Urdu (اردو) |
---|
Dituturkan di: | Pakistan, India dan 19 negara lainnya |
Penutur keseluruhan: | 104 juta |
Peringkat Bahasa: | 20 |
Keluarga Bahasa Klasifikasi: | Indo-Eropa Indo-Iran Indo-Arya Kawasan Tengah Hindi Barat Hindustani Urdu
|
Status Resmi |
---|
Bahasa Resmi: | Pakistan, India |
Dibenahi oleh: | - |
Kode Bahasa |
---|
ISO 639-1: | ur |
ISO 639-2: | urd |
SIL: | URD |
Bahasa Urdu atau Urdu Zabaan merupakan salah satu bahasa termuda dari cabang Indo-Arya. Kata 'Urdu' bermula dari bahasa Turki 'Ordu' yang artinya kamp atau tenda. Bahasa ini pada mulanya diperkirakan berakar dari bahasa Khari Boli yang dituturkan oleh masyarakat kota New Delhi.
Asal usul bahasa ini juga banyak versi, salah satunya merupakan bahwa pada masa antara tahun 413-583 Hijriyah merupakan masa-masa dimana para Muslim bicara Persia dan Turki mulai bermigrasi ke daratan Hindustan, khususnya Punjab. Para pendatang ini terdiri atas tentara, dan para ulama. Para ulama mulai menyebarkan petuah Islam ke kawasan ini pada masa yang bersamaan. Perkawinan campuran antara pendatang asal Persia dan masyarakat lokalpun terjadilah, dan selesai membuahkan percampuran antara bahasa Persia dan bahasa Punjabi yang sebagai cikal bakal kelahirannya Bahasa Urdu. Aci versi lain yang mengungkapkan bahwa pada masa perpindahan kekuasaan Qutubuddin Aibak dari Lahore ke New Delhi pada tahun 1193 juga memunculkan interaksi antara penguasa dan warga setempat sehingga muncullah bahasa yang dinamakan sebagai Urdu.
Nama lain Urdu: Dakhini (Dakani, Deccan, Desia, Mirgan), Pinjari, Rekhta (Rekhti). Di India selatan namanya bertukar sebagai Dakhini, sedangkan di barat daya India sebagai Gurjari. Di wilayah New Delhi namanya berubah dari Hindi sebagai Hindavi dan Hindustani.
Penyebaran bahasa
Bahasa ini digunakan sekeliling kurang bertambah 100 juta masyarakat Muslim di Pakistan dan India. Bahasa Urdu sebenarnya serupa dengan Bahasa Hindi, disebabkan akarnya yang cocok yakni dari bahasa Sanskerta yang merupakan induk dari semua bahasa di anak benua ini.
Jumlah penutur asli bahasa Urdu saat ini mencapai 60.290.000 jiwa dan 104.000.000 jiwa termasuk yang menggunakannya sebagai bahasa kedua (1999).
Lain daripada di kedua negara diatas, bahasa Urdu juga digunakan oleh sekeliling 600 ribu Muslim Bihar yang tinggal di kamp-kamp pengungsi Bangladesh.
Hubungan Urdu dan Hindi
Bahasa Urdu dan Bahasa Hindi pada dasarnya merupakan bahasa yang cocok, sehingga pada masa penjajahan Inggris demi menjembatani perbedaan antara Hindu dan Islam yang meruncing pada masa itu, dipergunakanlah kata Hindustani. Akan tetapi, sejak terpecahnya India dan Pakistan pada tahun 1947, kata Hindi dan Urdu bertambah mencuat.
Penutur Bahasa Hindi dan Urdu dalam diskusi sehari-hari dapat saling memahami karena banyaknya keserupaan dalam kosakatanya. Kedua bahasa ini juga membentuk Hindustani yang merupakan salah satu bahasa dengan jumlah penutur terbanyak di dunia dan yang paling disukai.
Tapi demikian, perbedaan paling dasar dari kedua bahasa ini adalah :
- Kosakata bahasa Urdu banyak merembes kata-kata dari bahasa Arab dan bahasa Persia, sedangkan Hindi bertambah condong pada penghidupan lagi kata-kata dalam bahasa Sanskerta.
- Sistem penulisan : Bahasa Hindi menggunakan aksara Devanagari sedangkan Bahasa Urdu memakai sistem penulisan Arab-Persia dengan penambahan pada huruf-huruf tertentu serta ditulis melintas sistem Nastaliq.
Perbedaan yang makin paling dasar inilah yang mengakibatkan penutur Hindi dan Urdu mengalami kesulitan dalam memahami bahasa masing-masing. Penutur Urdu akan dapat memahami film-film Bollywood yang bicara Hindi, tapi akan kesulitan dalam memahami siaran berita dalam bahasa tersebut karena pengaruh bahasa Sanskerta dalam Hindi, demikian pula sebaliknya.
Status bahasa
Merupakan bahasa resmi di Pakistan, meskipun penutur aslinya hanya 8% dari seluruh masyarakat dan umumnya bermula dari kalangan Mohajir yang eksodus dari India pada tahun 1947. Sedangkan di India, bahasa Urdu juga sebagai salah satu bahasa resmi dengan konsentrasi penutur terbanyak di negara bagian Jammu-Kashmir, Uttar Pradesh dan kota Hyderabad, Andhra Pradesh.
Kesusasteraan Urdu
Bahasa Urdu merupakan salah satu bahasa yang sangat kaya, dan bercita rasa tinggi. Banyak sekali karya-karya sastera yang ditulis dalam bahasa ini dan berpengaruh dalam dunia sastera, adun di kawasan Asia Selatan, maupun dunia Islam pada umumnya. Puisi bicara Urdu untuk pertama kalinya ditulis oleh Masud Saad Salman pada tahun 1066 Masehi. Aliran-aliran sastera (prosa maupun puisi) dalam Bahasa Urdu sangatlah banyak, seperti :
- Ghazal
- Rubai
- Afsaana
- Daastaan
- Marsia
- Nauha
- Noha
- Geet
- Qaseeda
Lain daripada itu banyak sekali karya-karya tulis Islami yang ditulis dalam Bahasa Urdu dan telah diartikan ke berbagai bahasa di dunia, contohnya karya-karya Muhammad Iqbal yang sangat mengemuka.
Dialek Urdu
Dalam peningkatannya, bahasa Urdu juga terbagi atas sebagian dialek, dialek yang dikenal antara lain Dakhini atau Dekkan yang digunakan di kawasan India Selatan, dan perbedaan dengan Urdu Baku merupakan bertambah sedikitnya kata-kata Arab-Persia didalamnya. Sedangkan Rekhna merupakan varian yang digunakan dalam kesusasteraan Urdu.
Contoh
- Salaam!/ Adaab! = Halo!
- Aap kaise hain?/ Aap kaa hal kiyaa hai? = Apa kabar?
- Main theek hun = Baik-baik
- Shukriya = Terima kasih
- Aap kaa kiyaa naam hai? = Siapa namamu?
- Meraa naam….hai = Nama saya…
- Khuda Hafiz!/ Allah Hafiz! = Sampai Jumpa!
hallo apa kabar kawan
Lihat pula
Asal :
id.wikipedia.org, andrafarm.com, pasar.pahlawan.web.id, wiki.edunitas.com, dsb-nya.