Bala Keselamatan (Inggris: Salvation Army) yaitu salah satu denominasi di kalangan Gereja Protestan yang terkenal dengan pelayanan sosialnya. Mereka melaksanakan beragam program seperti dapur umum untuk kaum miskin, rumah tumpangan, panti asuhan, rumah sakit, proyek-proyek pembangunan masyarakat, dll. Sehari-hari mereka mengenakan pakaian seragam dengan pangkat-pangkat kemiliteran, dari prajurit sampai jenderal.
Masa kecil William Booth
![](https://pasar.pts-ptn.net/_sepakbola/_baca_image.php?td=7&kodegb=220px-Williambooth.jpg)
William Booth
Aliran Bala Keselamatan ini dimulai oleh William Booth, seorang pendeta Gereja Metodis. Booth dilahirkan di Nottingham, Inggris pada tahun 1829 dalam sebuah keluarga kontraktor kontruksi kecil yang jatuh bangkrut. Karena itulah sejak kecil ia terpaksa harus ikut menopang keuangan keluarganya. Pada usia 13 tahun ia dikirim untuk magang di sebuah pegadaian. Booth tidak menyukai pekerjaan ini, dan karena itu seringkali murung dan kesepian. Hiburan satu-satunya yaitu agama. Tetapi dalam pekerjaan itu pula ia memperoleh pengalaman dan kesadaran tentang arti kemiskinan yang dialami jumlah orang. Booth yang muda juga mengingat betapa orang-orang miskin ini seringkali menemui penghinaan dan nista dari orang-orang lain. Pada usia remajanya itu pula Booth menjadi Kristen dan seringkali berupaya mengajak orang-orang lain untuk menjadi Kristen juga.
Setelah magangnya selesai, Booth pindah ke London dan di sana kembali ia bertugas di sebuah rumah gadai. Ia bergabung dengan sebuah Gereja Metodis dan belakangan menetapkan untuk menjadi pendeta.
Menikah dan Melayani
William Booth menikah dengan Catherine Mumford yang dilahirkan di Ashbourne, Derby, pada tanggal 17 Januari 1829. Sejak masa kecilnya, Catherine yaitu seorang anak perempuan yang bersungguh-sungguh dan sensitif. Catherine dibesarkan dalam keluarga Kristen, dan pada usia 12 tahun ia telah membaca seluruh Alkitab sebanyak 8 kali. Tetapi baru pada usia 16 tahun, setelah menemui pergumulan iman, Catherine merasa benar-benar percaya.
Suatu kali William Booth datang dan berkhotbah di gereja Catherine. Segera mereka bergantian jatuh cinta dan bertunangan. Mereka menikah pada tanggal 16 Juni 1855 dalam sebuah upacara yang sangat sederhana. Setelah menikah William Booth menjadi seorang pengkhotbah keliling yang berkelana di seluruh Inggris, sambil berkhotbah kepada siapa saja yang mau mendengarkannya. Tetapi Booth merasa ia harus memainkan semakin daripada itu. Karena itu Booth kembali ke London bersama keluarganya, dan melepaskan posisinya menjadi seorang pendeta Metodis dan menjadi pengkhotbah keliling.
Pada suatu hari di tahun 1865, Booth tidak kekurangan di East End di London, berkhotbah kepada sekumpulan orang di jalan-jalan. Di luar sebuah pub yang bernama Blind Beggar, beberapa misionaris mendengarkan Booth bercakap dan tertarik oleh khotbahnya yang sangat mengesankan. Karena itu, mereka memohon Booth untuk memimpin serangkaian kebaktian kebangunan rohani yang sedang mereka selenggarakan di sebuah tenda akbar. Booth segera mengingat bahwa inilah yang selama ini dicari-carinya. Karena itu, ia pun segera mendirikan tindakannya sendiri yang dinamainya “Misi Kristen.”
