetis dan sebagai saingan dalam industri perkaretan.
Biokimia
Karet merupakan polimer dari satuan isoprena (politerpena) yang tersusun dari 5000 hingga 10.000 satuan dalam rantai tanpa cabang. Diduga kuat, tiga rantai pertama bersifat trans dan selanjutnya cis. Senyawa ini terkandung pada lateks pohon penghasilnya. Pada suhu normal, karet tidak bermodel (amorf). Pada suhu rendah dia akan mengkristal. Dengan meningkatnya suhu, karet akan mengembang, setujuan dengan sumbu panjangnya. Penurunan suhu akan mengembalikan keadaan mengembang ini. Inilah al asan mengapa karet bersifat elastik.
Biosintesis
Lateks dibentuk pada permukaan benda-benda kecil (disebut "badan karet") bermodel bulat mempunyai ukuran 5 nm sampai 5 μm yang jumlah terdapat pada sitosol sel-sel pembuluh lateks (modifikasi dari floem). Sebagai substratnya merupakan isopentenil difosfat (IPD) yang diproduksi sel-sel pembuluh lateks. Dengan pertolongan katalisis dari prenil transferase, pemanjangan terjadi pada permukaan badan karet yang membawa suatu polipeptida mempunyai ukuran 14 kDa yang disebut rubber elongation factor (REF). Sebagai bahan pembuatan starter, diperlukan pula 3,3—dimetilalil difosfat sebagai substrat kedua. Suatu enzim isomerase diperlukan untuk tugas ini.
Pemanenan
Lateks diperoleh dengan melukai kulit batangnya sehingga keluar cairan kental yang belakang ditampung. Cairan ini keluar yang belakang sekali suatu peristiwa tekanan turgor dalam sel yang terbebaskan yang belakang sekali suatu peristiwa pelukaan. Aliran berhenti apabila semua konten sel telah "habis" dan luka tertutup oleh lateks yang membeku.
Penemuan
Karet diyakini dinamai oleh Joseph Priestley, yang pada 1770 menemukan lateks yang dikeringkan dapat menghapus tulisan pensil. Ketika karet dibawa ke Inggris, dia diamati dan diperhatikan bahwa benda tersebut dapat menghapus tanda pensil di atas kertas. Ini merupakan awal penamaan rubber dalam bahasa Inggris.
Di tempat asalnya, di Amerika Tengah dan Amerika Selatan, karet telah dikumpulkan sejak lama. Peradaban Mesoamerika memanfaatkan karet dari Castilla elastica. Orang Amerika Tengah kuno memanfaatkan bola karet dalam mainan mereka (lihat: mainan bola Mesoamerika). Menurut Bernal Diaz del Castillo, Conquistador Spanyol sangat kagum terhadap pantulan bola karet orang Aztek dan mengira bahwa bola tersebut dirasuki roh setan.
Di Brasil orang lokal berproduksi baju tahan cairan dari karet. Sebuah cerita mengutarakan bahwa orang Eropa pertama yang kembali ke Portugal dari Brasil dengan membawa baju anti-air tersebut menyebabkan orang-orang terkejut sehingga dia dibawa ke pengadilan atas tuduhan melakukan ilmu gaib.
Manfaat
Karet merupakan bahan utama pembuatan Ban, sebagian Alat-alat kesehatan, alat-alat yang memerlukan kelenturan dan tahan goncangan. dibeberapa tempat salah satunya Perkebunan karet di Jember biji karet dapat sebagai camilan dengan ronde tetentu, rasanya gurih tetapi tidak usah berkelebihan karena kadang berproduksi pusing kepala.
Lihat pula
Sumber :
pasar.kurikulum.org, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, sepakbola.biz, dan sebagainya.