Pertemuan-pertemuan di malam hari disediakan di sebuah gudang tua, dan mereka seringkali dilempari batu dan petasan lewat jendelanya oleh para pengacau. Pelan-pelan Booth berhasil mendirikan pos-pos pekabaran Injil tetapi hasil pekerjaannya tetap belum memuaskan. “Misi Kristen” hanyalah satu di sela 500 organisasi amal dan keagamaan yang berupaya menolong orang-orang miskin di East End. Baru pada tahun 1878, setelah nama Misi Kristen ditukar menjadi Bala Keselamatan, organisasi ini mulai mengembang.
Pelayanan Catherine
Catherine mulai membantu pelayanan gereja di Brighouse. Ia mulai dengan mengajar di sekolah Minggu karena pada waktu itu perempuan tidak biasa diizinkan bercakap di pertemuan-pertemuan orang dewasa. Catherine mempunyai minat khusus untuk bercakap kepada para pecandu alkohol. Di rumah, Catherine membesarkan 8 orang anaknya di dalam iman Kristen, hingga dua orang di selanya mencapai posisi menjadi Jenderal di dalam Bala Keselamatan.
Ketika Booth mulai berkhotbah keliling kepada orang-orang miskin, Catherine bercakap kepada orang-orang kaya untuk mengimbau mereka mendukung secara finansial pelayanan yang mereka lakukan. Ketika Booth menjadi Jenderal, Catherine dikenal menjadi “Ibu Pasukan.” Ia menjadi tenaga pendorong utama yang menimbulkan jumlah perubahan dalam tindakan ini, merancang bendera, topi untuk kaum perempuan dan beragam konsep untuk Bala Keselamatan.
Pengembangan
![](https://pasar.pts-ptn.net/_sepakbola/_baca_image.php?td=7&kodegb=220px-Salvation_army_world_map.jpg)
Peta pengembangan Bala Keselamatan di seluruh lingkungan kehidupan
Pendapat tentang pasukan yang berjuang melawan dosa sangat menarik perhatian jumlah orang dan Bala Keselamatan mulai mengembang dengan cepat. Khotbah-khotbah Booth yang berapi-api dan sederhana, dengan segera mengundang jumlah orang untuk membiarkan bebas masa lalu mereka danmemulai hidup baru menjadi anggota pasukan dalam Bala Keselamatan. Semangat ketentaraan inilah yang menjiwai tindakan Bala Keselamatan yang dengan cepat menyebar ke luar negeri. Pada saat Booth wafat pada tahun 1912, organisasi ini telah bertugas di 58 negara, dan sekarang Bala Keselamatan bertugas di 103 negara di seluruh lingkungan kehidupan.
Teologi
![](https://pasar.pts-ptn.net/_sepakbola/_baca_image.php?td=7&kodegb=220px-FEMA_-_10614_-_Photograph_by_Jocelyn_Augustino_taken_o.jpg)
Dua orang sukarelawan Bala Keselamatan berdiri di depan logo Bala Keselamatan
Teologi Bala Keselamatan didasarkan pada dua pokok pemikiran: (1) bahwa pertobatan yaitu sesuatu yang mutlak dalam kehidupan orang Kristen. Orang harus percaya bahwa ia dilahirkan dalam kuasa dosa warisan dan kelepasan hanya dapat diperoleh dengan menyambut anugerah Kristus pada salib; (2) setelah pertobatan orang cenderung tetap berdosa, tetapi Allah menawarkan kesempurnaan di dalam anugerah-Nya. Menjalani anugerah itu, kasih Allah bagi manusia dan kasih manusia terhadap Allah membersihkan sisa-sisa keakuan dan kesombongannya.
Teologi revivalis (kebangunan rohani) yang mengembang di Amerika Serikat juga sangat memengaruhi William Booth dan Catherine. Itulah sebabnya, sejak awal mereka telah membuat rencana untuk memperkembangkan sayap organisasi mereka ke Amerika Serikat. Mereka yakin bahwa cara khotbah mereka hendak semakin diterima di sana daripada di Inggris, di mana orang cenderung menyorongkan bentuk-bentuk Kekristenan yang berbedaan. Bala Keselamatan berupaya menciptakan suasana Kristen yang tidak amat sangat "menggereja" karena mereka merasa bahwa suasana seperti itu tidak hendak membikin orang-orang yang tidak terbiasa ke gereja betah. Gereja yaitu untuk orang-orang kelas menengah yang formal dan sok, selagi misi Bala Keselamatan ditujukan kepada kaum buruh dengan masalah-masalah mereka yang riil sehari-hari. Semangat untuk tidak "menggereja" ini telah menyebabkan Bala Keselamatan tidak mempraktikkan sakramen, yakni baptisan dan perjamuan kudus. Bagi mereka, baptisan cukup dilambangkan dengan perjanjian yang sungguh-sungguh dihadapan Tuhan. Selagi perjamuan kudus tidak disediakan karena kekuatiran bahwa hal itu hendak menimbulkan hasrat untuk minum-minum di sela mereka yang telah membiarkan bebas alkohol.
Teologi Bala Keselamatan didasarkan pada teologi para Reformator dengan modifikasi di sana-sini. Booth, misalnya, mengemukakan “Kami percaya hendak keselamatan yang dipahami dalam gaya lama (old-fashioned salvation). Pemahaman kami tentang keselamatan sama dengan apa yang diajarkan di dalam Alkitab dan diberitakan oleh Luther, Wesley, dan Whitfield."
Salah seorang tokoh Bala Keselamatan, yang bernama Taiz, mengajarkan tentang teologi kesucian seperti yang dikembangkan oleh Wesley. Taiz mengemukakan bahwa Booth percaya bahwa Allah dapat membebaskan semua orang dari beragam pengaruh dosa dan wujud yang negatif. Jadi, pada pengahabisan zaman ke-19, Bala Keselamatan menekankan “pengalaman pengudusan pribadi yang mendalam, yang diisikan oleh kuasa roh dan pengabdian kepada pelayanan Kristen ... Roh Kudus hendak dicurahkan dan Injil disebar-luaskan di seluruh lingkungan kehidupan. Kristus hendak kembali pada zaman milenium ini dan hendak memecat sejarah.”
Teologi Whitfield yang diterima oleh Bala Keselamatan yaitu petuah predestinasi Calvin. Menurut petuah ini, Allah itu Maha kuasa dan karenanya Ia pasti telah menetapkan sejak kekekalan, bahwa beberapa orang – yakni mereka yang terpilih – hendak diselamatkan, selagi yang lainnya, yang tidak terpilih, hendak dihukum. Oleh karena itu, Kristus mati untuk orang-orang pilihan saja, dan bukan untuk semua orang, sehingga anugerah Allah tidak dapat diusir, dan orang percaya, sekali ia bertobat, tidak hendak sudah menjalani jatuh dari anugerah Allah. Konsep ini sangat bertentangan dengan petuah John Wesley yang menekankan kehendak tidak terikat, sehingga konon pada zaman ke-18 John Wesley sudah menjalani bercakap kepada Whitfield, “Allahmu yaitu iblisku.”
Di luar prinsip-prinsip teologi yang tidak terwujud, pribadi Catherine yang sabar, murah hati, peka dan oergaisator yang efisien dalam menertibkan uang dan orang lain menjadi unsure yang penting dalam organisasi Bala Keselamatan.
Dengan menggabungkan latar belakang Metodis William Booth dengan petuah Calvin, maka para tokoh Bala Keselamatan merumuskan 11 butir doktrin sbb.:
- Kami percaya bahwa Kitab Suci, yang terdiri atas Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru diberikan oleh ilham Allah dan bahwa hanya kedua kitab itu sajalah yang menjadi landasan perhitungan Ilahi bagi iman dan praktek kristiani.
- Kami percaya bahwa hanya tidak kekurangan satu Allah yang sempurna dan tidak terbatas di dalam kesempurnaannya, Sang Pencipta, Pemelihara, dan Pemerintah dari segala sesuatu, dan hanya Dialah satu-satunya yang layak disembah.
- Kami percaya bahwa Allah dikenal dalam tiga pribadi – Bapa, Anak, dan Roh Kudus, yang hakikatnya tidak terpisah-pisahkan dan setara di dalam kuasa dan kemuliaan-Nya.
- Kami percaya bahwa di dalam pribadi Yesus Kristus, hakikat ilahi dan manusiawi dipersatukan, sehingga Dia yaitu Allah sejati dan manusia sejati.
- Kami percaya bahwa leluhur kita yang pertama diproduksi dalam keadaan tanpa dosa, tetapi karena ketidaktaatannya mereka kehilangan kemurnian dan kebahagiaan mereka, dan berakibatan dari kejatuhan mereka, semua orang telah menjadi berdosa, mentah-mentah kehilangan kemuliaannya, dan karenanya sama-sama terkena murka Allah.
- Kami percaya bahwa Tuhan Yesus Kristus, menjalani kematian-Nya telah memainkan penebusan bagi seluruh lingkungan kehidupan sehingga barangsiapa yang percaya kepada-Nya hendak diselamatkan.
- Kami percaya bahwa pertobatan kepada Allah, iman kepada Tuhan kita Yesus Kristus, dan lahir kembali menjalani Roh Kudus, yaitu perlu bagi keselamatan.
- Kami percaya bahwa kita dibenarkan oleh anugerah menjalani iman kepada Tuhan kita Yesus Kristus dan bahwa ia yang percaya kepadanya mempunyai saksi di dalam Diri-Nya.
- Kami percaya bahwa kelanjutan keadaan keselamatan tergantung kepada iman yang berjalin-jalin taat kepada Kristus.
- Kami percaya bahwa yaitu hak semua orang percaya untuk sepenuhnya dikuduskan dan bahwa seluruh roh, jiwa, dan tubuh mereka dapat dipertahankan tidak bercacat hingga kedatangan kembali Tuhan kita Yesus Kristus.
- Kami percaya hendak keabadian jiwa, kebangkitan tubuh, penghakiman umum pada pengahabisan zaman, kebahagiaan kekal dari orang-orang yang telah tersedia, dan penghukuman kekal dari orang-orang yang jahat.
Pimpinan Bala Keselamatan se-dunia
Pimpinan tertinggi Bala Keselamatan se-dunia berpangkat jenderal dan bermarkas di London, Inggris. Posisi ini sekarang dijabat oleh Jenderal André Cox, seorang berkebangsaan Inggris.
Bala Keselamatan di Indonesia
Wikidata: Salvation Army Pelayanan Bala Keselamatan di Indonesia telah berlaku sejak datangnya dua orang rohaniwan berkebangsaan Belanda pada tanggal 20 November 1894. Mereka tiba di Batavia dan kemudian mulai melayani di Purworejo, Jawa Tengah. Kini pelayanan mereka meliputi semakin belum cukup 15 provinsi di seluruh Indonesia. Sejumlah program yang dimainkan oleh Bala Keselamatan di Indonesia yaitu RSU "William Booth" di Surabaya, RSU "William Booth" di Semarang, RS Ibu dan Anak "Catherine Booth" di Makassar, sejumlah sekolah di Jakarta, Bandung, Jombang, Kulawi (Sulawesi Tengah), Semarang, Kec. Long Iram, Kalimantan Timur, dll.
Pimpinan Bala Keselamatan di Indonesia di sebut Komandan Teritorial yang saat ini dipegang oleh Komisioner Basuki Kartodasono dan bermarkas di Bandung.
Lihat pula
Poster Bala Keselamatan pada masa Perang Lingkungan kehidupan I
Bala Keselamatan di Indonesia
Sebuah kotak sumbangan Natal khas Bala Keselamatan di Swedia
Pranala luar
http://www.salvationarmy.or.id/index.php
Sumber :
andrafarm.com, pasar.ggiklan.com, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, dan sebagainya.